Suasana malam hari dijalanan Ibu kota yang sepi. Malam ini pukul 23.30 WIB, Alan, Rafa, Dafa dan anak-anak yang lainnya sedang bersiap untuk balapan.
"Lo kenal juga ternyata sama Luna." ucap seorang pria tiba-tiba, setelah menghampiri tempat Alan dkk memarkirkan motor mereka.
Merasa ada yang mengajaknya berbicara, Alan yang tadinya sedang berbincang-bincang dengan Dafa dan Rafa pun menoleh ke arah sumber suara.
"Kenapa lo nggak bilang, kalo punya teman cantik kayak gitu??" tanya pria itu lagi, sambil mengalungkan tangannya dipundak Alan.
Dengan segera Alan langsung menepis tangan pria itu. "Ngapain sih lo?" tanya Alan dengan ketus.
"Eh Ken. Lo kalau nggak ada urusan yang penting, mending sana deh, jauh-jauh!!" lanjut ketus Dafa.
"Gue ke sini cuma mau tanya-tanya aja." jawab Ken. Ya, yang sedari tadi membuat Alan dkk kesal akan kehadirannya adalah Ken.
"Palingan juga nggak penting!!" ketus Dafa.
Tak menggubris ucapan Dafa, Ken angkat bicara lagi, "Temen lo yang cantik polos itu masih jomblo kan ya?" tanyanya, sambil memberikan senyum smirknya.
"Aluna maksud lo?" kali ini Rafa yang bertanya.
"Kenapa nggak lo tanyain aja anaknya." balas Alan
"Kayaknya seru juga, kalau jadiin cewek polos buat mainan!!" ucap Ken lagi dan langsung membuat Alan dkk melongo mendengarnya.
"Maksud lo??" tanya Alan bingung.
"Eh, maksud lo apaan??" tanya Rafa dengan penuh emosi, sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Tenang Raf, tenang," ucap Dafa sambil berusaha menenangkan amarah sahabatnya itu.
"Lo kalau niatnya cuma mau buat masalah. Mending lo pergi deh!!" lanjut Dafa.
"Santai dong bro." jawab Ken sesantai mungkin.
"Lagian nih ya, kita bertiga itu nggak ada hubungannya sama Aluna. Kalau emang lo mau, ambil aja. Dia jomblo kok." ucap Dafa tanpa dipikir terlebih dahulu.
"Oh, oke. Thanks bro, sarannya." ucap Ken dan langsung pergi meninggalkan Alan dkk.
"Maksud lo apaan Daf ngomong gitu?" tanya Rafa yang bertambah emosi, setelah mendengar perkataan Dafa tadi.
"Emang bener kan, dari kita bertiga nggak ada yang deket sama Aluna??" jawab Dafa
"Ya udah, biarin aja dia pacaran sama Aluna." lanjut Dafa.
"Lo nggak tau apa, Ken itu orangnya kayak gimana?? Emang lo nggak pernah denger, rumor soal kakak kelas kita dulu yang pernah pacaran sama dia, terus sempat mau diperkosa?? Hah??" emosi Rafa memuncak.
"Kok lo marah sama gue sih?" emosi Dafa juga memuncak.
"Omongan lo barusan ke Ken, sama aja lo anggep Aluna sebagai umpan, terus lo kasih ke buaya darat kayak si Kenzo itu!! Ngerti nggak lo!!"
"Lo kayaknya belain Aluna banget. Lo suka sama dia??" tanya Dafa dengan masih penuh emosi.
"Apaan sih lo berdua?? Kayak gitu aja jadi bahan perdebatan!!" Alan yang sedari tadi diam, akhirnya angkat bicara.
"Udah, buruan siap-siap. Udah mau dimulai nih." lanjut Alan.
Setelah mendengar ucapan Alan barusan, Dafa dan Rafa langsung diam, dan bersiap-siap untuk balapan.
***
Mereka semua sudah berada di garis start. Dari urutan paling kiri ada Dafa dengan motor sportnya yang berwarna merah, dilanjut ke kanan ada Rafa dengan motor sport warna biru, Alan dengan motor kesayangannya yang berwarna hitam.
Kenzo dengan motor sport miliknya yang berwarna hitam juga, dan hampir sama dengan motor Alan, hanya saja bedanya ada di plat motor Ken yang terdapat sticker api. Dan selanjutnya ada Alex dengan motor sportnya yang berwarna hijau yang dipadu padankan dengan warna kuning dibagian belakangnya.Alex adalah senior mereka diarena balapan. Alex juga dikenal dengan rajanya balapan. Cuma beberapa bulan ini, ia vakum dari aren balapan dan baru sekarang ia comeback.
Setelah mendengar aba-aba pertanda dimulainya balapan. Mereka langsung menambah speed agar menjadi yang terdepan.
Posisi saat ini adalah Alan yang memimpin, disusul Alex dibelakangnya dan Ken di urutan ketiga. Kemuadian Rafa yang berada di urutan keempat, dan Dafa di urutan terakhir.
Setelah 15 menit balapan, dilihatnya garis finish yang sudah ada di depan mata. "Yeaayy!!! Wohooo!!!" teriak Alan setelah ia berhasil melewati garis finish.
"Aarghhh!!!" umpat Alex setelah melihat Alan berhasil memenangkan balapan ini.
"Sial, kalah lagi!!" kali ini Ken yang mengumpat kesal.
Balapan malam ini Alan berhasil memenangkannya lagi. Kemudian ada Alex di urutan kedua, dan Ken urutan ketiga, keempat ada Dafa, dan Rafa diurutan terakhir.
"Lo gimana sih bro?? Kok bisa kalah??" tanya salah satu teman Alex, setelah ia menghampiri temannya yang sudaj kalah balapan itu.
"Anak bawang!! Liat aja, gue bakal bikin perhitungan sama lo!!" gumam Alex.
"Cabut!!" ucap Alex dan langsung pergi meninggalkan tempat balapan, dan diikuti oleh teman-temannya.
"Lo menang lagi, selamat!!" entah mendapat hidayah dari mana, Ken menghampiri Alan dan memberinya selamat sambil mengulurkan tangannya.
Alan hanya membalas uluran tangan Ken, tanpa menjawab ucapan dari musuhnya diarena balap itu.
Setelah Alan membalas uluran tangannya, Ken langsung menariknya agar lebih dekat dan membisikkannya sesuatu.
"Gue nggak akan tinggal diam. Liat aja, apa yang bakal gue lakuin buat balas dendam ke lo lewat teman lo!!" bisiknya disertai smirk yang sangat amat licik. Selesai membisikkan itu, Ken langsung pergi dari arena balapan itu.
Alan masih diam melamun setelah mendapat bisikkan dari Ken. "Bisikkin apa dia??" sampai akhirnya ia tersadar setelah mendengar pertanyaan dari Rafa.
"Nggak, bukan apa-apa. Udah ayo balik!!" jawab Alan.
***
Waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 WIB. Tetapi lelaki itu masih terjaga sejak tadi, sambil memandang kearah luar jendela kamarnya.
Setelah pulang balapan tadi, Alan tidak kena marah oleh papanya, karena papanya sedang berada di luat kota. Jadi dia aman untuk hari ini.
Pikirannya sejak tadi masih terngiang-ngiang oleh ucapan Ken.
Apa maksudnya, Ken membisikkan hal itu?
Mengapa ia tidak balas dendam saja dengannya?
Mengapa harus lewat teman-temannya?
Pertanyaan itu, terus saja berputar diotaknya. "Argghhh!!" teriaknya, sambil mengusap wajahnya dengan gusar.
"Apa coba maksudnya?? Dia mau balas dendam lewat siapa??" tanyanya kepada dirinya sendiri.
"Dafa??" ucapnya lagi.
"Apa Rafa??"
"Kenapa nggak ke gue aja sih, dasar banci!!" lanjutnya sambil meninju kasur king sizenya.
"Tunggu!! Apa jangan-jangan, dia mau balas dendam lewat--??" ucapnya menggantung.
"Nggak-nggak!! Nggak mungkin!!"
"Nggak mungkin si Ken mau balas dendam lewat dia?? Nggak!!" ucapnya lagi.
"Kalau iya?? Gue nanti yang merasa bersalah!!" lanjutnya.
~❤~~❤~
Kasih tau dong, ceritanya makin seru nggak sih?? :v
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ✔
Teen Fiction[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [Sudah pernah dibukukan] [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!] Meski saling tahu, tetapi tidak saling kenal adalah kalimat yang tepat untuk mereka pada awalnya. Alan, sang bad boy yang selalu mendapat nilai super anjlok, berban...