dekat, dan semakin dekat

320 19 0
                                    


Aku pulang ke rumah dan nebeng Romi pake motornya. Sejak putus sama Rogi, aku lebih dekat dengan Romi. Bahkan kalo ada PR aku ke Romi, pengen lagu baru ke Romi, sampai minta anter belanja buat ngemil atau buat bulanan ke Romi. ahhh....Romi segalanya.
Ibu sedang duduk di kursi depan dan melihat Romi. Pasti dia kenal. Akhirnya aku menyuruhnya masuk dan ibu juga menghasutnya sampai akhirnya mau.
"Duduk dulu" ucapku. Romi mengangguk. Aku masuk ke kamar dan menyimpan tas lalu masuk lagi ke ruang tamu dan duduk disamping Romi.
Ibu diam diluar, tapi akhirnya masuk ke dalam dan ngobrol sebentar dengan Romi tentang aku dikelas lalu pergi entah kemana. Ke warung mungkin.
"Akhirnya latihan dance dibubarin ya" ucapku seolah sedih padahal senang.
"Latihan apanya, cuma ada tigaan" ucap Romi. Ya....aku diam dikelas sambil ngemil dan Romi kumpul bentar dan kembali lagi kalo kumpul jadi.
"Fadli Chat aku" ucapku menceritakan apa yang terjadi saat aku dikelas.
"Apa katanya?" tanya Romi.
"Promosi diri jadi ketos gitu.... Terus nanyain gini 'masih pacaran sama Romi?' " ucapku meniru gaya bicaranya yang lembut seperti biasanya.
"Kamu jawab apa?" tanya Romi.
"Ya, jawab enggaklah." ucapku
"Padahal jawab iya aja" ucap Romi.
"Kenapa?" tanyaku.
"Kali kali kibulin calon ketos" ucap Romi aku ketawa. Bener juga kata katanya. Akhirnya segala diobrolin, mulai dari rasa nggak suka sama temen sekelas sampai maling yang mencuri gas elpiji tetangga Romi.
"Makannya, kalo punya elpiji diiket, terus ujung yang satunya pake dileher." ucap Romi.
"Biar pas gas elpijinya bakal dicuri yang punya kecekek" lanjutnya. Aku ketawa. Jadi bukan cuma nyolong elpiji, tapi nyawa juga.

😌😌😌😌😌

Aku masuk ke kelas. Ya....aku berangkat sendiri karena hujan dan pengen naik mobil biar nggak kehujanan. Sepi, aku masuk ke kelas lalu mengresletingkan jaketku dan menutup mataku dengan menyimpan kepalaku di tangan yang menyilang di meja.
Aku hampir tertidur saat mendengar seseorang menggeser kursi. Ternyata Romi. Dia duduk di bangku barisan lain yang berhadapan denganku yang masih di posisiku. Aku membuka mata dan ternyata Romi melakukan hal yang sama. Matanya tetutup. Aku memotretnya sekali , lumayan. Buat kenang kenangan. Lalu mencoba tidur lagi.
"Tidur?" tanya Romi. Aku membuka mata. Ternyata dia membuka mata dan tetap di posisi.
"Nggak, dingin aja" ucapku. Romi pindah duduk di kursi yang ada disebelahku. Sekolah rasanya sepi banget! Seperti tradisi, saat hujan banyak murid absen dengan alasan sakit dan paling yang ada juga berangkat agak siangan.
Romi duduk di sampingku, aku menengok ke arahnya. Dia melingkatkan tangannya di leherku. Dia memelukku. Jantungku😍
"Masih dingin?" tanya Romi mengusap pelan rambutku. Aku membisu dan menyandarkan kepalaku ke bahu Romi yang ada didepanku.
Rasanya kayak punya pacar, walau Romi cuma ada di friendzoneku dan kayaknya nggak mau merubah itu.
Aku melepaskan pelukan Romi. Romi tersenyum ke arahku dan aku membalas senyumnya. Dia melihat ke arah lain. Sedangkan aku menyandarkan kepalaku ke bahunya dan dia nggak keberatan karena itu.
Ternyata aku tertidur dan Romi sepertinya begitu juga. Dia tidur dengan menyandar ke tembok yang sangat berimpit dengannya. Reno dan Chelsea cekikikan di kursi depan membuatku terbangun. Aku mengambil kertas dari kolong bangku dan melepar bolanya ke arah mereka.
"Ngantuk bu haji?" ucap Reno menyindir. Aku menjitaknya berharap itu dapat membuatnya jera. Romi ternyata terbangun dan tak bicara karena nyawanya masih belum terkumpul.
♥♥♥♥♥

Aku ke kantin bersama tiga kunyuk ini dan memesan mie dan susu putih sedangkan kunyuk jantan memesan kopi cappucinno.
Kami makan di salah satu tenda agar tak kehujanan. Mie ku paling cepat habis.
"Lapar bu haji?" ucap Reno menyindir. Bila aku jujur, pasti akan malu. Ya....aku belum makan.
"Dingin, jadi cepet makannya" ucapku ngeles.
"Oh, kalo dikasih sebakul pasti abis karena dingin" ucap Chelsea.
"Ih" ucapku kesal. Udah tahu orang lapar, malah disindir.
Romi tersenyum dan sepertinya tak mau membuatku tersinggung karena mentertawaiku.
Hening sejenak, hanya ada rintikan hujan diantara kami berempat. Dan aku hanya menatap Romi yang sedang melihat ke sampingnya dengan menopang kepala dengan tangan yang ada disamping mangkuk mie nya yang sudah kosong. Tumpah kali, hahahaha enggak. Becanda. Habis dimakan.
Aku menghela nafas panjang dan meminum susu di gelasku hingga habis lalu menyimpan tangan menyilang di atas meja dan menaruh kepala di atas tanganku. Dengan pandangan lurus ke depan. Bukan ke Romi, melainkan ke seseorang yang ada di belakangnya. Rogi, yang menatapku dingin dan berbelok ke tangga untuk ke perpus yang bila belok kiri akan menuju kelasnya. Dia basah kuyup dan rambutnya yang biasanya sedikit berfolume kini lepek karena air hujan. Sudahlah bukan urusanku.

⭐♥⭐♥⭐♥⭐♥⭐♥

Aku ke kelas untuk mengambil tas karena ketinggalan di kolong bangku. Ya....bukuku hari ini semua dipinjam Chelsea, dan kini tasku kempes, lebih kempes dari anak SD.
"Itu tas, apa roti kedempet???? " 
"Diem lu thor!" dilemparin gas elpiji. Ok, lanjut...
Sekarang latihan dance lebih keras sebagai hukuman karena kemarin tak kumpul dan harus latihan full karena besok lomba. Aku berlari ke ruang kelas yang digunakan latihan karena ruang Dance sedang diperbaiki. Atap bocor katanya, tapi nggak tahu.
Gajah jatuh dari langit
"Kalo gajah jatoh tuh ruangan pasti ancur thor!" dilempari tugas fisika. Lanjut.....

✌😂✌😂✌
Aku berangkat sekolah sangat pagi dan langsung berangkat ke tempat lomba. Tapi sayang, lagu yang kami bawakan ditambah dengan DNA, dan blood, sweat, and tears.
Penonton diujung berteriak...
"Ngabisiin" ucap salah satu penonton dan Dicky langsung berjalan ke arah juri.
"Kenapa nggak dilanjut?" tanya salah satu juri cewek.
"Maaf bu. Kami menghabiskan waktu" ucap Dicky sambil berjalan lurus dan yang lainnya mengekor.
Hancur hatiku, apa penonton itu nggak tahu ngafalin gerakan itu susah? Kami bawain lagu juga nggak panjang panjang amat. Lagian satu lagu dipotong dan hanya di ambil semenit setengah perlagu.

Izma [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang