38

236K 14.6K 679
                                    

Bughh.

Bughh.

Sedari tadi Alan terus memukuli pohon mangga yang tak bersalah itu, sampai membuat tangannya memar dan sedikit mengeluarkan darah segar.

"Aarghh!! Shit!!" tak henti-hentinya juga ia mengucapkan sumpah serapah itu.

Pikiran dan hatinya sedang kacau saat ini. Rambut yang biasa di sisir rapih sekarang acak-acakan tak karuan, seperti sudah tidak di sisir selama satu bulan.

"Bullshit!! Omongan lo gak bisa di percaya!!" gerutunya.

Bughh.

Lagi dan lagi, ia memukul pohon mangga yang tertanam di salah satu taman itu.

Ya, saat ini Alan sedang berada di sebuah taman. Suasananya sedang sepi saat ini, oleh karena itu ia memutuskan untuk menenangkan pikirannya di sana.

***

Seorang gadis yang sedang menaiki sebuah taksi tak sengaja melihat seorang laki-laki yang tidak asing baginya.

Dengan segera, ia meminta supir taksi untuk menghentikan mobilnya dan segera membayar argonya, kemudian turun dari mobil.

Dihampirinya laki-laki itu yang sedang terduduk di salah satu bangku di taman itu.

"Alan," sapa gadis itu.

Merasa ada yang memanggil namanya, Alan menolehkan kepalanya. Dilihatnya seorang gadis berambut sebahu. Tentu kalian sudah tau, siapa dia.

"Ngapain lo di sini?" tanya Alan.

"Kenapa tadi lo bolos?" bukannya menjawab pertanyaan Alan, Aluna malah memberikan sebuah pertanyaan.

"Lo ke sini cuma mau nasehatin gue?"

"Lo lupa, hari ini kita ada les?"

"Kalau lo ke sini cuma mau bahas les, mending lo pergi. Gue lagi pengen sendiri," jawab Alan, tanpa menoleh ke arah Aluna

"Urusan les? Bahas besok aja." lanjutnya.

"Sok tegar banget sih nih anak." batin Aluna.

Aluna menarik nafasnya dalam, dan dihembuskannya secara perlahan. Ia harus meyakinkan Alan, bahwa tak semuanyang ia lihat benar nyatanya.

"Gue tau semuanya," perkataan Aluna berhasil membuat Alan menoleh kearahnya.

Alan terdiam, "Gue tau semuanya," Aluna mengulangi perkataannya.

"Tau apa lo?"

"Semuanya."

"Nggak usah sok tau deh," balas Alan dan mengabaikan Aluna lagi.

"Gue tau semua masa lalu lo,"

"Gak usah ikut campur urusan gue."

"Gue kasian sama lo," ucap Aluna dengan santai.

Alan terdiam lagi, ia tidak menjawab perkataan dari Aluna. Melihat Alan yang diam, Aluna menghampiri Alan dan duduk di samping lelaki itu.

"Lo nggak bisa langsung ambil keputusan kayak gitu, tanpa tahu cerita lengkapnya Lan." ucap Aluna.

Alan menoleh, ia mengernyitkan dahinya. Merasa Alan memperhatikannya, Aluna juga ikut menoleh kearah Alan.

Mereka saling bertatap, dan beradu pandang.

"Bokap lo," lanjut Aluna. Mendengar itu, Alan langsung memutar bola matanya malas.

ALAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang