Keinan membuka matanya perlahan. Mengerjap menyesesuaikan dengan cahaya yang berpendar dari ventilasi di ruangannya.
Pandangannya menyusuri seluruh ruangan itu, namun nihil. Ia tak menemukan seorang pun di ruangan itu,sunyi hanya ada suara alat pendeteksi jantung.
Seorang suster masuk dan langsung menghampiri Keinan yang masih nampak kebingungan. Suster itu memeriksa keadaan Keinan sembari menunggu dokter yang menangani Keinan datang.
Setelah dokter dan beberapa suster keluar Sandi dan Rena langsung menghambur ke pelukan Keinan yang tadinya melempar senyum ke arah orang tuanya.
"akhirnya kamu bangun juga, mama seneng kamu sudah bangun sayang" Rena kembali memeluk Keinan. Akhirnya penantiannya membuahkan hasil.
Keinan membuka matanya setelah tadi Leo kembali kejang-kejang, dan tidak ada tanda-tanda dia mau membuka matanya.
Namun keajaiban datang untuk Keinan anak itu bangun setelah tertidur dua minggu lebih. Hati Rena sedikit lega melihat salah satu anaknya kembali kepadanya, begitupun dengan yang lain.
"maafin keinan pa..... maa.. Keinan udah buat kalian susah"
"tidak ada yang susah key, justru kita bangga sama kamu. Kamu berhasil berjuang melawan sakit kamu,, kita yang justru berterima kasih kepadamu jagoan,," ucap sandi dengan tulus. Ia bangga kepada anaknya yang mampu melewati segala kesakitannya.
"kakak mana pa...?"
Pertayaan Keinan mampu membuat hati mereka kembali teriris. Farrell masih belum mau membuka matanya.
"Kakak kamu masih istirahat sayang, lebih baik kamu sekarang istirahat biar kondisimu cepat pulih".
"tapi ma,, keinan mau bertemu kakak"
"tapi tidak untuk hari ini sayang, kamu masih harus banyak istirahat dulu"
Keinan menghela nafasnya, ia ingin keras kepala tapi kekerasan kepala kedua orang tuanya juga tak ingin di bantah.
Akhirnya ia memilih kembali menutup matanya, mengistirahatkan tubuhnya yang masih lemas. Kepalanya juga masih sakit bekas operasinya kemarin.
Kali saja setelah ia istirahat keesokan harinya ia lebih enakan.
🔮🔮🔮
Sudah tiga hari Keinan membuka matanya dan kini ia berada di ruang rawat Leo dengan kursi rodanya.
Keinan memandang lekat wajah pucat kakaknya. Wajah tegas yang di turunkan oleh Sandi. Sementara dirinya yang lebih mirip dengan Rena.
Keinan tersenyum miris, wajah tegas itu kini nampak tirus bahkan Keinan tak lagi melihat binar wajah leo yang teramat keinan sukai.
"kak.... kapan kakak mau pulang?. Aku masih menunggu kakak disini untuk pulang.."
"bangun kak... kakak gak capek apa tidur terus, Keinan masih mau bermain basket lagi sama kakak, Sekalipun kini kita sudah tidak seperti dulu lagi. Aku merindukanmu kak,, sangat merindukannmu.
Aku rindu saat dimana kita tak memiliki rasa kebencian itu, aku rindu tatapan dan senyum kakak yang sehangat senja itu.
Aku ingin kini bisa menikmati senja lagi, menikmati rintik hujan seperti waktu kita kecil dulu" Keinan terisak pilu mengingat hari yang pernah ia lewati dengan sang kakak.
Ia begitu ingat Leo sangat suka hujan dan juga music. Menurutnya hujan akan membawa segala rasa lelah dan sakit yang ia rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Rain Like Music
RomanceAku mencintaimu melebihi mereka. Aku menyanyangimu melebihi siapapun. Meskipun aku tahu hidupmu tidak akan lama lagi aku hanya ingin berada di sampingmu.. →_→Diandra fadila putri←_← Apa aku tak pantas untuk kau cintai. Apa sebesar itu rasa cintam...