Hallo semua, akoh comeback :v
Yang nunggu kelanjutannya Alan, langsung aja ya dibaca ❤
~❤~~❤~
"Itu kayak Alan? Tuh anak ngapain coba malam-malam di sini?" cibir Aluna sambil mendekat kearah pria itu.
Dan memang benar, pria itu adalah Alan. Namun tunggu, ada apa dengan wajahnya? Mengapa babak belur seperti itu?
Aluna menatap aneh kearah Alan. Lelaki itu masih belum menyadari akan hadirnya Aluna di sana. "Alan." panggil Aluna.
Alan menoleh, ia sedikit terkejut saat melihat Aluna tiba-tiba berada di depannya. "Lo? Kok lo ada di sini?" tanya Alan.
"Eh, harusnya gue yang nanya begitu! Lo ngapain malam-malam di taman dekat rumah gue?" Alan bingung dengan ucapan Aluna, ia langsung refleks melihat sekitar. Dan benar saja ini memang taman dekat rumah Aluna.
"Kenapa gue nyasar ke sini sih?" tanya Alan dalam hati.
"Itu, muka lo kenapa?" tanya Aluna, sambil menunjuk wajah Alan yang memar dengan telunjuknya.
"Bukan urusan lo!!" ketus Alan.
"Dih! Ditanyain juga?" balas Aluna dan langsung duduk di samping Alan.
"Coba sini gue lihat?" lanjut Aluna sambil memegang wajah Alan, dan dihadapkannya wajah Alan ke kanan dan ke kiri.
"Aaww!! Sakit, kocak!!" rintih Alan, sambil melepaskan tangan Aluna yang berada di wajahnya.
"Lo habis berantem ya?" tanya Aluna lagi.
"Nggak usah kepo deh lo!!" ketus Alan lagi dan lagi.
"Ck! Lo tunggu sini dulu." ucap Aluna dan beranjak dari tempat duduknya.
Namun Alan berhasil menahan Aluna dengan memegang tangan gadis itu, "Mau kemana lo?" tanya Alan.
"Bukan urusan lo." balas Aluna.
"Eh, kalau ditanya itu jawab yang benar!!" ucap Alan.
"Gue mau beli obat. Luka lo itu, kalau nggak diobatin bisa infeksi! Udah lo tunggu sini aja, jangan kemana-mana." ucap Aluna dan langsung melepaskan genggaman tangan Alan dari tangannya dan beranjak pergi.
Di dekat taman sini memang ada apotek. Jadi Aluna tidak perlu pergi jauh untuk membelikan obat untuk Alan.
***
Setelah 10 menit Aluna membeli obat, ia langsung duduk di dekat Alan, "Lihat sini Lan, biar gue bisa obatin luka lo." suruh Aluna, dan Alan langsung menurut saja.
Aluna langsung mengoleskan salep itu ke wajah Alan yang terluka dengan perlahan. Meski begitu, terkadang Alan merintih kesakitan saat Aluna mengoleskan salep itu.
"Sorry-sorry. Perih ya?" tanya Aluna, sambil melihat kearah Alan.
"Dikit." jawab Alan tanpa melihat kearah Aluna. Mendengar itu Aluna melanjutkan lagi mengoleskan salepnya.
Melihat Aluna yang fokus mengoleskan salep diwajahnya, Alan sesekali melirik kearah Aluna. Dilihatnya wajah gadis itu yang begitu dekat dengannya.
"Lun." ucap Alan, dan langsung mendapat deheman dari Aluna.
"Itu yang kemarin, beneran mobil kakak lo?" tanya Alan tiba-tiba.
"Kenapa emang?" tanya Aluna balik dengan tangannya masih mengoleskan salep di wajah Alan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ✔
Teen Fiction[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [Sudah pernah dibukukan] [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!] Meski saling tahu, tetapi tidak saling kenal adalah kalimat yang tepat untuk mereka pada awalnya. Alan, sang bad boy yang selalu mendapat nilai super anjlok, berban...