56

248K 15.9K 2.9K
                                    

Udah awal Februari aja nih,

Padahal niat endingin ALAN akhir Januari,
Eh ternyata gak sesuai rencana

Oke gak apa-apa 😁

Tetap lanjut yaa,

Happy reading semua 😊

Awas BAPER!!!

~❤~~❤~~❤~

Sore ini rombongan SMA Pelita masih berada di pantai parangtritis, karena mereka ingin melihat sunset di pantai ini.

"Lo sendiri gimana, udah makan?" Aluna berbicara dengan seseorang di telfon.

Gadis itu tengah duduk di pasir, sambil menunggu sahabatnya yang tengah membeli minuman.

"Gue udah makan kok. Cie yang perhatian." jawab Ken dari seberang sana.

"Apaan sih, Ken." balas Aluna.

"Gak di Jakarta, gak di Jogja. Telfonan teruss kerjaannya!" suara khas seorang lelaki membuat Aluna mendongakkan kepalanya.

Dilihatnya Alan yang berdiri di sampingnya.

"Ken, udah dulu ya." ucap Aluna dan langsung mematikan panggilan telfon dari Ken tadi.

Gadis itu beranjak dari duduknya, dan ingin pergi meninggalkan lelaki itu.

"Udahan telfonnya? Kenapa gak di terusin?" tanya Alan.

Dan langsung membuat Aluna berbalik menghadap kearahnya. "Mau lo apasih?" ketusnya.

"Biasa aja kali. Gue cuma nanya." balas Alan.

"Gue heran deh sama lo! Kenapa sih, lo tuh selalu ganggu gue pas gue lagi sama Ken? Apa urusan lo, Lan? Kenapa juga, lo selalu marah waktu gue chat atau telfonan sama dia?" pertanyaan Aluna berhasil membuat Alan terdiam.

"Lo tuh gak berhak marah kayak gitu ke gue! Karena apa? Karena lo bukan siapa-siapa gue!" lanjutnya dan berlalu pergi meninggalkan Alan.

"Gue berhak marah kayak gitu ke lo!" ucapan Alan berhasil membuat Aluna menghentikan langkahnya.

Alan membenarkan posisinya, dan menghadap ke Aluna. "Gue juga berhak ngelarang lo." ucapnya lagi.

Aluna membalikkan badan, dan membuat posisi mereka berhadapan sekarang. "Apa hak lo?" ketus Aluna.

"Gue gak suka ngelihat cewek yang gue sayang dekat sama cowok lain." tegas Alan.

Gadis itu terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar. Matanya membulat seketika.

"Gue sayang Lun sama lo. Gue gak mau ngelihat lo dekat-dekat sama cowok lain, selain gue,"

Aluna terdiam.

"Kalau lo nanya, kapan perasaan sayang gue ke lo tumbuh? Jawabannya, gue gak tau. Tapi yang jelas, rasa sayang gue ini tulus ke lo. Bukan karena gue gak suka sama Ken atau apa pun itu,"

Gadis itu masih terdiam.

"Gue mau, lo jadi pacar gue, Lun." akhirnya lelaki itu mengungkapkan perasaannya.

Aluna kembali terkejut dengan Alan yang tiba-tiba menyatakan perasaannya.

Apa ia tidak salah dengar?

Alan baru saja menembaknya.

Lelaki itu baru saja menyatakan perasaannya.

"Oke, gue tahu saat ini lo pasti kaget, lo bingung. Tapi ini semua, jawaban dari pertanyaan lo tadi,"  Alan melanjutkan ucapannya.

ALAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang