Pagi ini selesai upacara, semua siswa kelas XI SMA Pelita berkumpul di aula sekolah. Entah pengumuman apa yang ingin kepala sekolah sampaikan, hingga harus membuat mereka berkumpul di aula.
Aula sudah sangat ramai sekarang, satu persatu murid kelas XI memasuki aula.
Rafa dan Dafa yang sudah duduk dengan santai di bangku aula tak henti-hentinya menatap ke arah pintu, berharap ada bidadari cantik yang akan menggugah imannya.
"Cewek-cewek di SMA Pelita, gitu-gitu aja ya." titah Dafa, dengan pandangan masih tertuju ke pintu.
"Maksud lo, gitu-gitu aja?" tanya Rafa.
"Ya, nggak ada yang bohay apa mont*k gitu, semua sama rata." perkataan Dafa langsung membuat Rafa menjitak kepala sahabatnya itu, yang sudah terkontaminasi dengan hal-hal negatif.
"Aaww!! Sakit goblok!!" ketusnya, sambil memegang kepalanya yang dijitak Rafa tadi.
Baru hendak mengomeli Dafa, Rafa yang ingin membuka mulutnya pun harus ia tunda karena,
"Eh, Luna Raf." ucap Dafa, sambil menunjuk Aluna yang baru memasuki Aula. Dan sontak membuat Rafa mengikuti kemana arah tunjukan Dafa tertuju.
"Gue nggak nyangka, ternyata bokapnya meninggal karena kejadian waktu itu." ucap Dafa yang tiba-tiba menjadi melow.
"Sama, gue juga nggak nyangka." balas Rafa.
Flashback on
Setelah pulang dari rumah Aluna, Alan tidak langsung pulang ke rumah, melainkan mampir sebentar di rumah Rafa.
Saat ini Rafa, dan Alan sedang bermain game di kamar Rafa, sedangkan Dafa, dia sedang makan.
"Dugaan gue soal mobilnya Aluna, ternyata benar," Alan membuka obrolan, dan sedikit membuat kedua sahabatnya itu mengernyitkan dahi.
"Lo tau? Bokapnya Aluna udah meninggal." lanjut Alan.
"Innalillahi wainnailaihi roji'un." ucap Dafa, dan Rafa bersamaan.
"Kapan?" tanya Rafa.
"Satu tahun yang lalu, karena kecelakaan mobil akibat balapan liar!" jelas Alan, dan langsung membuat Rafa menghentikan aktivitasnya, dan juga membuat Dafa tersedak makanannya, "Uhuk, uhuk."
Balapan yang Alan dan kedua sahabatnya lakukan itu, memang termasuk kategori balapan liar. Karena memang mereka sering balapan di jalan raya, yang dapat mengganggu kendaraan lain.
Dan akibatnya akan seperti papa Aluna."Lo tau dari mana Lan?" tanya Rafa lagi.
"Aluna yang cerita ke gue." jawab Alan.
Flashback off
"Jadi kasian gue sama dia." ucap Dafa.
Dan lagi, Rafa yang ingin menjawab perkataan Dafa pun harus tertunda karena salam dari Pak Budi, kepala sekolah SMA Pelita.
"Assalamu'alaikum wr.wb." ucap Pak Budi.
"Wa'alaikumsalam wr.wb." jawab seluruh siswa yang ada di aula.
"Baik, bapak tidak mau basa-basi lagi. Tujuan bapak mengumpulkan kalian di sini, adalah untuk memberitahukan kepada seluruh siswa-siswi kelas XI SMA Pelita, bahwa bulan depan kalian akan study tour ke Yogyakarta, " titah pak Budi. Dan langsung mendapat sorakan kegembiraan dari semua murid kelas XI.
"Untuk pembayaran, bisa langsung lihat di mading sekolah, dan bisa membayar di TU,"
"Kemudian pengumuman yang kedua, untuk tim basket SMA Pelita, perlombaan antar SMA se-Jakarta akan di majukan, menjadi 2 minggu dari sekarang. Jadi mohon untuk ananda Alan Rolan Gyofano selaku kapten tim basket, agar nanti dapat mendiskusikan tentang perlombaan ini kepada teman-teman basket yang lain,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ✔
Teen Fiction[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [Sudah pernah dibukukan] [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!] Meski saling tahu, tetapi tidak saling kenal adalah kalimat yang tepat untuk mereka pada awalnya. Alan, sang bad boy yang selalu mendapat nilai super anjlok, berban...