bagian 29

1.4K 98 2
                                    

Seorang pemuda berjalan menyusuri koridor di rumah sakit, langkahnya pelan namun pasti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang pemuda berjalan menyusuri koridor di rumah sakit, langkahnya pelan namun pasti.

Keinan pemuda itu sesekali menyapa beberapa perawat yang dia kenal dengan senyum manisnya.

Sampai langkahnya terhenti saat matanya melihat oma dan opanya tengah berlarian di koridor rumah sakit dengan seseorang yang terbaring lemah di atas brankar.

Jantung Keinan hampir berhenti kala pandangannya menatap seseorang yang di dorong di atas berangkarnya dengan wajah pucat dan juga keringat dingin membasahi dahinya.

Kaki Keinan refleks mengikuti langkah cepat orang yang membawa kakaknya menuju pintu ugd.

"opa,,, omaa,,, apa yang terjadi?" Farid dan Salma sontak menoleh ke sumber suara. Dilihatnya Keinan berdiri dengan tangan gemetar dan mata memerah menahan tangisnya.

"kenapa kamu di sini sayang, bukannya kamu harus istirahat di ruanganmu" ucap Salma.

"jawab oma,, kakak kenapa? ke,,kena,,pa kakak,,?"

"kakak kamu tidak papa, dia hanya demam tinggi saja" jawab farid menenangkan Keinan yang hampir menangis.

Farid dan Salma teringat pembicaraan mereka dengan Rena yang mengatakan hari ini Keinan menjalani anestesi untuk operasinya besok, jadi keinan tidak boleh terlalu banyak fikiran.

"benarkah,,?" meskipun tidak terlalu yakin melihat mata sembab omanya dan tatapan sendu opanya.Keinan mencoba untuk tetap berpikir positif. Mungkin benar kakaknya hanya demam tinggi.

Salma mengangguk menjawab pertayaan Keinan meskipun matanya menyiratkan ketidakpercayaan tapi syukurlan Keinan sedikit percaya dengannya.

"ayo oma anter ke kamarmu, kamu harus banyak istirahat".

"enggak oma aku mau nunggu kakak dulu, aku harus memastikan kakak baik-baik saja.."

"tapi nak,,,"

"aku gak papa kok oma, jadi please ijinin aku buat nunggu kakak" Salma melirik sebentar suaminya, lalu mengganggukkan kepalanya. Percuma juga menolak permintaan cucunya yang juga sama keras kepalanya dengan cucu yang satunya.

"oma,, opaa,,, kenapa kakak bisa demam dan kenapa dokter belum keluar juga,,?"

"kakak kamu keras kepala semalam dia hujan-hujanan, tadi pagi sudah seperti itu" jawab salma sendu.

Salma bahkan masih mengingatnya tadi saat ia ingin membangunkan Leo, betapa terkejutnya dia saat dilihatnya Leo tergeletak di lantai kamarnya.

Dengan Tangannya mencengkram dada kirinya dengan peluh yang membasahi dahinya, membuat salma dirundung rasa khawatirpun langsung memangil suaminya.

Farid yang sedang sarapan langsung meninggalkan meja makan dan menghampiri salma di kamar Leo.

Saat farid masuk ke kamar cucunya, dilihatnya Leo sudah tak sadarkan diri dengan salma yang menangis meraung memanggil namanya berkali-kali.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang