Kamis, 6 september 2018. Hari ini kelas XI IPA 2 akan melangsungkan ulangan lisan sejarah. Mata pelajaran ketiga setelah matematika dan fisika yang paling tidak disukai oleh para siswa.
Bel masuk sudah berbunyi lima menit yang lalu. Suasana kelas XI IPA 2 pun sangat tenang, semua murid sedang belajar untuk ulangan hari ini. Karena ulangan hari ini berbeda dengan ulangan biasanya, yaitu lisan. Jadi semua murid harus ekstra belajarnya, karena mereka tidak akan bisa membawa teman kecil saat ulangan nanti.
"Assalamu'alaikum! Selamat pagi." ucap Bu Siti, setelah memasuki kelas.
"Waalaikumsalam Bu." jawab semua murid kelas XI IPA 2.
"Kalian sudah belajar?" tanya Bu Siti.
"Belum Bu." Jawab sebagian murid, termasuk Alan, Dafa, dan Rafa.
"Kalian ini. Ya sudah, ibu beri waktu 10 menit untuk belajar. Setelah itu, ibu akan panggil nama kalian dan maju kedepan, duduk di depan ibu."
"Iya Bu." Setelah mendengar instruksi dari Bu Siti, semua siswa ada yang melanjutkan belajarnya, ada juga yang bermain hp.
10 menit sudah berlalu, dan saat ini semuanya sudah memasukkan buku mereka kedalam tas. Dan waktunya untuk menunggu nama mereka dipanggil.
"Alan Rolan Gyofano." Nama pertama yang di panggil Bu Siti adalah Alan.
"Saya Bu??" Tanya Alan kaget.
"Iya kamu. Ayo sini maju."
Dengan percaya diri, Alan langsung maju kedepan. Setelah ia duduk dikursi yang sudah disediakan, kemudian Bu Siti langsung menyuruhnya untuk mengambil gulungan kertas dari atas meja guru.
Masing-masing murid akan mengambil 2 gulungan kertas, jika mereka bisa menjawab 2 pertanyaan dengan benar, maka mereka akan mendapatkan nilai 95. Jika hanya bisa menjawab 1 pertanyaan, maka nilai mereka akan pas KKM, yaitu 76. Jika tidak bisa menjawab 2 pertanyaan itu, maka nilai mereka akan kosong.
"Ambil satu, Alan." suruh Bu Siti.
Dengan sedikit ragu Alan langsung mengambil gulungan kertas yang berisi pertanyaan itu.
Dibacanya dengan pelan pertanyaan yang berada didalam gulungan kertas,"Jelaskan dampak Imperialisme dan Kolonialisme terhadap bangsa Indonesia?"
"Silahkan dijawab Alan." suruh Bu Siti.
Alan berpikir dengan keras, dia pernah membaca sekilas tentang pertanyaan itu, tetapi masalahnya dia tidak mengingatnya.
"Saya nggak tahu Bu." jawabnya polos.
"Kamu tadi belajar kan??" tanya Bu Siti.
"Belajar Bu, cuman saya lupa." jawab Alan lagi.
"Ya sudah, ambil gulungan kertas yang kedua. Kalau ini kamu tidak bisa jawab, nilai kamu kosong ya Alan."
"Iya Bu."
Setelah tadi pertanyaan pertama gagal menjawab, Alan langsung mengambil gulungan kedua.
"Udah jelas gue kalah taruhan ini. Sial!!" gumamnya dalam hati.
"Apa Alan pertanyaannya?" tanya Bu Siti, setelah melihat Alan membuka gulungan kertas yang kedua.
"Sebutkan organisasi-organisasi pergerakan nasional," ucap Alan.
"Kalau ini saya tahu Bu." lanjutnya.
"Ya sudah, dijawab."
"Organisasi pergerakan nasional itu ada Budi Utomo, Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, terus ada PKI." jawab Alan dengan lancar dan tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ✔
Ficção Adolescente[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [Sudah pernah dibukukan] [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!] Meski saling tahu, tetapi tidak saling kenal adalah kalimat yang tepat untuk mereka pada awalnya. Alan, sang bad boy yang selalu mendapat nilai super anjlok, berban...