Bagian 50

1.7K 106 8
                                    

Mobil Sandy sudah memasuki rumah sakit. Dengan nafas memburu Keinan membuka pintu mobil lalu ia berteriak dengan frustasi di koridoran rumah sakit untuk memanggil para medis.

Keributan yang di buat oleh Keinan membuat beberapa suster menghampirinya tak lupa juga membawa brankar lalu membantu Keinan dan Sandy mengangkat tubuh Leo dari dalam mobil.

Brankar yang ditiduri Leo langsung di bawa ke UGD. Dokter Andre yang kebetulan saat itu berada di koridoran rumah sakit terkejut melihat pasiennya berlumuran darah.

"ada apa ini, kenapa Leo seperti ini?" tanya Dokter Andre yang melihat tubuh miris Leo.

"ka...kakak jatuh dari tangga dok" dokter andre sontak membelalakan matanya tak percaya.

"bawa di ke ruang operasi, sepertinya ada tulang rusuknya yang retak"

"maaf dok, ruang operasi masih penuh, mungkin sekitar 30 menit lagi ada yang kosong" Dokter Andre mengusak rambutnya frustasi.

"baiklah masukkan ke UGD sekarang, paling tidak kita harus melakukan pertolongan pertama" ke tiga suster itu langsung mengangguk lalu mendorong brankar itu ke UGD.

"dok..tolong selamatkan kakak saya dok, saya mohon"

Dokter Andre menatap sejenak wajah kacau Keinan yang menampakkan permohonan "pasti . kamu jangan khawatir kakakmu orang yang kuat" setelah mengatakan itu dokter Andre pun langsung masuk kedalam lalu menutup pintu UGD.

"fa..farell pa hikss hikss" isak Rena yang berada di pelukan Sandi.

"Farel pasti bisa bertahan, bukankah kamu juga tahu Farrel anak yang kuat! Sekarang yang perlu kita lakukan hanya berdoa untuk keselamatan Farrel".

Sandi terus menenangkan Rena yang masih terus menangis di pelukannya. Sebenarnya dia juga khawatir dan hancur sekarang, tapi kalau dia juga ikut-ikutan hancur siapa yang akan menopang keluarganya.

Ini adalah masa-masa yang sulit untuk keluarganya, meskipun ini bukan yang pertama kali terjadi dalam keluarga, entah kenapa kali ini lebih menyakitkan dan menakutkan.

Jika saja hati semua keluarga itu terbuat dari kaca, sudah di pastikan hati itu tak terbentuk lagi. Karena di pecahkan oleh kenyataan pahit keluarganya yang menyia-nyiakan orang yang paling mereka sayangi.

Mungkin bagi Sandy, dulu Leo tidak terlalu berarti di hati Sandi, dan Sandy kerap menghancurkan hatinya. Tapi sekarang justru Leo yang menghancurkannya sehancur-hancurnya.

Pintu UGD terbuka dengan dokter Andre yang keluar dari dalam di susul dengan beberapa suster yang mendorong brankar itu menjauh dari pintu UGD.

"ada kemungkinan tulang rusuk Leo retak. Satu di kanan dan beberapa di bagian kirinya. Kami harus segera melakukan tindakan operasi untuk Leo. Kami butuh persetujuan anda selaku keluarganya" jelas Dokter Andre yang mengerti bahwa mereka butuh penjelasan.

Tanpa berpikir lagi Sandi langsung menyetujuinya "baiklah dok, kami mohon lakukan yang terbaik untuk anak kami"

"kami akan berusaha semampu kami pak, tolong bantu doanya. Dan satu lagi kami butuh darah golongan ab. Karena stok di rumah sakit sudah habis"

"ambil darah saya dok, darah saya cocok dengan kakak"

"baiklah kamu ikut suster ini. Tapi sebelumnya kamu harus di periksa dulu. Bagaimanapun juga kamu pernah menjadi penderita kanker".

Keinan hanya menganggukkan kepalanya lalu mengikuti suster yang tadi di tunjuk oleh dokter Andre.

Sementara kedua orang tuanya mengikuti brankar Leo menuju ruang operasi. Dan menunggu dengan cemas di depan ruang operasi itu.



Like Rain Like MusicTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang