Mama ada tugas di Jogja, enam hari. Bekal ada di atas kulkas.
Aku langsung melompat senang dan melempar kertas dari atas lemariku itu sembarang dan menjatuhkan badanku ke kasur dan melakukan selebrasi dengan memeluk boneka pink besar hadiah ultah dari kakak kelasku dulu dan aku tak tahu namanya. Kalo nggak salah Nathan. Itu pertama kali aku bertemu dengannya dan terakhir kali.
Aku lagi OTW ke sana
Ada chat dari Izma. Aku lupa aku ada janji.
Aku langsung masuk ke toilet, mandi, lalu menggunakan baju dengan lengan ¾ gatis garis hitam putih yang ditutupi jaket hitam dan celana hitam dengan sepatu putih bertali abu. Dan rambut diikat ke belakang.
Make up tipis dengan eyelinear yang agak lebih tebal dan lipstik pink aku gunakan. Tas selendang kecil putih aku bawa berisi handphone, earphone, dan bedak. Juga uang pastinya. Money is everything.😂
Suara pintu diketuk dan aku membukanya. Izma dengan kaus garis garis jaket putih celana hitam sepatu hitam. Kok warnanya samaan?
"Masuk" ucapku. Izma mengangguk. Lalu masuk.
"Mama mana?" tanya Izma.
"Belum pulang" ucapku. Padahal ibu baru akan pulang minggu depan.
"Kamu ngikutin baju aku ya?" ucap Izma.
"Kamu kali" ucapku. Ternyata Izma tak memperpanjang pembicaraan tentang mama.
"Berarti kita jodoh" ucap Izma.
"Iya" ucapku.
"Mau?" tanya Izma. Ah, dia selalu bertanya hal bodoh yang membuatku malu menjawabnya.
'Mau banget!'
"Iya" ucapku.
Izma tersenyum dan mengacak puncak rambutku dan melepas ikatan rambutku.
"Kamu lebih bagus diurai" ucap Izma membelai rambutku dari atas dan menariknya ke depan seperti iklan iklan shampoo, modelnya bersama hair stylishnya.
"Berangkat yo" ucap Izma. Aku mengangguk dan Izma berdiri dan menggandeng tanganku. Dia bawa mobil. Dia bisa bawa mobil?
"Ya nggak bisa, emang dia hulk?"kunyukthor muncul.
"Maksudnya ngemudi". 😑 oke next...
Dia membukakan pintu untukku dan aku masuk dan dia baru masuk ke pintu sebelah sana.
Dia mengemudi santai dan sesekali melihat ke arahku dan membuatku risih dan aku mengalihkan perhatianku pada Handphone.
"Hey" ucap Izma.
"Hm?" ucapku menatap ke arah Izma.
"Nggak. " ucap Izma menggeleng dan tersenyum tipis.
"Apaan sih?" ucapku. Kurasa ada yang salah dengan penampilanku atau apalah itu.
"Nggak ada" ucap Izma.
"Dasar" ucapku. Dia ketawa.
"Izma ih apaan?" ucapku.
✈✈✈✈✈
Kami berhenti di sebuah taman dengan beberapa orang berlalu lalang.
Izma turun dan aku ikut turun.
Dia menggandeng tanganku memecah jarak diantara kami.Kami duduk di satu kursi panjang dan dia menatapku.
"Kok liatinnya gitu?" ucapku. Izma tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izma [ TAMAT ]
Romance[ tamat ] [ Sedang revisi ulang ] [ Bisa sedih kapan aja ] #8 on tragis (11-12-18) Inilah kisahku, bersama mimpi, masa depan, dan masa lalu yang penuh masa masa indah bersamamu. Penyesalan selalu datang di akhir. Jangan pernah menganggap sesuatu tak...