Bagian 19

1.4K 86 8
                                    

Seminggu sudah Leo di rawat di rumah sakit. Dan kini Leo tengah berada di kamarnya sendiri.

Sebenarnya hari ini ia ingin pergi ke sekolah. Tapi dilarang keras oleh salma dan farid dengan alasan Leo harus banyak istirahat.

Leo mengambil ponsel yang ia letakkan di nakas dekat ranjangnya. Lalu menyalakannya. Beberapa detik kemudian ponsel itu telah menyala dan menampilkan beberapa notifikasi  pesan dari teman2nya.

Ada yang menarik kali ini dari notifikasi pesan di ponsel Leo. Diandra gadis itu mengirim beberapa pesan ke Leo.

Diandra
Kak leo lagi di mana.
Aku mau ngembaliin aerphone
Kakak yang ketinggalan kemarin

Diandra
Kok gak di bales sih kak.

Diandra
Kakak kemana kok gak masuk.

Diandra
Kak Leo beneran dech nyebelin.

Diandra
Bales kek

Diandra
$$0

Dan masih banyak lagi pesan dari gadis itu. Leo tersenyum ada perasaan yang sulit di jelaskan di dadanya.


Ia suka dengan gadis itu, tapi kenapa dia juga merasa keraguan di hatinya,harusnya dia langsung mengatakannya, masalah di terima ataupun di tolak  itu urusan belakangannya.

Mungkin saja ini hanya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Leo takut mengungkapnya karena tak ingin di tolak dan harus merasakan sakit untuk sekian kalinya.

Tagannya mengetik balasan untuk Diandra setelah di pastikan pesannya terkirim ia meletakkan kembali ponselnya lalu mengambil buku yang ada diatas nakas.

"Andai lo tahu dra, kamu salah satu cahaya yang paling terang dalam kehidupanku yang suram ini. Meskipun aku tahu di hati lo hanya ada dirinya, tapi apa aku boleh berharap sedikit tentang cinta ini.

Apa gue boleh egois rebut lo darinya.toh selama ini dia sudah mendapatkan segalanya.Apa aku akan sangat berdosa jika aku berharap bisa memilikimu dan menjadi cahaya seutuhnya untukku.

Seperti bulan yang slalu menemani bintang. Meskipun bintang itu redup tapi ada cahaya bulan yang mampu meneranginya "

Leo menuliskan beberapa kalimat ke dalam lembar kertas dan melipatnya lalu menyelipkan diantara lembaran buku yang tebal dan kembali meletakkannya di tempat semula.

"Asaalamualaikum, oma... opa.. Keinan datang"

Teriakan dari lantai bawah mengalihkan pemandangannya dari bukunya.

Terdengar suara grusak grusuk dari lantai bawah. Tidak mungkin keluarganya datang ke rumah ini.

Opa sama oma sudah berjanji untuk tidak memberi tahu keluarganya kalau ia tinggal di rumah ini.

Arrrrggghhhh

Apa mungkin oma sama opanya selama ini telah membohonginya dengan memberi tahukan tempatnya tinggal.

Leo memutuskan untuk membuka pintu kamarnya dan melihat ke lantai bawah. Benar saja di ruang tamu ia menemukan sandy, Rena dan keinan yang tengah bersenda gurau dengan ocehan keinan.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang