Semua akan berlalu.
Semua pasti berlalu.
Katanya masa akan segera hadir dengan menawarkan rasa lega yang begitu menenangkan.
Kata mereka seperti itu...
Sore ini suasana taman super hero terasa sejuk seperti biasanya. Pohon-pohon serta angin yang bertiup cukup membuat gue menikmati langit senja yang sedang semesta perlihatkan.
Hampir satu jam gue hanya terdiam, membiarkan badan gue mengikuti ayunan yang bergerak.
Tapi tak lama sebuah suara terdengar. Suara sekumpulan anak kecil yang berteriak-teriak memanggil satu sama lain membuat pandangan gue terfokus kepada mereka.
'Main disini aja'.
Satu anak perempuan dari 5 kawanan itu membuka suara, kemudian yang lain mengganguk, menyetujui ucapannya.
'Donal bebek mundur 3 langkah ..'
'Satu, dua, tiga'
'Maju satu langkah ...'.
'Satu'
Gue melihat mereka, tidak sadar ada satu senyum yang gue keluarkan.
Dulu saat gue seusia mereka rasanya hidup gue semenyenangkan itu. Rasanya hidup gue seringan itu. Rasanya hidup gue sebesas itu. Tapi kenapa sekarang semua terasa seperti ini?
'Kata, Tera mau ikut main juga'.
Deg.
Sial!
Gue mengepalkan tangan kuat. Masih sama ternyata dan mungkin akan selalu sama.
Gue memalingkan muka kemudian menutupnya dengan kedua tangan.
Kenapa disaat seperti ini, bayangannya selalu hadir?
Kenapa disaat seperti ini, mama harus gue temui kemarin?
Kenapa harus seperti ini?
Apa gue gak boleh tenang sekali saja?
Setidaknya jangan membuat gue menjadi lebur seketika.
'Kalo memang gue harus pergi ini bukan salah lo. Lo gak salah. Jangan nyalahin diri sendiri, Kata'.
Sial!
Sial!
Sial!
Gue kesulitan bernafas. Gue kehabisan nafas. Dengan segera gue bangkit dan berlari begitu saja.
'Papa sayang lo, mama sayang lo dan gue juga sayang lo, Kak'.
Gue memegang dada kuat. Rasanya begitu menekan sampai air mata, gue jatuhkan begitu saja.
"Retta!".
Suara seseorang terdengar, gue mengenali suaranya. Namun entah mengapa saat satu pelukan gue terima, harum itu seperti bukan miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Penuntun Kata | Exovelvet
FanficMereka bertanya pada ketidakpastian mengenai asa, imipian juga cinta. Bila benar, apakah akhir bahagia akan tertulis untuk mereka?