41

249K 14K 469
                                    

Part ini lumayan panjang ya. Selamat membaca :))

~❤~~❤~~❤~

Hari ini adalah hari di mana, perlombaan antar SMA se Jakarta yang kembali berlanjut. Tribun penonton saat ini sudah penuh oleh para pendukung dari berbagai SMA yang lolos babak selanjutnya.

Setelah tadi SMA 36 Jakarta yang berhasil menang saat melawan SMA Bhakti. Dan juga SMA Harapan Bangsa yaitu SMA dari Ken yang juga berhasil menang melawan SMA Angkasa.

Saatnya kini SMA Pelita yang akan bertanding melawan SMA 36 Jakarta. Dan yang menang, sudah di pastikan akan masuk ke babak final, yaitu dengan melawan SMA Harapan Bangsa.

"Kak Alan semangat!!!"

"SMA Pelita, bisaa!!"

"Ayooo!! Semangatt!!"

"Saranghae kalian semua!!"

"DAFA, SEMANGATTT!!" tak mau kalah dengan yang lain, Oliv pun ikut berteriak dan langsung membuatnya menjadi pusat perhatian.

Aluna yang berada di samping Oliv pun langsung menutup telinganya, "Oliv berisik." kesalnya.

"Hehe, maaf Lun. Abisnya terlalu bersemangat ini, Dafa kan mau main." jawab Oliv sambil memamerkan deretan gigi putihnya.

"Iya, tapi teriaknya gak usah heboh gitu juga dong," balas Aluna.

"Lihat tuh, semuanya pada ngelihatin lo." lanjutnya dengan berbisik kepada Oliv.

Oliv yang mendengar bisikan Aluna langsung melihat ke sekitar. Dan benar saja, hampir sebagian penonton di tribun memandanginya dengan berbagai ekspresi.

"Udah biarin, mereka pada syirik!" ketus gadis berambut panjang itu. Dan Aluna yang mendengar itu hanya membuang nafasnya kasar.

***

Pertandingan sudah berlangsung selama kurang lebih 20 menit. SMA Pelita saat ini menduduki posisi pertama dengan perbandingan skor yang sangat tipis.

"Lan, oper sini!!" teriak Rafa yang posisinya dekat dengan ring.

Alan yang mendengar teriakan dari sahabatnya itu langsung mencari cara, bagaimana agar bola yang ia pegang bisa langsung di terima oleh Rafa tanpa terkena penghalang, yaitu tim lawan.

Pasalnya posisinya saat ini berada di tengah-tengah tim lawan. Tanpa berfikir panjang lagi, Alan langsung melakukan gerakan pivot dan langsung melemparkan bolanya setinggi mungkin ke arah Rafa.

Haapp!!

Rafa berhasil menangkap bola yang di lemparkan oleh sahabatnya itu. Dan tanpa basa-basi lagi, Rafa langsung meshoot bola basketnya ke arah ring.

2 poin berhasil di tambahkan untuk SMA Pelita.

"Woohooo!!!"

"Yeaay, kak Rafaa!!"

Sorak soranda memenuhi isi gor. Dan Rafa yang berhasil mencetak skor pun langsung di hampiri oleh teman-temannya.

"Wiihh, good job mamen." ucap Dafa sambil mengusap-usap puncak kepala Rafa, seperti seorang pelatih yang bangga dengan anak didiknya.

Dan Rafa yang di perlakukan seperti itu langsung menyombongkan dirinya. "Thank you, thank you, thank you." sombongnya.

"Good job, bro." ucap Alan.

Setelah cukup bersenang-senang setelah mencetak skor. Pertandingan kembali berlanjut.

Selama pertandingan belum ada yang mencetak skor lagi dari SMA Pelita, maupun dari SMA 36 Jakarta.

ALAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang