Meda
Disetiap kisah selalu ada tokoh yang menetukan jalan cerita. Entah sebagai protagoniskah, sebagai antogoniskah atau bahkan pemeran pembantu sekali pun, yang jelas mereka akan membawa babak sesuai dengan peran yang dilakoninya.
Semua akan sesuai dengan karakternya begitu juga dengan penilaian orang terhadapnya.
Termasuk gue. Untuk pertama kalinya, gue inget, gimana kali pertama Sio menatap gue dengan tatapan tidak percaya dan ada amarah disana.
Mungkin gue salah atau memang gue bersalah. Tapi yang gue inget setelah pagi datang dan gue berpamitan pergi dari rumah seseorang, Sio mendapati gue di pagar rumah dan langsung membawa gue untuk ikut dengannya.
"Gila, lo bang".
Gue inget gimana Sio melipat kedua tangannya kemudian menatap gue dengan tajam.
"Gak nyangka bang, lo beneran selingkuh".
Itu adalah kalimat pembuka saat gue sudah berada di rumahnya.
"Lo selingkuh sama sahabatnya cewek lo? Otak lu bang. Gak ngerti lagi gue".
"Gue gak selingkuh".
"Bang, dari kemaren malem gue udah liat mobil lo di depan rumah itu cewek dan sampai pagi ini lo baru keluar dari rumahnya".
Gue gak bisa ngelak. Karena pagi tadi saat membuka mata dan mendapati gue tertidur di rumah seseorang, gue mempertanyakan alasan yang membuat gue berakhir disana.
Namun ketika melihat pemilik rumah itu tertidur pulas dibahu gue, entah mengapa gue seakan gak peduli lagi dengan jawabannya.
Ya, Sio mendapati gue keluar bahkan menginap di rumah Lea. Gue gak ngerti gimana ceritanya sampai gue berada disana, seinget gue setelah menghabiskan beberapa minuman dan akhirnya gue diusir oleh Gavin dari tempat kerjanya, gue hanya melajukan mobil tak menentu dan entah mengapa malah berakhir di depan rumah Lea.
Ketika gue sibuk pada lamunan, tangan Sio langsung mengambil ponsel yang sedang gue pegang.
"Yo, lo ngapa-".
KAMU SEDANG MEMBACA
Penuntun Kata | Exovelvet
FanfictionMereka bertanya pada ketidakpastian mengenai asa, imipian juga cinta. Bila benar, apakah akhir bahagia akan tertulis untuk mereka?