"Bel, jadi gimana? Lo mau jadi pacar gue?" Tanya Syafiq mengulang pertanyaan nya yang tertunda.
Bella hanya terdiam seperti patung, Bella tidak bisa mengalih pembicaraan lagi. Pipi Bella memanas dan jantung Bella berdetak dengan cepat.
"Bel, kok diam?" Tanya Syafiq lagi.
"Eh, hm.. Fiq, maaf. Bisa kasi Bella waktu untuk berfikir dulu? Bella ingin mengenal Syafiq terlebih dahulu." Jawab Bella ragu dan menundukkan kepalanya.
Mendengar jawaban dari Bella, Syafiq tersenyum.
"Lihat gue Bel." Kata Syafiq memegang dagu Bella.
Bella pun melihat ke arah Syafiq, tatapan mata Bella menunjukkan rasa bingung, curiga, tidak percaya bercampur menjadi satu.
"Gue kasi lo waktu untuk berfikir, gak mudah buat lo percaya ke gue. Gue tau cara gue dekatin lo itu salah." Kata Syafiq.
Bella hanya terdiam membisu.
"Gue akan buktiin kalo gue beneran suka ke lo. Nggak hanya suka, gue akan berikan kasih sayang dan cinta gue ke lo. Gue akan buat lo bahagia." Sambung Syafiq.
Mendengar perkataan Syafiq membuat Bella semakin terdiam. Bella merasa bahagia, ragu dan takut.
Apakah yang dikatakan pria ini benar? Apakah aku bisa bahagia jika bersama nya. Apakah dia menjadi pendamping hidupku selamanya? Batin Bella.
"Fiq, Bella capek, mau pulang. Lagian besok sekolah." Ujar Bella mengalihkan pembicaraan.
"Yaudah, ayuk pulang."
Mereka pun bergerak dan menuju ke arah motor.
Sesampainya didepan rumah Bella, Syafiq masih menatap gadis itu, terlihat Bella seperti kebingungan.
"Syafiq pulang dulu, thanks for time and see you." Ujar Syafiq.
"Fiq." Teriak Bella sambil memegang tangan Syafiq.
"Kenapa Bel?"
"Terima kasih udah traktir Bella makan. Bella akan memberi keputusan pertanyaan Syafiq akhir weekend." Kata Bella mengangkat kedua belah bibirnya dan membentuk senyuman yang indah.
"Gue tunggu, terima kasih kembali lo mau beri gue kesempatan untuk dekatin lo. Gue pamit dulu."
"Ucapannya mana?" Tanya Bella masih belum melepas tangannya dari Syafiq.
"Apaan?" Tanya Syafiq bingung.
Mendengar pertanyaan Syafiq, membuat mood Bella menjadi hilang. Gak peka banget sih si Syafiq.
"Ucapan selamat tidur." Kata Bella sambil melipatkan tangannya didada.
Syafiq tertawa kecil melihat reaksi wajah gadis itu lagi kesal. Bagi Syafiq melihat Bella seperti itu cantiknya nambah menjadi 1000%.
"Selamat malam Bella, mimpi indah ya." Jawab Syafiq sambil mengacak-acakan rambut Bella.
"Masih kurang." Ujar gadis itu makin cemberut.
Syafiq menghela kan nafasnya dan bersabar.
"Apa lagi cantik?" Tanya Syafiq.
Mendengar pertanyaan Syafiq membuat jantung Bella berdetak kencang.
"Bella cantik?" Tanya Bella menatap Syafiq.
"Hmm.."
"Serius?"
"Iya Bella"
"Cantik kek siapa?"
"Bidadari."
"Bidadari? Bidadari dari mana?"
"Bidadari dari syurga yang turun dari kayangan untuk dampingi hidup Syafiq." Kata Syafiq.
Jantung Bella makin berdetak kencang, pipi nya memerah dan terasa panas.
"Syafiq boleh pamit pulang?" Tanya Syafiq.
"Ucapin selamat tidur ke Bella dan Pinky dulu." Ujar Bella.
"Pinky itu siapa?" Tanya Syafiq heran.
"Boneka panda nya Bella. Ayo ucapin." Kata Bella manja.
"Yaudah selamat tidur Bella dan Pinky, mimpi indah ya." Ujar Syafiq tersenyum lebar.
"Masih kurang." Kata Bella mulai memasang raut wajah kesal.
"Sini, Syafiq mau bisikin sesuatu." Kata Syafiq mengelus rambut Bella.
Bella pun mendekat ke arah Syafiq. Jantungnya semakin berdetak dengan cepat. Rasanya pengen copot nih jantung.
"Selamat malam bidadari ku yang cantik, mimpi indah sayangku. I love you." Kata Syafiq.
Bella terdiam seperti patung, wajahnya makin memerah. Ingin rasanya Bella berteriak sekeras mungkin.
"Selamat malam kembali Syafiq." Jawab Bella.
Syafiq pun beranjak pergi dari rumah Bella. Setelah nggak ada lagi Syafiq didepan rumah Bella, Bella pun masuk ke rumahnya dan segera tidur.
****
Setelah Syafiq sampai di rumah, Syafiq memasukkan motor nya ke garansi. Lalu ia masuk kerumah.
Terlihat Mama dan Papa Syafiq sedang menonton tv diruang keluarga.
"Dari mana aja?" Kata seorang pria yang sering disapa Mr.Ibra oleh orang terdekatnya. Tak lain adalah papa nya Syafiq.
"Keluar tadi." Jawab Syafiq singkat.
"Jangan sering keluar malam." Kata Mr.Ibra menatap Syafiq dengan penuh amarah.
Mr.Ibra dikenal sebagai sosok orang yang garang dan tegas. Duhh calon mertua Bella seram abis..
Syafiq tidak menghiraukan perkataan ayahnya. Ia langsung menuju ke kamar nya dan berbaring.
Drrr.....
Handphone Syafiq bergetar dan ternyata si Rizki menelfon. Syafiq mengambil handphone nya dan menjawab telfon dari sahabat nya itu.
"Hallo, kenapa?" Tanya Syafiq.
"Gue mau tanya dan lo jawab jujur." Ujar Rizki.
"Apaan?" Jawab Syafiq dengan firasat gak enak.
"Kucing itu hewan ya?"
"Anjir."
"Selamat lo da.."
Biipp!!
Sambungan terputus. Dari awal Syafiq merasa malas untuk mengangkat telfon sahabatnya itu. Rizki emang tampan dan digemari banyak wanita. Namun, Rizki bisa dibilang otaknya agak miring dikit dan seperti keran bocor kalau ngomong.
Untuk menghilangkan kekesalannya, Syafiq melihat foto Bella. Tanpa disadari Syafiq tersenyum dan bahagia melihat foto gadis itu.
Lo berhasil mengambil hati gue Bel, sehari dekat sama lo gue udah ke baca sifat lo. Yang manja nya buat gue makin jatuh cinta sama lo. Gumam Syafiq.
Gue jatuh cinta sama lo Bella, bakalan gue perjuangin untuk dapatin lo. I love you Bella.
****
~~~~~
Maaf ya episode kali ini terlalu singkat dikarena kan author sedang super sibuk bikin tugas sekolahan. 😭
Tetap baca kelanjutan cerita nya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudah Terlambat ☑️
Teen Fiction"Siapa bilang penyesalan itu datang di awal? Siapa bilang menjaga cinta itu mudah? Kini cinta itu telah menghilang dan hanya tinggal sebuah penyesalan dan sebutir kenangan yang indah" -Salsabilla Humairoh "Kesabaran memiliki batas, setiap pria memil...