Setelah mendengar bel istirahat berbunyi. Alan langsung menuju ke kantin untuk melepaskan penat dan dahaganya karena lelah berdiri.
Setelah memesan minuman dan makanan, Alan langsung minum dan segera memakan makanannya. Meskipun Alan tadi pagi tidak sarapan, tetapi dia bisa kuat saat dihukum tadi. Karena memang Alan tidak biasa sarapan pagi.
Kantin sekarang sudah mulai ramai, pandangan Alan tertuju pada dua orang yang tidak asing.
"Woi duo Fa, sini!!" teriak Alan saat melihat Dafa dan Rafa sambil melambaikan tangan.
Dafa dan Rafa yang juga melihat Alan pun segera menghampirinya.
"Telat lagi lo?" tanya Dafa yang langsung duduk dikursi depan Alan dan diikuti oleh Rafa.
"Hmm." hanya deheman yang Alan berikan, karena dia sedang mengunyak makanannya.
"Kapan sih lo bisa rajin? " kali ini Rafa yang bertanya.
"Udah, gak usah banyak tanya. Lagi males ngomong gue. " jawab Alan.
Dafa dan Rafa hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya yang satu itu.
"Jangan lupa nanti latihan basket." ucap Dafa
"Oo iya, sampai lupa gue," jawab Alan.
"Eh, kita kapan sih lomba antar SMAnya? " lanjut tanyanya.
"Sebulan lagi." Jawab Rafa sambil asik memainkan game di ponselnya.
"Pertama lawan siapa?" tanya Alan lagi.
"SMA 21." jawab Rafa lagi. Dan hanya diangguki oleh Alan.
"Eh iya, tadi kok bisa si Aluna bawa tas sama jaket lo? " tanya Dafa kepo.
"Bisa lah, gue yang nyuruh. " jawab Alan.
"Gila lo, kok bisa sih dia mau. Secara gitu, dia kan terkenal pinternya, masa iya mau aja di bodohin sama lo? "
"Mana gue tau, buktinya dia mau," jawab Alan sambil mengangkat kedua bahunya.
"Udah woi, yang diomongin dateng." lanjut Alan sambil menunjukan keberadaan Aluna dan Oliv dengan dagunya.
Aluna dan Oliv tengah mencari kursi kosong untuk duduk, "Lun sana aja ya." ucap Oliv sambil menunjuk ke arah kursi di belakang Alan. Dan hanya diangguki oleh Aluna.
Saat melewati Alan and friends. Alan melihat kearah Aluna dengan tersenyum miring. Dan Aluna menatapnya dengan tatapan tidak suka.
***
Bel pulang sekolah sudah berbunyi dari tadi. Kelas Aluna juga sudah sepi, hanya tinggal Aluna sendiri.
"Lun, ke lapangan dulu yuk." ajak Oliv yang tiba-tiba sudah berdiri di depannya.
"Ngapain sih? "
"Liat anak basket latihan. Yuk ah." jawab Oliv sambil menarik tangan Aluna.
"Gue mau pulang Liv, capek."
Oliv melepaskan tangannya yang tadi menarik tangan Aluna. "Gak asik ih, ayo lah temenin gue. Gue mau liat Dafa. "
Ting!!
Ponsel Aluna berbunyi, sepertinya ada pesan masuk. Aluna segera mengambil benda pipih itu dari saku seragamnya.
Dan benar saja, Farrel --kakak Aluna-- mengirimnya sebuah pesan.
Kak Farrel
Dek, nanti kakak jemputnya
agak telatan. Masih ada kelas
soalnya. Kamu gapapa kan
nunggu dulu?
Apa mau pulang sendiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ✔
Teen Fiction[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [Sudah pernah dibukukan] [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!] Meski saling tahu, tetapi tidak saling kenal adalah kalimat yang tepat untuk mereka pada awalnya. Alan, sang bad boy yang selalu mendapat nilai super anjlok, berban...