Permainan Rizki!

340 9 0
                                    

Setelah Syafiq pulang dari Makassar, Syafiq terlihat murung disekolah. Udah 3 hari Bella nggak ada menyapa nya, bahkan Bella seperti nya nggak ingin menampakkan wajahnya di hadapan Syafiq.

Sering kali Syafiq dan Bella bertemu di kantin, akan tetapi Bella sama sekali nggak melirik ke arah Syafiq.

Diantara kakak kelas banyak yang berusaha mendapatkan Syafiq, tapi Syafiq selalu menolak nya dan mengatakan Bella adalah kekasihnya.

Mendengar kabar Bella dan Syafiq belum putus, hal itu membuat kakak kelas sering melabrak Bella dan bahkan ada yang meneror Bella tanpa sepengetahuan Syafiq.

Syafiq tahu alasan Bella seperti ini lantaran Syafiq menghilang tanpa kabar selama 6 bulan.

****

Sepulang sekolah Syafiq pergi ke rumah Rizki karena Syafiq ingin menginap semalaman di rumah Rizki.

Sesampainya dirumah Rizki, Syafiq langsung menerobos masuk. Bagi Syafiq biasa saja lantaran orang tua Rizki udah menanggap Syafiq seperti anak nya sendiri.

"Eh, ada Syafiq. Silahkan masuk nak." Ujar mama nya Rizki.

"Rizki nya ada tante?"

"Ada kok, langsung aja masuk kamar nya."

Syafiq berjalan menuju kamar Rizki, Syafiq membuka pintu kamar Rizki dan melihat pria itu sedang bermain PS 3.

"Gue juga pengen main." Kata Syafiq memukul pundak Rizki.

"Astaga, bikin kaget aja lu kecebong. Masuk tanpa ngucapin salam, untung gue nggak punya penyakit jantung." Ujar Rizki merasa sangat kesal.

Syafiq enggak menghiraukan perkataan Rizki. Syafiq dan Rizki fokus bermain game.

"Gyaaaa gue menang." Teriak Syafiq bahagia.

"Cihh.. cuma keberuntungan lo doang, gue sengaja kalahin."

"Haha dasar banyak omong."

Syafiq melihat Rizki sedang memegang perutnya.

"Fiq, seperti nya diperut gue ada masalah deh."

"Kenapa?" Tanya Syafiq dengan raut wajah datar.

"Gue mau ke toilet dulu, lo main sendiri aja ya."

Rizki berdiri dan meninggalkan Syafiq sendirian.

Syafiq menghentikan aktivitas bermainnya dan membaringkan tubuhnya di kasur Rizki.

Syafiq mengambil guling di sebelahnya, Syafiq tersadar ada sebuah buku di bawah guling tersebut.

Syafiq duduk dan mengambil buku tersebut. Itu sebuah majalah, Syafiq kaget melihat majalah itu khusus tentang Bella.

Yaa, Syafiq udah tahu bahwa Bella sekarang adalah seorang model yang lagi naik daun.

Syafiq melihat cover majalah itu, senyuman Bella yang indah membuat Syafiq semakin merindukan nya.

Perlahan Syafiq membuka satu persatu isi majalah itu, di majalah tersebut juga ada menceritakan biodata dan fakta tentang Bella.

Syafiq membolak balik kan majalahnya dan di pertengahan majalah ada beberapa tumpukan kertas.

Syafiq seperti nya mengenal kertas ini, ada 10 buah kertas, Syafiq membuka kertas tersebut dan membaca nya.

Syafiq sangat syok, kertas ini adalah sebuah surat yang ditulis oleh Syafiq untuk di berikan kepada Bella sewaktu Syafiq berada di Makassar.

Syafiq mengambil kertas itu dan menyimpan 2 buah kertas surat tersebut di saku nya.

Mata Syafiq melihat ke arah sisi kamar ini dan terdapat sebuah kotak besar di atas meja belajar nya Rizki.

Dengan rasa penasaran, Syafiq memberanikan diri membuka kotak itu.

Alangkah kagetnya Syafiq saat melihat isi kotak tersebut. Kotak itu berisi 5 buah boneka panda dan beruang, 3 buket bunga mawar dan beberapa barang lainnya.

"Inikan barang yang gue beli di Makassar untuk gue berikan ke Bella. Jadi selama ini, dugaan gue benar." Kata Syafiq seakan-akan nggak percaya.

"Jadi lo udah liat semua nya?" Kata Rizki berdiri di belakang Syafiq.

Syafiq membalikkan badan nya, Syafiq sangat emosi dan ingin rasa nya marah kepada Rizki.

"Maksud lo lakuin ini apa?" Tanya Syafiq dengan raut wajah sangat kesal.

"Haha gue sengaja!"

"Kenapa lo lakukan ini? Yang tersiksa Bella!!" Bentak Syafiq.

"So?"

"Emang nggak punya hati lo, udah puas bikin Bella benci sama gue?! Pantesan aja gadis itu berfikir gue nggak kabarin dia, ternyata dalang semua ini lo Ki."

"Nggak hanya ini kok Fiq yang gue lakukan." Kata Rizki sambil tersenyum licuk.

"Maksud lo?"

"Gue juga memblock nomer ponsel lo di handphone Bella. Jadi ketika lo telfon atau sms, Bella nggak bakal tahu. Kontak wa lo di handphone Bella aja gue bisukan. Makanya setiap pesan dari lo nggak bisa masuk." Jelas Rizki sambil tertawa.

Syafiq mengenggam kedua tangannya erat-erat. Pikiran Syafiq kacau, Syafiq sangat kesal dan sangat emosi.

Syafiq terdiam untuk menenangkan pikiran nya. Setelah beberapa menit, Syafiq pun berbicara.

"Kenapa lo lakukan ini?" Tanya Syafiq menahan amarahnya.

"Karena gue suka sama Bella!" Jawab Rizki sambil berbaring di kasur.

"Sejak kapan lo suka Bella?"

"Sejak lo pergi ke Makassar." Jawab Rizki menatap Syafiq. "Tapi sayang, Bella nggak pernah suka sama gue." Lanjutnya.

"Gue nggak nyangka lo gini, gue kira lo sahabat gue yang baik. Tapi ternyata apa?!" Kata Syafiq tersenyum licik.

"Akan gue jelasin semua nya ke elo." Kata Rizki duduk sambil memegang majalah Bella.

"Lo dengar gue baik-baik ya Tuan Syafiq Purnama."

"Dari awal gue nggak setuju lo sama Bella, lantaran lo hanya membuat Bella menangis, lo terlalu posesif."

"Lo juga seperti nya terus mikirin Bella sampai gue ngomong lo jarang memperdulikan gue. Dipikiran lo terus-terus Bella. Lo milih sahabat atau pacar sih?"

"Karena gue nggak tahan lihat ini dan ditambah hati gue juga menyukai Bella, saat lo ke Makassar gue manfaatin kesempatan ini untuk membuat Bella benci sama lo."

"And, gue berhasil. Bella udah benci sama lo, semua ini gue rencanain baik-baik. Setiap kiriman lo untuk diberikan kepada Bella gue simpan sebaik mungkin tanpa sepengetahuan Bella."

"Gue mencari kesempatan untuk merebut hati Bella, akan tetapi gue gagal. Sebenci apapun Bella ke lo, hati Bella tetap nggak bisa membenci lo dan rasa sayang ke lo tetap ada." Jelas Rizki dengan menatap foto Bella.

Syafiq hanya terdiam membisu mendengar penjelasan dari Rizki.

"Oh satu lagi, gue mau tunjukin ke lo." Ujar Rizki berjalan menuju lemari nya.

Rizki membuka lemari tersebut dan disana terdapat foto Bella, banyak sekali foto Bella.

"Gue sengaja menyimpan foto ini disini, dia sangat cantik dan baik. Gue jatuh cinta sama Bella." Kata Rizki menatap Syafiq.

Rizki berjalan dan memegang bahu Syafiq sambil tersenyum.

"Gue tau Fiq, cara gue salah. Tapi gue sangat mencintai Bella. Gue udah mikir semua nya, bagaimana kalo kita membuat pilihan dan keputusan."

"Lo cinta dan sayang kan sama Bella? Gue juga sayang dan cinta sama Bella. Untuk itu biar nggak ada yang terluka di antara kita dan nggak ada pertengkaran."

"Sebelum gue mengatakannya, gue tahu ini gila tapi harus gue katakan dan lakukan."

"Bagaimana jika kita berdua sama-sama nggak memiliki Bella dan kita tetap bersahabat??..."

****

Sudah Terlambat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang