06

372K 18.4K 811
                                    

Bel masuk sudah berbunyi sedari tadi, tapi di kelas XI IPA 2 masih belum ada guru yang mengajar. Karena itu, banyak siswa-siswi yang sedang ngerumpi, main hp, baca buku dan juga tidur.

Salah satunya Alan dkk, karena memang semalaman belum tidur, dan tadi pagi juga mereka harus berpikir keras karena ulangan matematika. Dan suatu kebetulan, karena Bu Siti yang terkenal dengan kedisiplinannya itu dan juga yang akan mengajar sejarah di kelasnya belum datang. Jadi mereka memutuskan untuk tidur.

"Selamat siang, maaf ibu terlambat. " ucap seorang guru yang sudah masuk ke kelas. Dan siapa lagi kalau bukan Bu Siti.

Baru 10 menit mereka merasakan kemeredekaan karena akan free class, tapi ternyata itu semua hanya harapan palsu.

Sebagian siswa yang melihat Bu Siti sudah memasuki kelas pun langsung mengentikan aktifitas mereka dan langsung mengeluarkan buku sejarah.

Rafa yang juga tadi mendengar ucapan Bu Siti pun langsung membuka matanya. "Daf, bangun ada guru." ucapnya sambil menggoyangkan tubuh Dafa.

Tak butuh waktu lama, Dafa membuka matanya sambil merentangkan kedua tangannya keatas untuk melonggarkan otot-ototnya.

Alan? Dia masih tertidur. Di dalam hati Aluna, sebenarnya dia ingin membangunkan Alan.

"Asslamu'alaikum wr. wb. Maaf ya ibu telat, tadi ada rapat sebentar. " ucapan Bu Siti membuat Aluna harus mengurungkan niatnya yang ingin membangunkan Alan.

"Waaikumsalam bu. " jawab semua murid XI IPA 2.

"Baik, langsung saja. Buka buku paket hal. 96. Ibu beri waktu selama 10 menit, setelah itu ibu akan memberi pertanyaan ke kalian. " suruh Bu Siti.

Setelah mendengar intruksi dari gurunya, mereka semua langsung membuka buku paket sejarah dan langsung membacanya.

Tidak! Mereka sebenarnya tidak benar-benar membacanya. Melainkan hanya membolak-balikannya,  karena terlalu banyaknl tulisan yang membuat mereka merasa malas membaca.

"Aluna, sstt!! Sstt!! " mendengar ada yang memanggilnya, Aluna langsung menoleh ke sumber suara.

"Alan bangunin tuh." suruh Dafa dengan nada suara yang berbisik. Karena jika membuat keributan, Bu Siti pasti akan menghukumnya.

"Iya." jawab Aluna dengan berbisik juga.

"Lan. Alan." Aluna berusaha membangunkan Alan. Tapi anak itu masih saja tertidur pulas.

"Alan." gadis berambut sebahu itu mencoba lagi. Dan kali ini dia juga menggoyangkan tangan Alan, agar lelaki itu bangun.

"BERISIK BANGET SIH LO!! " ucap Alan dengan nada membentak.

Sontak semua pandangan mengarah ke meja Alan dan Aluna, termasuk Bu Siti.

"Alan? Kenapa kamu teriak-teriak? Bukannya baca malah bikin rusuh!! " ucap Bu Siti ketus.

"Dia ganggu saya bu. " jawabnya sambil menunjuk Aluna.

"Loh, saya gak ganggu dia bu," bela Aluna.
"Eh, niat gue baik ya mau bangunin lo!!" lanjutnya dengan menatap tajam kearah Alan.

"Eh, gue gak minta lo buat bangunin gue ya!! "

"Eh, lo tuh ya!! "

"Sudah, jangan membuat keributan di kelas Ibu," ucap Bu Siti dengan nada marah.

"Karena kalian berdua sudah membuat keributan. Sekarang keliling lapangan 3 kali!! " lanjut Bu Siti.

"Tapi bu, saya kan gak salah? " ucap Aluna.

ALAN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang