Aku masuk ke kamar. Nathan keluar dari kamarnya menatapku lurus.
"Nath" ucapku.
"Hah?" ucap Nathan.
Dia terlihat tetap ganteng walau hanya dengan celana selutut dan kaus polos. Tak ada bedanya dengan tampilanku kalo dirumah.
"Kasih tau ibu nggak?" tanyaku.
"Nggak. Asal besok motor full tank" ucap Nathan.
Aku mengangguk pasti karena itu cuma beberapa persen dari gajiku.
"Sip" ucap Nathan masuk ke kamarnya tapi keluar lagi dan aku masih ditempat.
"Kok?" tanyaku. Huruf k terakhir tak dibaca. Karena kalo dibaca aku kayak ayam.😂
"Salah jalan. Mau kedapur" ucap Nathan menuruni tangga dan aku masuk ke kamar nggak penasaran.
Aku mengganti baju dan tiduran di kasur yang masih bau cat di temboknya masih begitu terasa.
Aku membuka pintu menuju luar, yang ada karpet hijau dan bunga mawar merah di tanam dipot, karena kalo hidroponik, hydrogelnya bakal lumutan.
"Mi, males dirumah ih" ucapku pada Romi.
"Terus, kamu aku ciluk? Gitu?" ucap Romi.
"Culik Mi, kalo Ciluk ntar aku jawab Ba" ucapku ketawa
"Jadi ini culik apa ciluk" ucap Romi
"Cilok aja, pake pedes" ucapku.
"Iya, ntar disekolah" ucap Romi. Padahal di sekolah nggak ada pedagang cilok.
"Tapi pengennya cilok isi bakso" ucapku. Romi disana ketawa.
"Yang namanya cilok, paling isi ayam, cabe, atau telor se ucil. Ini isi bakso. Tanggung. Sama gerobaknya aja" ucap Romi.
"Cilok isi seperangkat bakso" ucapku.
"Dibayar tunai" ucap Romi.
"Haha" ucapku ketawa.
Telepon mengenai cilok memanjang. Mulai dari cilok isi uang pas SD, sampe cilok isi sertifikat rumah yang impossible.
Nih.
Romi mengirimkan fotoku saat Emery lagi keluar, dan aku dengannya berfoto masih dengan wedding dress.
Ah, foto ini saat Romi mencoba mengalihkan pembicaraan saat setelah dia Tak sengaja menciumku.
Dia merangkulku dan tersenyum lembut sedangkan aku tersenyum dengan tangan membentuk hati dengan jari. Dengan meletakkan jempol di sepertiga jari telunjuk.
Aku meletakkan tanganku yang berbentuk hati di antara aku dan Romi.
Fotonya bagus. Lumayan, buat takutin tikus di dapur
Iya. Thnx. Tapi tikus dirumahku dicilok. Ucapku Romi
Diciluk Kali
Mulai lagi obrolan tentang cilok yang nggak beres beres. Romi emang orang yang enak buat dibawa bercanda, dan bisa dibawa serius juga.
Selesai chatan, aku menyetel walpaperku dengan foto yang dikirim Romi tadi.
🎩👖🎩👖🎩👖🎩👖🎩👖
Aku dan Nathan turun barengan. Tak saling sapa atau apalah.
Nathan memakai tas di bahu kirinya sedangkan aku menenteng tas di kanan, dan kaos kaki yang ada didalam sepatu dikiri.
"Nath, sarapan" ucap Ibu.
"Iya" ucapku dan Nathan bersamaan. Nathan ketawa, aku juga.
"Nggak kerja" ucapku pada Ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izma [ TAMAT ]
Romance[ tamat ] [ Sedang revisi ulang ] [ Bisa sedih kapan aja ] #8 on tragis (11-12-18) Inilah kisahku, bersama mimpi, masa depan, dan masa lalu yang penuh masa masa indah bersamamu. Penyesalan selalu datang di akhir. Jangan pernah menganggap sesuatu tak...