Salma dan Farid langsung bergegas ke kamar leo yang berada di lantai dua. Perasaan mereka menjadi campur aduk setelah mendapatkan tlfon dari pak samin selaku supir pribadi keluarga Farid.
Pak Samin mengatakan bahwa tuan mudanya kambuh dan tidak mau di bawa ke rumah sakit. Setelah mendengar itu Farid dan Salma langsung bergegas pulang ke rumah.
Salma langsung membuka kamar leo yang di ikuti oleh farid. Betapa terkejutnya mereka berdua kala melihat leo yang mengerang kesakitan di atas ranjangnya.
"Leo,kita ke rumah sakit ya..? Oma gak tahan lihat kamu kayak gini" salma langsung duduk di samping leo dan mengelap keringat yang membasahi kening Leo. Bahkan wajah itu sudah pucat pasi.
"ja....ngan hhhhahh, aku hhhhah gak mau hahh kerumah sakit" gumam leo sembari meremat sprai untuk melampiaskan sakit yang menghujam dadanya.
Farid yang mengerti tak bisa memaksa leo kerumah sakit langsung memutuskan menghubungi dokter Andre. Berharap ia bisa datang ke rumah ini.
"hallo dok,bisa datang ke rumah sekarang, Farel kambuh tapi tidak mau di bawa ke rumah sakit"
"(.........)"
"baiklah, terima kasih dok" farid memutuskan panggilannya dengan dokter Andre. Setelah memastikan dokter Andre mau datang ke rumahnya.
"farel, bertahanlah sebentar lagi, dokter andre bentar lagi kesini"
"sakiiittt opa... "
"hmmm opa tahu, kamu minum obatnya dulu, biar lebih mendingan"
"percuma opa, tadi aku udah meminumnya, tapi tak ada perubahan malah tambah sakit" farid menghela nafasnya, harusnya leo mau kerumah sakit. Tapi dasarnya aja anak itu sangat keras kepala.
"ya udah coba kamu jangan panik, tarik nafas perlahan-lahan" ucap farid sembari mengelus perlahan dada kiri Leo. Leopun mencoba bernafas dengan benar.
Tak berapa lama dokter Andre datang sambil membawa peralatan kedokterannya dengan diantar oleh mbok Irah untuk menuju kamar Leo.
Farid dan salma langsung memberi ruang untuk dokter andre memeriksa kondisi Leo.
Satu jam berlalu dokter andre keluar dari kamar Leo dan langsung di sambut oleh farid dan salma.
"Leo hanya tertekan saja dan juga batinnya terguncang, sekarang dia sedang dalam pengaruh obat tidur mungkin besok siang dia baru sadar. Kalau begitu saya pamit dulu, hubungi saya jika terjadi sesuatu pada Leo.
Oh ya dan satu lagi kalau bisa suruh dia ke rumah sakit, karna kalau perawatan di rumah saya tidak bisa memantau kondisi jantung Leo. " jelas panjang lebar dokter Andre.
"terima kasih dokter sudah mau datang ke sini, mari saya antar ke depan" farid langsung mengantar dokter itu ke pintu keluar.
"tidak masalah toh itu memang tugas seorang dokter. oh ya pak farid ini resep obat Leo tolong segera di tebus, melihat kondisi Leo barusan saya menaikkan dosis obatnya Leo"
"iya dok saya akan segara menebusnya, sekali lagi terima kasih" ucap farid yang hanya di balas senyuman oleh andre dan lansung memasuki mobilnya.
Farid langsung kembali ke kamar Leo dan mendapati istrinya tengah menangis sambil menggenggam tangan Leo yang terbebas dari infus.
Farid menatap sendu Leo yang kini separuh wajahnya di tutupi dengan masker oksigen yang membantunya bernafas.
"kamu temani farel dulu, aku mau keluar menebus resep obat yang tadi di beri oleh dokter andre" ucapan farid mengalihkan tatapan salma dari wajah Farel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Like Rain Like Music
RomanceAku mencintaimu melebihi mereka. Aku menyanyangimu melebihi siapapun. Meskipun aku tahu hidupmu tidak akan lama lagi aku hanya ingin berada di sampingmu.. →_→Diandra fadila putri←_← Apa aku tak pantas untuk kau cintai. Apa sebesar itu rasa cintam...