bagian 43

1.4K 109 17
                                    

Keinan dan kedua orang tuanya kini tengah berjalan memasuki sebuah restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keinan dan kedua orang tuanya kini tengah berjalan memasuki sebuah restoran. Setelah tadi Keinan terus merengek ingin makan di luar, padahal tadi mamanya sudah memasak banyak sekali makanan.

Alhasih makanan itu kini justru terbengkalai di rumah karena si bungsu merengek untuk makan di restoran biasanya.

Keinan membuka pintu restoran itu lalu memasukinya di ikuti oleh kedua orang tuanya. Keinan memicingkan matanya saat siluet seorang pemuda berjaket Biru tengah duduk di samping jendela dan tangannya yang sibuk memainkan ponselnya.

"kak Leo. Kakak disini" Leo menatap mereka kaget sebuah kebetulan yang tak di rencanakan. Keluarganya ada di restoran yang sama.

"kalau gue gak ada di sini terus yang lo lihat ini apaan?" Kesal Leo yang memang sedang tidak mood untuk bercanda. Sementara Keinan hanya terkekeh begitupun dengan kedua orang tuanya.

"hehehe maaf kak. Kak Leo kita boleh ya duduk disini? ".

Leo menatap mereka sebentar lalu melanjutkan aktivitasnya kembali bermain game"duduk aja, lagian gue juga sendirian..".

"Farel kamu sudah pesen makanan belum?" tanya Rena yang baru saja duduk di samping kiri Leo sementara Sandi yang duduk di samping Kanan Leo dan Keinan duduk berhadapan dengan Leo.

"belum kebetulan aku juga baru datang."

"baiklah kalau begitu kita langsung pesen aja gimana?" tanya Sandi yang langsung mendapatkan anggukan dari mereka. "Mbak!" panggil sandy ke arah salah satu pelayan di restoran itu.

"kamu mau pesan apa Rel? Disini semua menunya enak-enak loh" ujar Rena yang melihat Leo tengah kesusahan memilih menu sangking banyaknya.

"di sini nasi goreng seafood dan beef steek black papernya enak loh kak. Itu makanan kesukaan kakak juga kan". Leo tak menanggapinya masih bingung mau makan apa.

"hmm aku pesen... mie ayam sama rica-rica yang gak pedes aja dech. Minumnya air putih saja" ujar Leo.

" aku juga mie ayam sama daging lada hitam sama minumnya ice cappucino" tambah Keinan. Sementara kedua orang tuanya memilih menu biasa yang sering mereka pesan kala berkunjung di restoran itu.

"Farel kami dengar papa sama mama lagi pergi ke Batam kemarin. Kamu tidak ingin menginap di rumah nak?" Sandi bertanya dengan hati-hati takut melukai hati putra sulungnya.

"iya sayang, kita khawatir banget sama kamu. Apa perlu kita temani?" tambah Rena. Pelayan tadi datang mengantarkan pesanan mereka  setelah menunggu beberapa menit.

"aku gak papa kok ma...pa.. Lagian di rumah aku tidak sendiri masih ada beberapa pembantu dan juga orang suruhan opa juga tak bisa di bilang sedikit. Aku juga tidak mau merepotkan kalian" ucap Leo setelah pelayan yang mengantarkan pesenan mereka pergi.

Mendengar penolakan halus Leo membuat hati mereka tertohok" tidak ada yang merasa di repotkan disini nak, kamu anak mama jadi jangan membuat kita khawatir lagi nak seperti kejadian yang sebelumnya" mata Rena berkaca-kaca.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang