Antara Keegoisan dan Hati

311 9 0
                                    

"Bel, pria tadi pacar Bella ya?" Tanya kak Bagas.

Mendengar pertanyaan kak Bagas membuat Bella terdiam dan hanya bisa menatap wajah kak Bagas tanpa mengelurkan satu kata pun.

"Kalo iya, jujur aja. Kakak nggak bakal marah kok." Ujar kak Bagas sambil tersenyum lebar.

Lagi-lagi gadis ini terdiam dan tidak mengeluarkan satu katapun.

"Yaudah kalo Bella nggak mau ngomong, lanjut makan aja." Kata Kak Bagas sambil menikmati makanan nya.

Bella menganggukkan kepala dan makan.

Setelah selesai makan, Kak Bagas membawa Bella jalan-jalan. Kak Bagas ingin berhenti di taman, namun Bella menolaknya. Mood Bella berubah yang awalnya happy menjadi sedih.

"Bella, kenapa? Kok diam aja?" Kata kak Bagas memecahkan keheningan.

"Kak, Bella mau pulang." Ujar Bella dengan nada yang lembut.

"Tapi kenapa? Bella nggak suka ya jalan sama kakak?"

"Bukannya begitu, hanya saja Bella sedang nggak enak badan."

"Yaudah deh."

Kemudian terjadi lagi keheningan diantara Bella dan Kak Bagas. Bella memainkan jendela mobil, Bella membuka dan menutupnya lagi.

Gadis ini benar-benar berubah, mood happy nya hilang begitu saja.

15 menit kemudian, tiba di depan rumah Bella. Bella langsung keluar dari mobil diikuti dengan kak Bagas.

Bella menatap kak Bagas yang berdiri dihadapannya dan kemudian memberikan senyuman hangat.

"Kak, makasih udah ajakin Bella keluar dan traktir makan." Kata Bella tersenyum.

"Sama-sama Bel, kalo gitu kakak pamit dulu, Bella istirahat aja dirumah ya." Ujar kak Bagas membals senyuman Bella.

Bella hanya menganggukkan kepala, kak Bagas membalikkan badannya dan ingin menuju ke mobil.

"Kak." Panggil Bella menghentikan langkah kak Bagas.

Kak Bagas menoleh ke arah Bella. Bella memdekati kak Bagas.

"Bella mau ngomong sesuatu." Ujar Bella dengan raut wajah yang ragu.

"Ngomong aja."

"Tapi sebelumnya jawab pertanyaan Bella dulu. Kakak beneran suka sama Bella?"

"Iya."

"Apa yang kakak suka dari Bella? Kan kakak banyak dekat model-model cantik."

Kak Bagas menarik nafas dan menghembuskan nya.

"Kamu beda dari yang lain." Ujar kak Bagas menatap wajah cantik Bella.

"Kok beda? Kan sama aja."

"Kamu cantik, kamu pintar, kamu baik dan kamu memiliki keunikan tersendiri." Ujar kak Bagas.

Bella terdiam dan menganggukkan kepala nya.

"Kak, maaf." Ujar Bella.

"Maaf untuk apa?"

"Sebenarnya Bella udah punya pacar, pria yang menghampiri kita saat makan tadi, dia sebenarnya pacar Bella. Hanya saja..."

Bella menghentikan perkataan nya, Bella berusaha menahan air mata nya.

"Cerita aja, kakak akan dengerin."

"Hanya saja lagi ada masalah besar yang dihadapi, 6 bulan dia sekolah di Makassar dan menghilang begitu saja tanpa mengabari Bella."

Sudah Terlambat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang