45

225K 13.8K 1K
                                    

Satu jam sudah seorang laki-laki dan seorang gadis duduk di sebuah cafe. Suasana canggung terasa di antara mereka berdua sejak tadi.

"Dafa, lo mau sampai kapan diam kayak gini? Udah satu jam loh kita cuma duduk terus ngobrol biasa. Gue yakin, ada hal penting yang mau lo omongin." Bella angkat bicara.

"Oke, jadi gini," Dafa sedikit menjeda perkataannya.

"Gue gak tau harus mulai dari mana. Yang jelas, gue selalu kepikiran sama lo, gue selalu ingat kenangan kita waktu pacaran dulu." jelas Dafa.

Bella mengernyitkan dahinya mendengar itu. "Ha?? Maksudnya?" tanya gadis itu.

"Gue gak bisa move on dari lo, Bell." tegas Dafa.

Dan tanpa mereka sadari, ada yang merekam pembicaraan mereka.

***

Setelah pulang sekolah tadi, Oliv langsung mandi dan berganti pakaian. Hari ini sangat melelahkan, menurutnya.

Saat ia membuka ponselnya, terdapat banyak notif dari grup kelasnya.

Di grup kelasnya, banyak yang membicarakan tentang tugas Seni Rupa yang harus menggambar 3 dimensi. Dan di kumpulkan besok.

Oliv membulatkan matanya membaca itu. "Astaga! Gue lupa sama tugas seni rupa?" teriaknya, sambil membongkar laci belajarnya.

"Aduh, gimana nih? Catnya abis lagi. Iih, males banget belinya." gerutunya, setelah melihat cat airnya yang sudah tidak ada isinya lagi.

***

"Rafa, makan dulu sayang." teriak mamah Rafa dari dapur.

"Iya mah, gak usah teriak-teriak. Rafa dengar kok." jawab Rafa yang berjalan dari arah ruang tamu, menuju ke meja makan.

Mamahnya yang melihat itu, hanya menghela nafasnya.

Rafa yang duduk di meja makan, dan langsung mengambil makanan yang sudah di siapkan oleh sang mama tercinta.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 16.45 WIB. Saat ini gerimis turun dan membasahi seluruh penjuru Ibu Kota.

Seorang gadis yang baru saja keluar dari toko alat tulis, dengan membawa payung.

Tentu kalian tau siapa dia.

Saat ia sedang berjalan di trotoar, pandangannya terhenti ketika melihat cafe yang berada di seberang.

Bukan karena ia lapar atau apa. Tetapi sebuah motor sport warna merah yang sangat tidak asing baginya, terparkir di depan cafe tersebut.

"Itu kayak motornya Dafa?" gumamnya.

Dengan rasa penasaran, Oliv menyeberang jalan untuk menuju ke cafe tersebut.

Ada seseorang yang melihat Oliv saat menyeberang jalan, untuk menuju ke cafe itu.

"Tepat sasaran, gue gak perlu repot-repot rekam pembicaraan mereka. Karena mangsa, udah masuk ke kandang singa dengan sendirinya," gumam seseorang itu dari dalam cafe sambil tersenyum miring.

"Waktunya ngasih tau mangsa berikutnya." lanjut orang itu, setelah melihat ekspresi Oliv yang kaget dengan mata yang sudah berkaca-kaca, setelah mendengar pembicaraan seseorang yang ia cintai bersama dengan gadis lain sambil berpegangan tangan.

ALAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang