Aku ke sekolah bersama Nathan seperti biasa dan dia bercerita tentang anak cewek yang ngejar ngejar dia dan dia cuekin, terus dia ditumpahin aer mineral gara gara Nathan cuekin. Tapi dia yang nangis."Boa lieur" ucapku sambil ketawa (pusing kali). Nathan juga ketawa
"Tuh orangnya. Yang pake iketan merah" ucap Nathan.
"Oh. Tinggi ya" ucapku.
"Tapi kayak lidi" ucap Nathan. Aku ketawa.
Kami berhenti di parkiran dan aku turun dengan Nathan.
Wanita yang kata Nathan tadi nyamperin.
"Woy" ucap cewek itu. Ah! Lisa kedua nih.
"Jangan deketin dia" ucap Cewek yang namanya mia. Nathan senyum lalu merangkul aku.
"Nggak perlu dideketin. Udah deket" ucap Nathan melihat padaku lalu tersenyum Dan menyandarkan kepalanya padaku.
Ah! Aku ngerti.
"Iya" ucapku tersenyum
Cewek itu melongo.
"Yuk kelas" ucap Nathan melepaskan rangkulannya lalu menarik tanganku.
"Lebay ih" ucapku melepas tangan Nathan. Tapi nathan memegang lagi tanganku.
"Ada yang jalan" ucap Nathan lalu menarik aku ke arahnya dan dia menahanku.
Air pas jatuh ke tempat tadi aku berdiri.
"Tahu dari mana?" ucapku membenarkan posisiku yang ditahan Nathan dan berdiri disampingnya.
"Radar" ucapnya. Aku mendelik dan melihat ke depan. Ternyata ada pantulan dari kaca mobil.
"Apa sih maksud lo" ucap Nathan.
"Gue nggak suka lo deket sama dia" ucapnya melempar ember yang tadi diisi air.
Buset! Mendingan Lisa yang cuma pake es jeruk.
Eh, mending nggak disiram deh.😂
Nathan mengepalkan tangan. Tapi aku menahannya.
"Gapapa. Aku gapapa kok. Ke kelas yuk" ucapku menariknya.
Aku takut dia lepas kendali.
Aku kelas dengan menggandeng tangannya.
"Aku ke kelas dulu. Bye" ucap Nathan tersenyum dan mengacak puncak kepalaku.
"Iya. Bye" ucapku sambil membenarkan rambutku dan dia ke kelas. Sedangkan aku melanjutkan jalan.
"Pacar?" ucap seorang cowok tinggi putih dengan rambut dicat. Aku cuma senyum.
"Woy" ucap Romi. Aku melambaikan tangan.
"Aku liat video clip kamu loh" ucap Romi
"Gimana akunya" ucapku sambil duduk.
"Cantik. Tapi kesannya jahat" ucap Romi
"Jahat?" ucapku mengerutkan dahi.
"Matanya tajam banget kalo nggak senyum" ucap Romi.
"Makasih" ucapku senyum.
"Kok makasih" ucap Romi
"Aku jadi punya senjata biar kelihatan jahat" ucapku senyum. Romi memukul jidatnya. Nyesel kayaknya dia ngomong.
"Tadi! Aku di siram pake aer bekas pel" ucapku
"Sama siapa?" ucap Romi.
"Mia. Kelas XI ipa 2. " ucapku.
"Terus kamu gimana?" ucap Romi.
"Ditarik Nathan. Selamat!"
ucapku mengusap dada seolah bersyukur dan emang nyatanya gitu."Permisi. Boleh minta fotbar nggak?" ucap seorang cewek. Temen sekelasku. Tapi aku belum kenal. Dia juga ngajak Ane dan dia mau
"Yaudah" ucapku sambil mengangguk. Cewek itu senyum dan menaikan kamera hpnya.
Aku senyum dan menyentuh pundaknya dan Ane tersenyum sambil mengedipkan sebelah mata.
"Thanks Nia, Ane" ucap cewek itu.
"Iya" ucapku kembali duduk
"Jiah. Artis tahu bulat" ucap Romi.
"Tahu bulat?" ucapku.
"Dadakan" ucap Romi sambil ketawa ngakak walau nyatanya becandaannya garing
😑😑😑😑😑
Aku, Ane, dan Alya yang sekarang aku lebih enak nyebut dia Aya. Aya sedang ada di ruang latihan sambil bernyanyi live dan dance.
Aku mulai ngos ngosan sedangkan Ane suaranya rapnya jadi lebih mantap dan keren sedangkan Aya lebih berpower dancenya.
Aku sebagai reader merasa payah!
Kami diberi istirahat setengah jam dan aku langsung tiduran di lantai. Aku mengikat rambut dan membuka jaket dan telungkup.
Sedangkan Ane minum air dan Aya mengipasi mukanya dengan kipas.
💔💔💔💔💔
Aku pulang dengan Nathan yang mengemudi dan aku tiduran di jok belakang. Lagu milik ed sheeran mengalun lembut di antara rintikan hujan.
Aya ada di jok paling belakang dengan jaket yang menutupi badannya dan dia sedang main game.
Tak ada obrolan. Kami fokus pada lamunan masing masing dan aku yang nyuekin chat dari my bebeb romi karena ngantuk dan sengaja ngebiarinnya terkirim tanpa di read agar memberi kesan bahwa aku benar benar tidur. Apalagi setelah kode di statusku
"😔 i want to rest 😖. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Izma [ TAMAT ]
Romance[ tamat ] [ Sedang revisi ulang ] [ Bisa sedih kapan aja ] #8 on tragis (11-12-18) Inilah kisahku, bersama mimpi, masa depan, dan masa lalu yang penuh masa masa indah bersamamu. Penyesalan selalu datang di akhir. Jangan pernah menganggap sesuatu tak...