Kesendirian

526 77 3
                                    

Lea

Selama tahunan yang lama, selama tahunan yang panjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selama tahunan yang lama, selama tahunan yang panjang. Gue pikir, memendam segalanya kemudian membiarkan waktu bergulir akan membuat gue terbiasa dan perlahan belajar bahwa dunia gak bakal memberikan semua yang lo mau begitu saja.


Akan ada luka,

Akan merasa patah,

Membuat terjatuh,

Hingga menyisakan lebur.


Semua manusia akan merasakan itu terlebih dahulu sampai pada akhirnya Tuhan memberikan kebahagian yang selalu elo syukuri dan kenang sampai waktu yang lama.

Gue tau itu saat gue kenal dengan seorang Gasa juga Retta. Disaat gue terlalu jatuh meratapi kesepian dihidup gue, mereka berdua datang tanpa pernah gue prediksi sebelumnya. Hanya karena sapaan kecil dari Gasa waktu itu, bisa membuat tahunan gue sampai saat ini penuh warna, penuh canda, penuh percakapan.

Tapi seolah tidak merasa bersyukur, gue malah menyalah artikan persahabatan yang udah Tuhan kasih buat gue.

Gue terlalu egois hingga membuat gue memendam perasaan lebih pada seorang Gasa dan karena itu gue menyesal.

Tidak, mencintai seorang Gasano Karma bukan sesuatu yang salah. Gasa adalah lelaki terbaik yang pernah gue temui seumur hidup. Walaupun terlihat masa bodoh dengan sekitarnya tapi Gasa akan selalu beraksi bila itu menyangkut gue maupun Retta.

Gue inget waktu itu, gimana dengan begonya pas istirahat seorang Gasa teriak-teriak memanggil nama Retta waktu gue tembus. Dengan muka khawatir, cowok itu pergi mencari Retta disetiap sudut tempat bimbel.

Setelah menemukan Retta dan membawanya ke kelas untuk menemui gue, Gasa malah mendapat tatapan tajam dari Retta.

'Lo belajar biologi kan? Rusuh banget sih sampe teriak-teriak begitu'.

'Ya mana gue tau kalo berdarah sebanyak itu. Kalo nanti darah si Lea abis gimana, terus pingsan, terus jadi almarhum gimana? Gue panik gak salah dong'.

Gue sempet terkekeh kecil waktu itu walaupun setengah mati gue nahan buat gak nangis, soalnya waktu itu seragam gue lagi pake rok putih, jadi tau kan gimana takutnya gue.

Akhirnya waktu itu gue pulang dengan menggunakan celana olahraga milik Retta ditambah hoodie punya Gasa.

Seperti kata gue tadi, mencintai Gasa bukan hal yang salah. Tapi semua itu akan salah bila gue yang melakukannya. Dan pada kenyataannya gue sudah salah karenanya.

Karena gue mencintai sandaran gue.

Gue mencintai tumpuan gue.

Sedangkan yang menjadi sandaran juga tumpuan gue hanya menyayangi gue sebatas sahabat.

Sebenarnya gue tau bahwa gue harus berhenti, tapi gue gak bisa. Sesakit apapun perasaan gue, semengertinya gue akan siapa pemilik hati Gasa, gue tidak bisa berhenti walau gue ingin melakukan itu sejak dulu.

Penuntun Kata | ExovelvetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang