"Kayaknya si Ken asik juga anaknya." ucap Oliv sambil memilih-milih sepatu.
"Kayaknya sih iya," balas Aluna.
"Lo niat beli sepatu nggak sih Liv?? Dari tadi kayaknya nggak ada yang cocok??" lanjut kesal Aluna, karena sudah hampir setengah jam Oliv memilih sepatu, tetapi belum ada yang cocok untuknya.
"Sabar sih. Belanja itu nggak harus buru-buru." jawabnya.
"Ini nih bagus," ucap Aluna sambil menunjukan sepasang sepatu warna hitam putih kepada sahabatnya itu.
"Nggak suka bentuknya Lun." jawab gadis cerewet itu.
"Terus lo sukanya kayak gimana?"
"Bentar,"
"Nah ini nih bagus kayaknya??" lanjut Oliv, setelah menemukan sepatu idamannya.
"Ya udah sana bayar."
"Iya Bu!! Bawel banget sih dari tadi."
Setelah memilih sepatu yang diiinginkannya, Oliv pun langsung kekasir untuk membayarnya.
Selesai membayar sepatunya, ia dan Aluna langsung keluar dari toko sepatu tersebut.
Pandangan mereka terhenti setelah melihat kemeja wanita yang dipajang disebuah patung.
"Ih, bagus." ucap mereka bersamaan.
Tanpa sadar mengucapkan kalimat yang sama dan secara bersamaan, mereka langsung memandang satu sama lain dan tertawa.
"Selera kita sama." ucap Oliv.
"Nggak, selera gue diatas lo!" jawab Aluna dan langsung memasuki toko baju tersebut.
"Ih, enak aja lo!!" balas Oliv dan langsung mengikuti Aluna memasuki toko baju itu.
"Mbak, saya mau lihat kemeja yang di depan itu dong." ucap Aluna kepada penjaga toko tersebut, sambil menunjuk kemeja yang diinginkannya tadi.
"Ih, gue dulu ya yang mau beli." ucap Oliv tiba-tiba.
"Eh, gue dulu yang lihat baju itu" balas Aluna.
"Nggak, pokoknya baju itu gue yang mau beli!!"
"Nggak bisa!!"
"Mbak-mbak, tenang ya. Kita ada beberapa stock untuk kemeja itu kok. Ada warna yang sama, ada juga yang beda warna." ucap penjaga toko tersebut, setelah melihat perdebatan antata Aluna dan Oliv.
"Ya udah, saya mau lihat warnanya mbak, ada apa aja?" tanya Aluna.
"Mari ikut saya." ucap penjaga toko itu, sambil mengajak Aluna ketempat stock kemeja itu.
Dilihatnya kemeja itu, perpaduan antara warna biru dongker dengan warna merah, yang menarik perhatian Aluna.
Sedangkan kemeja yang tadi dilihatnya di depan, perpaduan antara warna kuning dengan garis warna cokelat.
"Ya sudah, saya mau yang ini aja mbak." ucap Aluna, sambil menunjuk kemeja warna biru dongker dengan merah itu.
"Yeay!! Berarti yang di depan buat gue ya?" lanjut Oliv.
"Iya." jawab Aluna sedikit kurang ikhlas.
Setelah membayar baju yang dipilih oleh mereka tadi. Aluna dan Oliv lanjut berkeliking mall.
"Liv, kita nonton yuk." ajak Aluna kepada Oliv.
"Emang udah buka bioskop?" tanya Oliv.
"Udah lah, udah jam 12 kok." jawab Aluna sambil melihat jam tangan yang melingkar ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ✔
Teen Fiction[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [Sudah pernah dibukukan] [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!] Meski saling tahu, tetapi tidak saling kenal adalah kalimat yang tepat untuk mereka pada awalnya. Alan, sang bad boy yang selalu mendapat nilai super anjlok, berban...