Satu hari telah berlalu, Bella telah mempersiapkan diri untuk mengikuti Olimpiade di SMA Trisakti.
Sejak kejadian semalam membuat Bella merasa cemas dan juga bersemangat. Bella cemas lantaran dia pasti bertemu si Harry, Bella takut Harry bakal merusak hubungannya dengan Syafiq. Disisi lain Bella bersemangat lantaran mendapat support dari orang-orang terdekatnya.
Hari ini hari dimana Bella akan memulai pertempurannya. Setelah bersiap-siap dan sarapan, Bella bergegas berangkat ke sekolah diantar oleh ayahnya.
Sesampainya di depan sekolah, Bella mencium tangan ayahnya.
"Semangat anak ayah, semoga Bella menang. Jangan lupa berdoa, ayah selalu mendukung Bella." Ujar ayah mengelus rambut putri semata wayangnya.
"Terima kasih ayah, Bella sayang ayah. Bella masuk ke dalam dulu." Jawab Bella tersenyum lebar dan berjalan menuju gerbang sekolah.
Bella masuk ke dalam sekolah menuju lapagan, terlihat siswa yang mengikuti olimpiade berbaris rapi disana. Bella pun menuju ke barisan tersebut.
"Anak-anak, hari ini dimana kalian akan menghadapi beberapa siswa yang hebat disekolah lain. Bapak harap kalian bisa mengharumkan nama SMA Garuda dan membawa hasil yang memuaskan. Kita berangkat kesana menggunakan bus sekolahan, setelah barisan dibubarkan kalian semua dipersilahkan menuju bus untuk berangkat ke SMA Trisakti." Jelas Pak Arianda.
"Baik pak." Jawab kami bersamaan.
"Tanpa penghormatan, bubar jalan." Tegas pak Arianda.
Kami pun berjalan menuju ke arah bus. Ada yang merasakan panik, cemas dan takut.
"Bella, tunggu." Teriak seorang laki-laki mendekati Bella.
"Eh, Syafiq. Ada apa?" Tanya Bella menghentikan langkahnya.
"Ini ambil." Kata Syafiq sambil menyerahkan kotak kecil.
"Apa ini Syafiq?" Tanya Bella penasaran.
"Jangan dibuka, tunggu selesai olimpiade aja buka nya atau buka kotak itu saat lo udah sampai dirumah."
"Iya deh, terima kasih." Jawab Bella sambil tersenyum lebar.
"Semangat sayangku, doa ku selalu bersama mu. Ingat jangan nakal disana. Jaga mata dan jaga hati."
"Iya Syafiq, percaya aja sama Bella." Kata Bella.
Syafiq dan Bella saling bertatapan dengan penuh senyuman yang indah.
"Bel, ayo. Ntar dimarahin sama pak Arianda." Teriak Mira yang berdiri didepan pintu bus.
"Bella pamit dulu."
"Hati-hati ya."
Bella membalikkan badannya dan berlari kecil menuju bus.
Brukk....
"Aduhhh sakit." Ujar Bella terjatuh.
"BELLA!!!" Teriak Mira dan Syafiq berlari menghampiri Bella.
"Lo gapapa?" Tanya Mira.
"Lo gapapa Bel?" Tanya Syafiq cemas.
"Gue gapapa." Jawab Bella.
"Makanya nak, kalo lari liat kedepan." Kata seorang bapak yang baru saja menabrak Bella.
"Eh, iya pak. Maafin Bella." Kata Bella merasa bersalah.
"Lah kok bapak yang nyalahin teman saya? Bukannya bapak yang salah jalan sambil main handphone. Makanya jalan itu lihat kedepan jangan main handphone. Saya melihat dengan mata saya sendiri, teman saya nggak salah." Ujar Mira kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudah Terlambat ☑️
Teen Fiction"Siapa bilang penyesalan itu datang di awal? Siapa bilang menjaga cinta itu mudah? Kini cinta itu telah menghilang dan hanya tinggal sebuah penyesalan dan sebutir kenangan yang indah" -Salsabilla Humairoh "Kesabaran memiliki batas, setiap pria memil...