Aku dan Romi ke kantin. Kami berjalan bersama dengan Romi menggandeng tanganku. Agar cepat jalannya, ucapnya. Tapi aku pikir itu modus.
Disini tak ada meja untuk makan, jadi pasti kami harus ke kelas untuk memakan hasil jajan kami.
"Beli apa?" ucap Romi ditengah banyaknya mahluk.
"Yang nggak terlalu penuh aja" ucapku. Tukang batagor dan juga menjual minuman dingin.
Maksudnya istrinya yang jualan minuman dingin.
Romi membeli keduanya masing masing dua lalu menyerahkan satu padaku dan mengajakku kembali ke kelas. Aku duduk dengan Romi yang kayaknya udah siap menyimak.
"Mi. Kamu jangan bilang mama atau papa aku ada disini" ucapku
"Kenapa?" ucap Romi.
"Aku kabur dari rumah" ucapku. Romi yang sedang minum tersedak dan batuk batuk.
"Kenapa?" ucapnya saat selesai batuk lebay.
Batuk cool (uhuk)
Batuk jaim(ehem)
Batuk alay (eohohohokho)Ada yang tahu iklannya?😂
Aku menceritakan dari awal hingga akhir.
Romi mengangguk.
"Terus kamu sama Nathan tinggal dimana?" ucap Romi.
"Di kosan." ucapku enteng. Romi menatapku.
"Nggak serumah kok. Sebelahan" ucapku. Romi mengangguk.
"Aku salah ya?" ucapku.
"Salah atau bener. Setiap penilaian orang beda beda, tapi kalo aku jadi kamu aku bakal lakuin hal yang sama" ucap Romi.
"Makasih" ucapku tersenyum.
"Udah kenal lama ya" ucap seseorang dari depan. Cewek imut, sedikit lebih pendek dariku.
"Iya" ucapku.
"Dia Ane" ucap Romi. Ane? Aku merasa pernah mendengarnya.
"Salam kenal" ucapku. Ane tersenyum lalu mengangguk. Dia terlihat lebih muda dari usia SMAnya dan penampilannya yang colorfull membuatnya terkesan seperti anak kecil.
"Iya" ucap Ane.
"Kalian cocok" ucap Ane tersenyum lalu berjalan keluar untuk membuang sampah.
"Pulang sekolah. Kita bisa ngobrol dulu nggak" ucap Romi.
"Iya, bisa. Asal jangan lama" ucapku.
"Iya" ucap Romi melanjutkan makannya. Aku juga.
🎹🎹🎹🎹🎹
Aku dan Romi duduk di bangku taman sekolah di dekat gazebo.
"Nath" ucap Romi.
"Iya?" ucapku.
"Aku tahu kamu lagi slek sama otru, dan mungkin akan gitu terus. Dan tunangan kita kemungkinan besar dibatalin. Tapi, boleh. Kalo aku minta kanu buat jadi pacar aku?" ucap Romi. Aku menoleh ke arahnya.
Akhirnya. Romi! Akhirnya lo nembak gue
"iya" ucapku tersenyum Dan mengalihkan pandangan. Romi senyum.
"Thanks" ucapnya. Aku senyum lalu Romi merangkulku dan melepaskannya karena aku bilang berat.
"Aku anter pulang" ucap Romi.
"Nggak usah" ucapku.
"Bareng sama Nathan. " lanjutku
"Gapapa kan?" ucapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Izma [ TAMAT ]
Romance[ tamat ] [ Sedang revisi ulang ] [ Bisa sedih kapan aja ] #8 on tragis (11-12-18) Inilah kisahku, bersama mimpi, masa depan, dan masa lalu yang penuh masa masa indah bersamamu. Penyesalan selalu datang di akhir. Jangan pernah menganggap sesuatu tak...