"Luna, kamu udah makan nak? " tanya Indira --mama Aluna-- yang masuk ke kamarnya.
Aluna yang sedang belajar dan mendengar namanya dipanggil pun, langsung mengalihkan pandangannya dari buku ke arah suara. "Eh mamah. Udah mah, Luna udah makan tadi. "
"Ini udah malem loh, kamu tidur gih, besok kalau kesiangan gimana? " tanya Indira sambil mengusap kepala putrinya.
Aluna melihat jam dinding yang tergantung dikamarnya, "Udah jam 10 malem?? Cepet banget?? "
"Makanya, kamu sekarang kamu tidur ya. Besok kalau kesiangan."
"Bentar mah, dikit lagi ya. Besok Luna ada ulangan matematika soalnya. " bujuk Aluna dengan memasang puppy eyes.
"Nggak bisa, ayo sekarang tidur!" suruh Indira, sambil membereskan buku Aluna dan menggandeng tangan anaknya menuju tampat tidur.
"Iya mah iya. Aluna tidur. Good night mah. "
"Good night juga sayang. " ucap Indira sambil mencium kening Aluna. Dan keluar dari kamar putrinya itu.
***
Sementara ditengah malam ini. Alan, Dafa, Rafa, dan beberapa orang yang lainnya sedang bersiap dengan motor sport mereka di garis start.
Setelah memasang helm full face mereka. Kemudian mereka segera menyalakan mesin motornya.
Suara menggelegar dari mesin motor itu terdengar sangat jelas di jalanan sepi ibu kota.
"1,,, 2,,, 3,,," suara aba-aba dari wasit. Setelah angka tiga diucapkan, dengan segera mereka semua memacu motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, agar segera tiba di garis finish.
Ya, Alan dkk sekarang sedang melakukan balapan motor. Sudah setahun yang lalu Alan, Rafa, dan Dafa ikut balapan motor ini. Bukan apa-apa, mereka melakukan ini untuk sekedar bermain saja, karena merasa bosan. Dan juga sudah termasuk hobi mereka.
Selama balapan ini Alan memimpin, diikuti salah satu orang yang menjadi musuh bebuyutan Alan di arena balap.
Setelah garis finish sudah terlihat di depan mata. Alan segera menambah kecepatan motornya.
Dan benar saja, Alan memenangkan balapan motor ini, lagi, lagi, dan lagi. Sorak soranda pendukung Alan mengisi kesunyian yang sedari tadi hening sesaat.
Para pembalap yang ikut balapan tadi sudah berkumpul. Semuanya juga sudah melepas helm mereka.
"Kali ini gue sengaja kalah dari lo. Tapi lain kali, liat aja!! Lo bakal kalah sama gua. " ucap Ken, musuh bebuyutan Alan. Dan langsung pergi dari arena balap.
Alan, dia hanya tersenyum miring, "Gue tunggu tantangan dari lo!!" teriaknya
"Weh gila bro, lo emang jagoan dijalan raya. " ucao Dafa sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
"Si Ken gak tau malu banget ya, udah dua kali kalah, terus mau nantang balapan lagi? Gila, parah. " lanjut Dafa.
"Udah, biarin aja." ucap Alan sambil tersenyum penuh kemenangan.
"Ayo balik. Udah jam satu pagi. Besok juga ada ulangan kan." ucap Rafa yang langsung memakai helm full facenya dan diikuti oleh Alan dan Dafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAN ✔
Teen Fiction[PART SUDAH TIDAK LENGKAP] [Sudah pernah dibukukan] [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT!!!] Meski saling tahu, tetapi tidak saling kenal adalah kalimat yang tepat untuk mereka pada awalnya. Alan, sang bad boy yang selalu mendapat nilai super anjlok, berban...