Bagian 15

1.6K 99 8
                                    

Hidup memang tak semulus dengan apa yang telah direncanakan. Ada kalanya kita harus mengalah dengan takdir.

Begitupun dengan Diandra yang harus menerima semua takdirnya, untuk bisa memahami keadaan yang benar-benar tak dia inginkan.

Selama ini ia telah banyak di bohongi oleh keluarganya. Mamanya yang selama ini menjadi tumpuan kepercayaannya telah beedusta.

Flashhback

Hari ini Diandra akan merayakan ulang tahunnya yang ke-15 di sebuah hotel berbintang lima tak jauh dari rumahnya.

Acaranya begitu meriah, Diandrapun tak kalah cantik dan anggun di acaranya hari ini.

Satu persatu teman-temannya mengucapkan selamat ke diandra. Sampai acaranya selesai.

Sella mengajak Diandra untuk menemui seseorang. Diandra sempat bingung, kira2 siapa yang ingin mamanya kenalkan kepadanya.

Setelah sampai di restoran, Diandra melihat pria paruh baya dan seorang pemuda yang duduk membelakanginya.

"kenalin sayang ini om Rehan, dan ini Devandra, mereka adalah mantan suami dan anak mama" bibir Sela bergetar kali ini diandra pasti akan marah dengan dirinya.

"HHAH.. Maksud mama apa sih, aku gak ngerti maksud semua ini, mama sedang gak bercanda kan?" Diandra menggeleng tak percaya dengan apa yang barusan mamanya katakan.

"sebelumnya om meminta maaf, tapi inilah kenyataannya. Om dan mama kamu sudah pernah meningkah sebelum ia menjadi istri dari papa kamu" kini Rehan yang bicara.

"maafin mama sayang, tapi mama mau kembali sama om Rehan, Devandra butihin mama sayang. Mama mohon kamu ngertiin keadaan mama sayang"

Devandra memandang iba ke arah Diandra yang tengah menangis sesegukan. Ia tahu ini pasti berat untukknya bisa menerima kenyataan ini.

Apa salah jika Devandra menginginkan keluarganya kembali utuh. Apalagi setelah mendengar mamanya kalau ia memiliki adik dari pernikahan kedua mamanya ia sangatlah senang, karena memang sedari dulu ia ingin memiliki seorang adik.

Tapi melihat Diandra yang mulai berontak, Devandra sadar tak seharusnya ia merusak ketenangan adiknya itu, haruskah ia tetap menginginkan kedua orang tuanya kembali.

Diandra lebih tercengang lagi kala mamanya bilang " dua minggu lagi mama sama om Rehan akan meningkah, ini juga demi amanah papa kamu sebelum ia meninggal"

"apa.... Amanah..? Tanya Diandra bingung.

"iya sebenarnya papa kamu sudah tahu semuanya, papa sama mama dulu harus menerima perjodohan dari nenek kamu untuk meningkah. karena nenek gak pernah setuju dengan om rehan.

Mama waktu itu sudah berusaha untuk mempertahankan semuanya tapi mama gagal. Mama terpaksa meninggalkan om Rehan dan Devandra yang saat itu masih kecil."

Diandra tak kuasa lagi menahan kemarahannya, ia memilih untuk menginjakan kakinya pergi dari restoran itu. Ia butuh waktu sendiri.

Flasback off.

Diandra mungkin harus menerima keluarga barunya. Papa Rehan yang menyanyanginya seperti anak sendiri sudah cukup mengobati rindu akan kasih sayang dari almarhum papa kandungnya.

Devandra juga sangat menyanyanginya, meskipun terkadang aku suka jahil dengannya dan berakhir dia mendiaminya.

Tapi diandra sudah cukup bahagia dengan keluarga kecilnya sekarang. Bodoh dia dulu pernah menyia-nyiakan papa dan kakaknya itu dengan kata-kata yang menohok.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang