Dicky

347 22 0
                                    


Aku dan Rogi berhenti didepan rumahku. Sudah menjelang jam 2. Gadang semaleman bareng Rogi, yap.

Rogi yang kini pacarku. Aku menyuruhnya untuk masuk dulu, tapi dia menolak karena sudah malam (menjelang pagi) takut jadi fitnah.

Aku mengangguk lalu dia melambaikan tangan sambil tersenyum sambil melaju. Aku membalas lambaian tangannya.

Aku membuka rumah, ternyata sepi. Aku masuk ke kamar dan ganti baju dengan baju tidur hijau daun dan tidur.

◽◽◽◽◽

Pagi dihari kamis, ekskul dance jadi hari kamis karena banyak yang bentrok. Jadi hari kamis aku pulang sore. Malas banget! Kalo nggak karena wajib, males deh ikut ekskul ekskul gini.

Aku keluar dari rumah dan memakai sepatu di kursi teras. Suara klakson motor terdengar, aku melihat ke depan. Ternyata Rogi dan kayaknya motornya baru. Atau aku baru liat😂

"Masuk dulu gih" ucapku. Dia menggeleng

"Males buka sepatu" ucapnya. Aku menuruni tangga dan membuka gerbang.

"Yuk" ucapnya.

"Tapi aku nggak pesen ojek online" ucapku menatap layar handphoneku.

"Oh, maaf. Saya salah orang" ucap Rogi mengstater. Aku tertawa.

"Naik" ucapnya. Aku menurut. Lalu kami melaju sampai akhirnya sampai di parkiran. Lalu berjalan ke kelas.

"Mbak, kasih bintang dong" ucap Rogi melihat layar handphonenya, mendalami perannya sebagai tukang ojek online.

"Bintangnya nggak ada" ucapku melihat langit.

"Mbak" ucap Rogi. Aku menengok

"Kasih cinta aja" ucap Rogi. Aku tersenyum.

"Ih" aku tersenyum dan mendorong pelan Rogi.

"Dikasih nggak?" tanyanya seolah ingin.

"Nggak diminta juga dikasih" ucapku datar. Rogi tertawa lalu  menjitakku pelan.

⬛⬛⬛⬛⬛

Chelsea berlari ke arahku. Mukanya cemas, lalu dia memegang tanganku.

"Lo gapapa?" tanya Chelsea.
"Emang aku kenapa?" aku memegang keningku sendiri.

"Rogi nggak ngapa ngapain lo?" tanyanya.

"What? Lo pikir Rogi monster apa?" ucapku. Jangan emosi.

"Sedingin monster" ucap Chelsea.

"Kalo bener dia dingin, dia nggak mungkin gini" ucapku

menunjukkan foto saat dipantai. Chelsea melongo.

"Gue peringatin lo jangan deketin dia" ucap Chelsea.

"Iya, aku ngerti kamu khawatir" ucapku tersenyum. Chelsea tersenyum.

.....

Waktu berlalu cepat, istirahat tiba. Aku ke kantin bersama Reno, Romi, dan Chelsea.

Kami kali ini beli bakso tahu karena Chelsea pengen yang manis manis, padahal tetep aja dia tambahin sambel. Bego!

Aku memakannya bersama minuman jeruk dingin. Lisa duduk di sampingku. Lalu menatapku.

"Nathan nyuruh gue buat ngasihin ini" ucapnya menyodorkan coklat besar dengan kertas bertulis I love U.

"Buat lo aja" ucapku santai.

"Beneran?" tanyanya dengan mata berbinar.

"Sama Nathannya juga gapapa" ucapku asal. Lisa tersenyum lalu berlalu bersama coklat ditangannya.

Izma [ TAMAT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang