35

234K 13.6K 655
                                    

Setelah menutup telfon dari kakak Aluna, Farrel. Alan langsung mengambil jaketnya lagi. Dan segera turun ke bawah.


Alan langsung mengambil kunci mobilnya dari dalam laci dekat kamar mamahnya. Mamahnya yang duduk di sofa bersama dengan papanya pun menatap bingung ke arah anaknya itu.

"Alan kamu mau kemana? Baru pulang kok mau pergi lagi?" tanya Rita mamah Alan.

"Alan mau keluar bentar mah." jawab Alan.

"Nggak betah banget di rumah!" sindir Addi, papa Alan sambil menonton televisi.

Dan yang disindir hanya cuek dan langsung menghampiri mamahnya dan mencium tangannya. "Alan mau cari Aluna mah." titah Alan pelan.

"Jangan pulang malam ya." ucap Rita, dan diangguki oleh Alan.

***

Mobil Camry hitam mengkilat membelah jalanan Ibu kota yang terguyur oleh hujan.

Waktu sudah menunjukkan pukul 16.05 WIB. Alan sudah memutari kota Jakarta selama kurang lebih setengah jam. Tapi ia masih belum menemukan Aluna.

Sedari tadi juga ia tak henti-hentinya menelfon Aluna, namun masih saja nomor Aluna tidak aktif.

"Ck! Nyusahin aja sih nih anak!!" gumamnya.

"Nyari kemana lagi coba. Jakarta luas, say!! Gila!!" tak henti-hentinya juga Alan menggerutu tak jelas.

Sampai akhirnya ia melihat seorang gadis yang tengah terduduk sendiri di halte bus, dengan motor sport hitam di depannya yang sudah basah terkena air hujan.

"Aluna." dengan cepat Alan memberhentikan mobilnya, tepat di depan halte.

Aluna yang melihat mobil asing berhenti di depannya pun hanya mengernyitkan dahi.

Turunlah seorang laki-laki dari dalam mobil itu, dan menghampirinya. "Alan." titahnya.

"Lo ngapain di sini?" tanya Aluna.

"Lo yang ngapain di sini? Ayo pulang!!" ketus Alan dan langsung menarik tangan Aluna.

Dengan sigap pula Aluna menepis tangan Alan, "Apaan sih, Lan?" marahnya.

"Eh lo tau nggak, gue udah hampir sejam muterin Jakarta cuma buat nyari lo! Mana ditelfon nggak aktif lagi!"

Mendengar itu, Aluna langsung melepaskan tangan Alan dan mengambil ponselnya dari dalam tas.

Dilihatnya ponselnya yang tidak mau menyala. Sepertinya batrai ponselnya habis. "Hp gue mati," ucapnya.

"Eh, tapi gue nggak nyuruh lo buat nyari gue ya. Gue kan tadi bareng dia, yakali Ken gue tinggal." lanjut Aluna.

"Oh, lo bareng Ken? Bareng pacar lo itu? Terus sekarang mana cowok lo? Nggak ada kan?" ketus Alan lagi, sambil melihat sekeliling, namun ia tidak melihat Ken di sana.

"Ken lagi beli jas hujan buat gue."

"Bodo amat! Sekarang ayo balik ama gue!!" ucap Alan dan menarik tangan Aluna lagi. Namun tertahan lagi, tetapi bukan Aluna yang menahannya, melainkan Ken yang menahan sebelah tangan Aluna.

"Mau lo bawa ke mana, Aluna?" tanya Ken.

"Mau gue bawa pulang!!"

"Gue yang ngajak Aluna pergi, dan gue juga yang harus bawa dia balik!"

"Eh, gue di suruh sama kakaknya buat bawa dia balik!" ketus Alan sambil menunjuk Aluna.

"Kak Farrel?? Kok dia bisa tahu nomor lo?" tanya Aluna bingung.

ALAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang