bagian 01

3K 137 3
                                    

Like rain like music


Tak terasa waktu begitu cepat berputar, kini Leo dan ketiga sahabatnya sudah memasuki tahun kedua Dimana mereka menempuh pendidikan di Andromeda highschool.

Sudah bayak hal yang mereka bertiga lalui. Seperti kebayakan remaja-remaja yang melalui masa-masa SMA-nya. Mereka banyak melalui suka dan duganya persahabatan.

Seperti saat ini Leo di buat pusing dengan adik kelasnya yang lebih mirip dengan buntalan kelinci berwujud manusia itu.

"iihhh kakk kok gue di cuekin sih" gerutu adik kelasnya itu yang kini mencebikkan mulutnya. Sebab Leo tak mengindahkannya.

Menurutnya adik kelasnya ini sangat teramat mengganngu. Bagaimana tidak, Leo sengaja duduk di batu besar yang berada di taman belakang sekolah untuk mengisi jam kosong di kelasnya.

Bukannya mendapat ketenangan justru ia mendapati ketentraman terganggu dengan Keinan adik kelas yang selalu mengganggunya entah kenapa. Leo pun tak tahu.

"berisik lo.." Keinan mengatupkan mulutnya saat Leo kini menatapnya dengan aura hitam di sekitarnya.

"kak Leo jangan bentak-bentak donk. Keinan kan cuman mau di temanin ke kantin bukan ke medan perang..".

"ya terus nganpain lo ngajak gue. Sono lo biasanya juga bareng temen cewek lo itu..".

"males ahh Diandra mah berisik orangnya.."

Leo mendengus. Matanya menatap sinis ke arah Keinan lalu dengan santainya mengatakan " lo kok goblok sih. Lo juga berisik kelinci buluk".

"gue bukan kelinci..!" pekik Keinan tak terima ia di sebut hewan yang mengemaskan itu menurut kebanyakan orang. Meskipun menggemaskan tapi itu kan hewan sementara ia itu manusia.

"au ahh berisik lo" Leo turun dari batu besar itu lalu berjalan meninggalkan Keinan yang langsung juga turun dari batu itu menyusul Leo yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Dalam hati Keinan berseru dengan senang. Ia tahu betul Leo pasti akan menuruti kemauannnya meskipun harus di awali dengan perdebatan. Seperti barusan.

"Diandra kemana..?" tanya Leo ke Keinan yang terdiam sedari mereka berjalan ke kantin. Tak biasanya seorang Keinan hanya terdiam.

"ke Bandung katanya kakeknya sakit".

"owh pantesan.."

"ngapain kakak tanya-tanya tentang Diandra. Kangen yaaaa.." Keinan manaik turunkan kedua alisnya menggoda Leo yang kini justru memandangnya dengan jengah.

"mending bego lo itu kurang-kurangin deh. Gue tanya bukan berarti gue kangen". Leo menatap gemas Keinan. Rasa-rasanya ia ingin membunuh anak ini sesegera mungkin. Kerjaannya membuat ia pusing dan salah tingkah aja sih.

"ya ampun kak gue itu pinter dan peka bukan bego"

Leo mengabaikan saja Keinan yang masih menggerutu di belakangnya, entah sedang membicarakan apa, ia tak mau mendengarkannya.

Leo menghampiri meja yang biasa ia tempati dengan ketiga sahabatnya. Dan kebetulan mereka sedang duduk manis di situ.

"dari mana lo..?" Reon bertanya saat Leo sudah duduk di sampingnya.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang