Bagian 25

1.5K 87 2
                                    

Diandra membawa nampan yang berisikan makanan disana. Diandra mendudukan dirinya di samping seseorang yang nampak menopang dagunya.

"nglamun mulu dech, cepat makan gue udah pesenin makanan nih buat lo"

"gak laper" keinan pemuda yang melamun itu, hanya menatap sebentar, lalu kembali menatap ke depan. Diandra menghela nafasnya. Sahabatnya ini memang keras kepala.

"kei, gue tahu lo sedang banyak masalah,tapi gak seharusnya lo jadi kayak gini. Lo harus ingat masih ada gue di samping lo dan....."

"kita yang akan slalu ada untuk lo" vano memutus ucapan diandra dan langsung mendapatkan tatapan sinis dari diandra.

Vano dan Dito langsung merangkul pundak keinan memberikan kekuatan dan senyuman yang keinan akui membuat hatinya lega karena bagaimanapun peliknya masalah ini, ia masih punya sahabat yang selalu ada untuknya.

'Untuk kesekian kalinya mereka mampu membuatku kembali bangkit dari keterpurukanku.

Pertama saat aku divonis kanker oleh dokter waktu itu, awalnya memang aku tidak ingin mereka tahu, tapi tetap saja mereka tahu.

Mama memberi tahu tentang penyakit ku ke mereka, meminta mereka menjagaku saat aku di sekolah.

Jujur saja aku sangat beruntung memiliki mereka. Ketidaksempurnaanku di lengkapi dengan kesempurnaan mereka.

Aku selalu berharap Tuhan mau memberikannku kehidupan yang sedikit lebih lama untuk membalas kebaikan mereka.

Selama ini aku selalu saja menyusahkan mereka,maaf kan aku sahabatku, aku belum bisa menjadi sahabat yang baik untuk kalian' batin keinan berbicara.

Keinan lantas tersenyum ke arah mereka bertiga memperlihatkan gigi kelincinya yang manis. Sungguh hati ketiga sahabatnya selalu berdoa semoga mereka terus bisa melihat senyum manis sahabatnya itu.

Senyuman keinana luntur saat melihat adegan yang memuaakkan itu di depan kedua matanya.

Disitu ia melihat ryn sedang menyuapi galih.

"udahlah, lo gak pantes sama wanita ular itu,mending lo makan setelah itu minum obatnya" diandra menyodorkan makanan yang tadi ia pesan.

Keinan mengangguk dan menyuapkan makanan itu ke mulutnya.

Sementara vano dan dito sedang mengantri untuk memesan makanan siang mereka.

Keinan melahap makanannya meskipun sesekali ia melirik ke meja yang di tempati oleh ryn dan galih. Ia tersenyum miris setelah apa yang mereka lewati dan sekarang harus kandas karena penghianatan.

Flashback

Keinan melangkahkan kakinya ke kelas sambil membawa undangan ulang tahunnya.

Tujuannya adalah ryn kekasihnya. Langkahnya terhenti ketika ia mendengar suara yang begitu familiar di telinganya.

"aku sangat mencintaimu, kau tahu itu kan lih?,aku bahkan sudah berkorban untuk pur-pura cinta ke orang penyakitan itu"

Deg.

Ia tahu suara siapa itu. Apa sebegitu menyedihkannya dirinya hingga orang yang begitu ia sayangi menghianatinya.

Di ruang kelas itu ia bisa melihat galih sahabatnya sedang memeluk ryn kekasihnya yang sedang menangis.

"aku tahu itu, aku juga sangat mencintaimu,bahkan cinta ku lebih besar dari pada orang itu, aku juga sudah muak dengan mereka, mereka hanya membagakan orang penyakitan itu, bahkan sudah sekaratpun dia masih mengganggu kita" galih mengunggkapkan perasaannya selama ini.

Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang