Hari berlalu bergitu cepat. Pagi ini, seorang gadis berambut panjang tengah berjalan kaki di trotoar jalan untuk menuju ke sekolahnya.
Tiin,,
Bunyi klakson motor membuatnya menghentikkan langkah, dan membalikkan badan.
Dilihatnya motor sport yang kemarin sempat membawanya pulang ke rumah, berjalan kearahnya dan berhenti tepat di sampingnya.
Tentu kalian sudah tau siapa gadis itu. Ya, Oliv.
"Rafa." sapa Oliv.
Rafa yang memang mengendarai motor tersebut langsung membuka helmnya. "Kok jalan kaki?" tanyanya.
"Iya, tadi angkot yang gue naiki mogok. Terpaksa deh, jalan kaki." jawab gadis itu.
"Oh. Mau bareng?" tawar Rafa.
Oliv sedikit berpikir sejenak dengan tawaran yang di berikan oleh Rafa.
"Kalau gak mau ya udah, gak apa-apa." lanjut Rafa dan langsung memakai helmnya kembali.
"Eh iya deh, boleh." balas Oliv dengan cepat.
Setelah memakai helmnya, Rafa langsung memberikan Oliv kode lewat matanya dengan menunjuk kearah belakang.
Oliv yang peka langsung menaiki motor Rafa.
***
Sekolah berlangsung sangat cepat. Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Dan sudah waktunya untuk pulang sekolah bagi siswa-siswi di SMA Pelita.
"Hari ini kita mau belajar di mana?" tanya seorang gadis kepada seorang laki-laki yang sedang memakai helm.
"Udah ayo ikut aja." jawab lelaki itu.
Mendengar itu, gadis berambut sebahu itu langsung menaiki motor si lelaki itu.
Merasa si gadis sudah duduk dengan benar di boncengan motornya, lelaki tersebut langsung melajukan motornya.
***
Di depan gerbang SMA pelita, sudah terparkir motor sport hitam, dengan sang pemilik yang duduk di atas motornya.
Seperti sedang menunggu seseorang, si pemilik motor sport hitam tersebut sesekali melirik ke arah jam tangan yang terpasang di pergelangan tangannya.
Setelah beberapa menit menunggu, seseorang yang di nantikannya datang. Tetapi, sedang bersama orang lain.
Aluna yang melihat Ken berada di depan gerbang, langsung meminta Alan untuk meminggirkan motornya tepat di depan Ken.
"Ken?" sapa Aluna setelah turun dari motor Alan.
"Hai Lun." sapa Ken balik.
"Lo nungguin gue?" tanya Aluna.
"Tadinya, tapi setelah lihat lo udah pulang bareng sama Alan. Yaa, gak jadi." jawab Ken dengan senyum santai.
Mendengar itu, Alan langsung melepas helmnya dan turun dari motornya, lalu menggenggam tangan Aluna.
Diangkatnya tangan Aluna sedikit ke atas, "Aluna ada urusan sama gue." titah Alan.
"Iya, gue ada urusan sama dia. Sorry ya Ken," balas Aluna.
"Lo kenapa gak chat gue dulu tadi?" tanya gadis itu.
"Niatnya sih pingin kasih surprise,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ✔
Teen Fiction[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [Sudah pernah dibukukan] [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!] Meski saling tahu, tetapi tidak saling kenal adalah kalimat yang tepat untuk mereka pada awalnya. Alan, sang bad boy yang selalu mendapat nilai super anjlok, berban...