"LO...'' Ryan langsung memberi bogem ke arah Keinan, sementara Keinan hanya pasrah saja. Melawanpun juga tidak ada gunanya tubuhnya masih lemas akibat kejadian tadi siang.
Diandra yang tersadar dari terkejutnya langsung memisahkan mereka, lebih tepatnya menghentikan Ryan yang terus memberikan bogeman tanpa ampun ke Keinan.
''berhenti Ryan. Lo cuman salah paham. Semua gak seperti apa yang lo lihat''.
Ryan mencoba menahan emosinya yang enggan pergi dari kepalanya. Bagaimana tidak murka jika melihat kondisi Leo yang mengenaskan sementara orang yang di cintainya bukannya memberikan suport justru berduaan dengan adik kandung Leo sendiri.
Dan masalah salah paham ia rasa tindakannya kali ini sudah benar. Di sini tidak ada namanya yang salah paham semuanya murni dari kebohongan mereka.
''salah paham lo bilang! Bulshitt'' sarkas Ryan memandang tajam ke arah Keinan dan Diandra secara bergantian.
''sedari awal kita udah bilang sama lo dra. Gak usah lanjutin hubungan lo sama Leo jika pada akhirnya lo permainin dia kayak gini''.
Diandra bungkam menutup rapat-rapat mulutnya. Meskipun mulutnya sudah gatal ingin membantah semua tuduhan Ryan, tapi hatinya seolah membetulkan semua ucapan Ryan.
Ryan menghembuskan nafasnya kasar, meredam emosi memang butuh stock kesabaran yang banyak. Apalagi melihat mereka berdua tidak lagi memberi bantahan membuatnya semakin yakin tentang persepsinya.
''kalian berdua memang brengsek. Terutama lo dra, gue kecewa banget sama lo. Gue pikir selama ini lo orang yang tepat buat Leo, nyatanya gue salah besar tentang lo. Apalagi lihat kalian ciuman kemarin buat gue bertambah kecewa sama kalian.
Gue sudah tak tahu lagi harus berbuat apa setelah ini. Lo tahu kondisi Leo kek gimana dan dengan mudahnya lo lakuin ini ke dia. Dimana hati kalian HAH..!''.
''Ini semua kesalahan gue. Gak seharusnya lo salahin Diandra kek gini. Diandra gak ada niatan buat ngelakuin ini ke kak Leo. Jadi dari pada lo buang-buang tenaga untuk sesuatu yang gak pasti, mending lo diam saja''.
Keinan membantah semua tuduhan itu, tidak masalah dirinya yang dapat nyinyiran Ryan, asal bukan Diandra. Disini dirinya yang salah sepenuhnya. Dirinya yang egois mementingkan hatinya sendiri tanpa perduli bagaimana perasaan semua orang nantinya.
Dan sekarang Keinan sadar, perbuatannya salah besar. Banyak hati yang akan terluka disini. Terlebih Leo, Keinan jadi merasa bersalah. Dia memang brengsek selalu membuat kakaknya menderita.
Mengingat kejadian beberapa jam yang lalu membuatnya sadar, Leo lebih berarti daripada apapun termasuk Diandra.
Ryan menatap Diandra dan Keinan dengan tatapan remehnya terutama Diandra ''gue rasa Diandra tak sepandapat dengan lo. Iyakan Dra?''.
''maafin gue. Tapi apa yang lo bilang itu tak sepenuhnya benar. Gue sayang sama Leo. Lo boleh marah sama gue tapi please jangan suruh gue jauhin Leo. Gue emang brengsek udah mainin perasaan Leo. Tapi gue sadar gue juga cinta sama Leo, gue sayang sama dia. Kali ini aja beri gue kesempatan untuk buktiin cinta gue sama Leo''. Diandra angkat bicara setelah terdiam cukup lama.
''setelah apa yang kalian lakuin, masih punya muka di depan gue, terutama di depan Leo'' Ryan terdiam sejenak memilah kata apa yang harus ia lontarkan ke kedua orang yang membuatnya emosi ini.
''baiklah kali ini gue bakal lepasin kalian. Tapi ingat sekali saja kalian lakuin ini lagi. Gue gak akan segan-segan buat hidup kalian menderita apalagi kalau sampai terjadi sesuatu sama Leo. Kalian akan tahu akibatnya''.
Ryan berlalu dari tempat itu meninggalkan mereka yang masih diam membisu dengan pikiran yang berkelana kemana-mana.
Ancaman Ryan bukan sekedar bualan semata. Dia punya seribu cara untuk mewujudkan semua ucapannya, meskipun dari hal sepele. Semua orang juga tahu, Ryan adalah cowok yang selalu menepati omongannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Rain Like Music
Lãng mạnAku mencintaimu melebihi mereka. Aku menyanyangimu melebihi siapapun. Meskipun aku tahu hidupmu tidak akan lama lagi aku hanya ingin berada di sampingmu.. →_→Diandra fadila putri←_← Apa aku tak pantas untuk kau cintai. Apa sebesar itu rasa cintam...