"Selamat pagi anak-anak." sapa pak Budi kepada semua siswa kelas XI.
Pagi ini, semua siswa kelas XI sedang berkumpul di aula sekolah.
"Karena seminggu lagi kita akan study tour ke Jogja. Jadi untuk semua yang belum melunasi study tournya, silahkan melunasi di TU, ya?" lanjut pria setengah paruh baya itu.
"Iya pak." jawab semuanya.
"Dan untuk persiapannya, kalian bisa membaca kertas yang sudah di berikan oleh anggota osis."
"Acara study tour ke Yogyakarta, akan berlangsung selama 5 hari. Yang pertama, membawa pakaian ganti seperlunya, tidak perlu banyak-banyak." seru Oliv yang duduk di kursi aula,sambil membaca kertas penguman Study Tour mereka ke Jogja.
"Mau pindahan kali bawa baju banyak-banyak." komentarnya, setelah membaca peraturan pertama.
"Membawa alat mandi sendiri, seperti sabun, sikat gigi dan pasta gigi. Untuk bus A akan di tempati oleh kelas XI IPA 1, dan seterusnya."
"Ini nih yang paling gue gak suka?" kesal gadis itu.
Aluna yang duduk di samping Oliv, memalingkan pandangannya dari pak Budi ke arah sahabatnya itu.
"Kenapa sih Liv? Dari tadi berisik banget." titah Aluna.
"Ini, masa teman sebangku di bus harus sama kayak yang di kelas sih? Kan gak seru! Gue gak bisa bareng lo lagi deh!" jelasnya.
"Lo mau protes?"
"Emang boleh?"
"Gak tau. Coba aja."
"Nggak deh." jawab Oliv.
"Kenapa?"
"Gue gak berani." jawab gadis itu lagi, sambil memamerkan deretan gigi putihnya.
"Tadi aja kesel, sekarang di suruh protes gak berani. Dasar lo!" sindir Aluna. Dan gadis yang di sindir hanya tersenyum-senyum saja.
***
Saat ini, semua siswa sudah pulang sekolah, karena memang waktu juga sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB.
"Bella." suara serak khas seorang cowok tersebut, menghentikan langkah Bella dkk.
Bella merasa ada yang memanggil namanya, langsung membalikkan badan dan diikuti oleh Laura dan Cintya, sahabatnya.
Dilihatnya seorang cowok yang tidak asing baginya. "Dafa? Kenapa?" tanya Bella.
"Gue mau ngomong sama lo, berdua. Bisa?" mendengar itu, Bella langsung mengarahkan pandangannya kearah dua sahabatnya itu, dan memberip mereka kode dengan menganggukkan kepala.
Laura yang peka dengan kode yang di berikan oleh sahabatnya itu, langsung memutar kedua matanya jengah, lalu pergi meninggalkan Bella dan Dafa. Diikuti Cintya dari belakang.
Merasa kedua sahabatnya sudah pergi, Bella langsung mengarahkan pandangannya ke Dafa lagi. "Kenapa?" tanyanya.
"Gak bisa di sini. Ikut gue." ajak Dafa sambil menggandeng tangan Bella.
Bella menolak, di lepasnya tangannya dari tangan Dafa. "Eh, terus itu cewek lo gimana?"
"Ck! Udah gue bilang kan. Dia bukan cewek gue." jelas Dafa.
"Bukan cewek lo, tapi tiap hari antar jemput." sindir gadis itu.
"Lo cemburu?"
"Menurut lo?"
"Udah, lo gak usah khawatir. Tadi gue udah bilang ke Oliv, kalau hari ini gak bisa antar dia pulang." jelas Dafa lagi.
Flashback on
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ✔
Teen Fiction[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [Sudah pernah dibukukan] [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!] Meski saling tahu, tetapi tidak saling kenal adalah kalimat yang tepat untuk mereka pada awalnya. Alan, sang bad boy yang selalu mendapat nilai super anjlok, berban...