"Pa-paa"
Mr.Ibra berjalan mendekati Bella dan Syafiq.
"Kenapa Papa bisa ada di sini?" Tanya Syafiq yang heran.
Mr.Ibra diam nggak berbicara satu kata pun. Mr.Ibra menatap Bella dengan tatapan kebencian, sampai-sampai gadis ini takut membalas tatapan mata Mr.Ibra.
"Pa.." Panggil Syafiq.
"Selamat siang om." Ujar Bella gugup dan menjulurkan tangannya ingin menyalami Mr.Ibra.
Namun, siapa sangka, Mr.Ibra mundur satu langkah dan nggak peduli dengan Bella.
"KENAPA KAMU PELUK DIA HA?!" Ujar Mr.Ibra dengan nada suara tinggi.
"KAMU INI BIKIN MALU PAPA SAJA, PAPA UDAH BILANG JANGAN DEKATI PEREMPUAN INI LAGI."
"PAPA MEMASUKKAN KAMU DI SMA GARUDA INI UNTUK BELAJAR, BUKAN UNTUK BERPACARAN. JIKA GURU TAHU KAMU SEPERTI INI, PAPA MALU, SANGAT MALU!" Bentak Mr. Ibra.
"O--omm, uuu--ddaahh, jangan marahin Syafiq. Bella yang salah om, Syafiq enggak." Kata Bella gugup dan ketakutan.
Tiba-tiba di depan kelas Bella ramai sekali orang, sahabat-sahabat Bella langsung masuk ke kelas dan menyaksikan hal ini.
Banyak kakak kelas bergosip dan berbisik-bisik menceritakan kejelekan Bella.
"O--om maaf." Ujar Bella sambil menangis.
"Kamu mau apa sih dari anak saya?" Tanya Mr.Ibra yang makin menjadi-jadi.
"Bella nggak mau apa-apa kok om."
"Kamu mau uang? Harta? Dasar perempuan matre! Nggak tahu diri kamu ya!" Bentak Mr.Ibra.
"PA..." Teriak Syafiq mulai kesal dengan omongan Papa nya.
"Mana marwah kamu sebagai perempuan yang mau di peluk di depan umum. Apa mama kamu nggak ngajarin kamu!" Bentak Mr.Ibra yang sangat emosi.
"STOPPP!!" Teriak Bella.
"Maaf om, anda boleh menghina gue, mengatain gue, but not my mother." Kata Bella berdiri sambil menangis. "Gue nggak minta apapun dari Syafiq, gue udah muak dengan Syafiq. Hanya saja Syafiq yang nggak mau ninggalkan gue." Lanjutnya dengan perkataan yang kurang sopan."Nggak tahu sopan santun kamu berbicara dengan orang tua?" Bentak Mr.Ibra yang mengepal kedua telapak tangannya.
"Gue bisa menjaga etika jika gue berbicara dengan orang yang lebih tua dari gue, kecuali anda."
"Gue nggak tahu apa salah gue sampai anda begitu benci sama gue, gue akan sopan jika anda nggak melibatkan bunda gue." Bentak Bella dengan nada meninggi.
"BELLA! JAGA OMONGAN NYA!" Kata Syafiq berdiri menatap Bella.
"Sebelum lo nyuruh gue jaga omongan gue, lo suruh papa lo untuk beretika juga."
Bella keluar dari bangku dan berjalan mendekati sahabatnya. Sedari tadi Dina, Mira, Nanda, Rizka sangat kesal dengan perlakuan Mr.Ibra.
"Bel mau kemana?" Tanya Nanda memeluk Bella.
"Gue mau ke toilet."
"Gue temani."
Nanda pun membawa Bella ke toilet. Semua nya bubar dan di depan kelas Bella kosong dan sepi.
Dina, Mira dan Rizka berjalan mendekati Mr.Ibra dan Syafiq.
"Maaf om sebelumnya, apa yang om katakan tentang Bella itu nggak bener. Bella nggak pernah kok mau harta, uang, hadiah atau apapun." Ujar Dina menjelaskan. "Bella hanya mencintai Syafiq dengan tulus. Mungkin emang nggak wajar mereka pacaran di usia dini. Namun, setidaknya om Ibra nggak perlu kek begini ngomong ke Bella."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudah Terlambat ☑️
Ficção Adolescente"Siapa bilang penyesalan itu datang di awal? Siapa bilang menjaga cinta itu mudah? Kini cinta itu telah menghilang dan hanya tinggal sebuah penyesalan dan sebutir kenangan yang indah" -Salsabilla Humairoh "Kesabaran memiliki batas, setiap pria memil...