kembali

246 15 1
                                    

First konser.

Aku memakai rok biru putih polos dengan atasan hitam dan kardigan dasar putih bermotif kupu kupu hitam.

Sepatuku bertali ke depan dengan sedikit hak dibelakang dan warnanya hitam pekat.

Rambutku diikat dua dan aku jadi terlihat seperti sailor moon. Poniku diseka samping dan make up yang lumayan tebal dengan bagian mata dipertajam dengan eyelinear dan bulu mata.

Ada anak usia SMA yang membawa poster kami. Dan ada yang sibuk memotret. Rasanya kayak jadi artis beneran!

Aku mulai menyanyikan lirik pertamaku dan kurasa ada yang berteriak histeris.

Dance juga terus kami lakukan sambil bernyanyi. Rasanya tak secape saat latihan.

Lagu berakhir dengan kami berdiri bertiga berbarengan dengan aku ditengah lalu aku duduk dengan lutut bertumpu dan Ane menyentuh bahuku dan Aya setengah jongkok dan menahan badannya dengan berpegangan padaku.

Host masuk dan berbicara selayaknya host. Lalu menanyai keadaanku setelah kecelakaan.

"Makasih. Berkat semua Niesz aku jadi punya semangat buat lebih cepat sembuh. Thanks all. " ucapku sambil tersenyum.

Kami kembali ke back stage dan saling tersenyum.

Aku minum air disaat yang sama aku melihat  Izma berjalan karena seseorang menyuruhnya naik ke atas panggung.

Dia nyanyi. Sejak kapan dia jadi penyanyi? Maksudku sejak kapan dia memasuki dunia tarik suara?

🎵🎵🎵🎵🎵

Aku pulang. Nathan bilang ada rumah yang akan dijual dan kami akan kesana dulu.

Rumahnya luas dengan garasi yang muat dua mobil dan dua motor. Ada taman yang berhadapan langsung dengan ruang tamu.

Ruang tamunya luas yang hanya dibatasi lemari besar yang sudah kosong sebagai pembatas dengan ruang nonton tivi dan ada pintu yang untuk ke dapur dan toilet.

Di ruang nonton ada dua pintu yaitu dua kamar yang bersebelahan. Kamar yang satu bernuansa biru langit dengan kasur putih dengan lemari putih. Kosong. Hanya ada dua benda itu yang akan dijual bersamaan dengan rumahnya.

Di kamar satu lagi, baik warna cat maupun gaya tata letak ataupun bentuk lemari dan kasur sama. Hanya saja warnanya hitam.

Kami merundingkan harga, tapi si penjual tetap saja ingin harga segitu.

"Pak, bagaimana harga rumahnya sesuai yang kami inginkan, tapi aku memberu bapak kami beri tiga tiket ke konser megah" ucapku mengacungkan tiket yang aku dapet free.

"bapak dapet untung banyak. Satu tiketnya harganya dua juta, kalo tiga?" ucapku.

"Setuju" ucap si bapak. Aku senyum dan Nathan menggeleng.

"Bakat rayu " ucap Nathan. Aku senyumin aja.

Kami menempati rumah itu mulai besok dan memindahkan beberapa barang di kontrakanku berupa kasur, karpet, dan televisi. Sedangkan ember dan bala tentaranya aku biarkan saja.
Barang dipindahkan sedangkan aku dan Nathan pergi ke hotel untuk menginap. Tentunya beda kamar.

❇❇❇❇❇

Aku bangun dan segera ganti baju lalu berangkat ke lokasi pembuatan video clip untuk lagu keduaku.

Aku membatalkan kegiatan home schoolingku dan aku bilang diganti pada hari sabtu. Hiks... My weekend.

Lagunya nyesek. Ngena banget. Lagu ini seolah mengisahkan kisahku yang ditinggal Romi.

Aku duduk dengan beberapa kru mengmake up ku. Bajuku kaus hitam yang ditutupi jaket merah seperti kulit dengan resleting hitam besar dan rok hitam.

Rambutku diurai dan diseka semuanya ke kiri depan sedangkan poni ke kanan.

Aya memakai sweater merah muda dengan motif bunga hitam dan rok hitam. Rambutnya diikat ke belakang.

Ane memakai tank top biru dengan hot pants hitam dan jaket panjang sampai ke lutut yang menutupi hot pants nya dipakainya tanpa diresleting.

Aku merasa aneh, lagu ini feat Izma. Tapi aku hanya mendengar suaranya di telepon mengatakan bahwa ia tak bisa latihan.

Bahkan, dia tak latihan fokal bersama kami dan aku hanya tahu hasil rekaman yang telah di publish ada suara dianya.

Yang kukira suara Izma, Izma itu. Tapi orang yang namanya Izma itu banyak dan aku tak terlalu berharap.

Seperti biasa. Pembuatan video clip di arahkan seseorang.

Aku diarahkan untuk duduk di pojokan dengan kaki yang kiri menjulur dan yang kanan yang paling deket tembok agak ditekuk. Di part itu aku disuruh seolah menangis dengan dibantu tetes mata yang kayaknya isinya air doang.

Aku disuruh menunduk lalu melihat ke depan dengan kamera yang berpindah dari kiriku ke depan lalu aku menatap ke kamera saat kamera tepat didepan lalu meneteskan air mata. Setelah itu mendelik dan menyender ke tembok.

Seorang cowok datang. Izma. Dia menyodorkan tangan. Lalu kami bertatapan. Selesai.

'hey, apa apaan ini, dia tak bicara  sedikitpun'

Sekarang Ane, dia nge rap di dekat jembatan lalu hampir meloncat, disaat bersamaan, Izma menahan tangannya.

Disambung oleh dance dengan baju yang berbeda lalu part Aya.

Aya, Dia membuka katana (sejenis pedang) dan menyimpannya vertikal lurus dengan matanya. Katana itu  terlihat berkilauan lalu part Aya selesai.

Jadi cerita di video clip ini Izma solah menjadj pahlawan, tapi akhirnya meninggalkan seperti bajingan.

Dia akhir part Aya mengayunkan katana, Ane benar benar melompat dari jembatan yang cuma sedada tapi di bawahnya pake matras. Hebat! Jembatannya terkesan tinggi.
Sedangkan aku disuruh memeluk Izma. Gila.

Saat kamera mulai merekam, aku maju ke depan dan mengalungkan tanganku di leher Izma. Seperti petunjuk pengarah, saat hampir memeluknya di cut.

Lalu Izma pergi dengan aku yang mendadak manekin. Lalu aku disuruh seolah memeluk seseorang tapi nihil. Lalu duduk berlutut.

Kru meneteskan air dalam botol tetes mata lalu kamera berjalan lagi.

Aku melihat ke kamera dengan air mata mebendung, dan mengedip. Seketika, air mata turun. Air mataku yang sebenarnya air biasa itu menetes ke rok hitamku.

Tetesan air mataku membentuk tulisan Xana. Nama girl band kami.

Pembuatan Video clip selesai.

Aku duduk sambil melihat hasil video clip kami. Dramatis.

Dengan Aya dan Ane disampingku.

Aku tak terlalu memikirkan hasil video clip. Namun aku memikirkan Izma.

Sikapnya berubah. Dingin. Biasanya dia menyapa atau menanyakan hal hal nggak penting. Tapi apa yang terjadi sekarang?

Apa dia lupa semuanya?

Izma [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang