Aku memakai baju yang lagi lagi ibu pilihkan.
Sejenis gaun tanpa lengan dengan rok sedikit diatas lutut, warnanya hitam dengan sepatu yang putih.
Aku memakainya, cocok seperti biasa. Dan warnanya juga adalah warna kesukaanku.
Aku memakai make up yang agak tebal dari pada yang biasa dipakai ke sekolah untuk menutupi mukaku yang agak pucat, dengan lipstik merah yang hampir mendekati pink.
"Rambutmu diurai aja" ucap Ibu dari belakang sambil mendorong rambutku ke depan.
Aku nggak suka pakai gaun, apalagi yang tanpa lengan atau yang bagian belakangnya kebuka, sebaliknya dengaan ibu yang suka memakaikanku baju seperti itu.
"Berangkat yuk" ucap Ibu. Aku mengangguk, biar cepet kelar.
Ibu mengemudi dan aku disampingnya.Ibu bicara ini itu, tapi pikiranku kemana dan tak satupun kata dari ibu menempel di ingatanku.
Ibu menghentikan mobilnya dan aku turun. Ada seorang pria tinggi dengan jas hitam dan kemeja putih membelakangi kami dengan seorang ibu ibu yang sama modisnya dengan ibuku.
Ibuku menghampiri dia dan aku mengekor.
"Halo" ucap ibuku pada ibu ibu itu. Aku tersenyum saat dia melihatku lalu disuruh duduk didepan pria itu.
Rambutnya berponi, tak jauh beda dari suga BTS di mic drop gayanya itu. Bahkan aku mengiranya Rogi.
Dia melihat ke arah lain dengan tangannya menutupi sepotong mukanya. Dia menoleh padaku saat aku duduk sempurna didepannya.
Romi.
Bagaimana mungkin penampilannya berubah secepat ini. Rambutnya terkesan lebih dewasa ditambah dengan dua kancing atas dibuka.
Seminggu tak bertemu, rasanya dia jadi orang lain.
Dia menatapku lurus dengan mata elangnya. Bahkan aku merasa takut dengan sorot matanya. Dia tersenyum, dan aku membalas senyumnya walau tipis.
Ada banyak yang akan aku bicarakan padanya. Tapi kurasa tak mungkin karena ada ibu.
Aku dan Romi makan tanpa bicara apapun. Bagai orang asing. Sakit rasanya, tapi entah harus gimana.
Ibu mengobrol tentang pernikahannya dan tanggal tundangan kami.
Ma.... Aku masih sma kelas satu. Tapi kata mama mending dari sekarang. Biar ibu nggak khawatir kamu salah pilih.
Nasibku nggak beda jauh dari Izma. Si mantan yang aku masih sayang. Walau di hadapanku adalah cinta baruku.
Makanan habis dalam waktu lama karena ibu terus bicara dan aku baru nyuap pas dia nyuap. Makanannya sedikit dan jujur, aku nggak kenyang.✌😂✌
"Yaudah. Pulang yuk. Kemaleman" ucap Ibu Romi.
Ibuku mengangguk dan mereka berjalan duluan meninggalkan aku dan Romi yang berjalan dibelakangnya.
"Hey. Lama nggak ketemu" ucap Romi. Aku mengangguk.
"Nggak ada niatan buat balik ke sekolah lama?" tanyaku.
"Ntar. Kelas XI " ucap Romi. Masih lama.
"Kamu tahu. Aku kangen " ucapku
"Kangen siapa?" tanya Romi.
"Siapa sih yang lagi disebelah aku tuh?" ucapku. Romi senyum.
"Kok bisa?" ucapnya.
"Ngilang tiba tiba. Terus lost contack. Tahu nggak, aku istirahat barengan sama Nathan dan anak anaknya gara gara nggak ada temen" ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izma [ TAMAT ]
Romance[ tamat ] [ Sedang revisi ulang ] [ Bisa sedih kapan aja ] #8 on tragis (11-12-18) Inilah kisahku, bersama mimpi, masa depan, dan masa lalu yang penuh masa masa indah bersamamu. Penyesalan selalu datang di akhir. Jangan pernah menganggap sesuatu tak...