37

236K 13K 545
                                    

"Aluna," ucap Rita saat melihat Aluna berdiri di ambang pintu gerbang rumahnya.

"Tante." balas Aluna dan langsung menghampiri Rita.

Rita yang langsung memeluk Aluna, membuat Aluna sedikit tersentak kaget. Gadis itu bisa mendengar bahwa, wanita yang sedang memeluknya saat ini tengah menangis.

"Tante tenang ya." Aluna berusaha menenangkan Rita dengan mengusap-usap punggungnya.

Addi yang melihat istrinya seperti itu merasa tidak tega, "Mah, udah ya. Jangan nangis lagi, papa mau nyari Alan dulu." titahnya.

Rita yang melepaskan pelukannya dari Aluna, langsung menatap suaminya itu. "Bawa Alan pulang ya pa." lirihnya.

Addi menganggukkan kepalanya, dan langsung memeluk istrinya sekilas, lalu melepasnya. "Aluna, titip istri om ya. Tolong jagain sebentar. Om mau nyari Alan." ucap Addi kepada Aluna.

Aluna mengangguki permintaan dari papa Alan itu, "Iya om." jawabnya, dan langsung membuat Addi menuju ke mobilnya, dan pergi dari halaman rumahnya.

"Tante, kita masuk ya." ajak Aluna kepada Rita.

***

"Non Aluna, ini minumnya." bi Sari membawakan 2 gelas air. Dan langsung meletakkannya di atas meja ruang tamu.

Setelah meletakkan minuman untuk Aluna dan majikannya itu, bi Sari langsung kembali menuju ke dapur, untuk melanjutkan pekerjaannya. "Makasih ya bi," ucap Aluna.

"Iya non."

"Tante, minum dulu ya." Aluna memberikan teh hangat yang tadi dibuat oleh bi Sari kepada Rita.

Rita menerimanya dan langsung meminumnya, dibantu oleh Aluna.

"Alan, Aluna, Alan," Rita kembali meneteskan air matanya, jika mengingat kejadian tadi.

"Memangnya Alan kenapa tante? Kok bisa semarah itu tadi?" tanya Aluna, namun langsung mendapat tatapan dari Rita. Bukan tatapan tajam tentunya.

"Maaf tante, tadi Aluna nggak sengaja ngelihat Alan marah-marah," lanjut Aluna.

"Alan marah lagi sama papanya," titah Rita.

"Marah lagi, tante?" tanya Aluna bingung.

"Iya, waktu itu Alan kelas 3 SMP..."

Flashback on

"Mah, pa, nanti jangan lupa datang ya," ucap seorang anak laki-laki, yang sudah lengkap menggunakan seragam putih biru-birunya, dan langsung menuju ke meja makan untuk bergabung dengan kedua orang tuanya.

"Datang ke mana?" tanya seorang pria setengah paruh baya sambil membaca koran paginya.

"Tuh kan, papa lupa lagi. Mah jelasin deh." titah anak laki-laki itu, sambil memakan nasi goreng yang sudah disiapkan oleh mamahnya.

"Alan kan nanti ada pengumuman hasil nilai UN pa," jelas Rita mamah Alan.

"Dan kedua orang tuanya disuruh hadir." lanjutnya.

"Papa nanti ada rapat. Tapi nanti kalau udah selesai, papa langsung ke sekolah kamu." ucap Addi.

"Jangan telat ya pa, soalnya Alan mau pamer ke papa."

"Pamer?" tanya kedua orang tuanya bersamaan.

"Iya lah, anak kalian yang ganteng bin cakep nan pintar ini, bakal dapat peringkat pertama di UN." jawab Alan dengan pedenya.

"Belum pengumuman aja udah sombong." sindir papanya.

***

ALAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang