Sebuah syair mengalir, mengalun perlahan hingga membuat mereka terdiam. Mereka bertanya pada sebuah ketidakpastian mengenai impian, asa juga cinta. Namun ketidakpastian itu membelenggu mereka, menahan hingga menggoyak sampai akhirnya tanya itu kembali hadir. Apakah akhir bahagia memang tertulis untuk mereka?.
* * *
Ameda Rannu Nugraha / Meda
"Bukan karena keputusasaan, gue hanya bersikap rasional dan nyatanya sampe saat ini gue masih keliru untuk memaknai semua yang terjadi".
Qurretta Zeaniktha / Retta
"Gue patut untuk disalahkan, gue patut dicaci maki tapi jangan pernah berani masuk dalam hidup gue".
Kenno Mahendra / Kenno
"Semua gak akan serumit yang terlihat, buktinya gue baik-baik aja dengan takdir ini".
Syafazea Mirai Alea / Lea
"Cukup mendengar dan melupakan, itu cara terampuh untuk terbebas dari sebuah pengharapan yang entah berkelana kemana".
Gasano Karma / (Gasa)
"Gue tidak memihak apapun, karena gue tau dimana posisi gue. Cukup melihat lo gak nangis aja gue udah seneng".
* * *
Kita sama
Kau dapat merasa bahagia
Begitu juga denganku
Kau dapat merasa derita
Aku juga bisa merasakan itu
Tapi sayangnya
Lambaian elegi hanya terarah padaku
Memperkenalkan duka tanpa bisa menjabat suka
PS - 2018
.
.
.
Semoga suka sama ceritanyaa, makasih yang udah berkenan baca ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Penuntun Kata | Exovelvet
FanfictionMereka bertanya pada ketidakpastian mengenai asa, imipian juga cinta. Bila benar, apakah akhir bahagia akan tertulis untuk mereka?