Pagi yang cerah, sinar mentari menyinari dunia, langit-langit berwarna biru. Bagi seorang Bella ini adalah suasana yang indah untuk menenangkan diri.
Hari ini, setelah sekian lama penantian Bella. Akhirnya Bella menuju ke Amerika untuk melanjutkan pendidikannya.
Dibandara...
"Bel, hati-hati di jalan." Ucap Dina dengan tatapan sendu.
"Semoga lo bahagia disana. Jangan lupain kita ya Bel." Ucap Nanda yang sedari tadi sudah menangis.
"Kita bakalan kangen sama lo, sekarang sahabat gue berkurang satu. Gue ingin menghabiskan waktu lebih lama sama lo." Sambung Rizka yang juga ikutan menangis.
Bella tersenyum dan menatap ketiga sahabatnya dengan tatapan sendu. Bella melihat ke arah ayah dan berjalan menuju ayah.
"Anak ayah sudah besar, Bella anak yang pintar, ayah yakin Bella bakalan sukses disana." Ujar ayah yang sepertinya nggak merelakan Bella untuk pergi.
"Bella sayang ayah." Cetus Bella yang langsung memeluk erat ayah nya.
Sedari tadi perasaan ayah nggak tenang dengan keberangkatan Bella pada hari ini. Ingin ayah menunda keberangkatan Bella, namun Bella tetap berisih keras untuk terbang ke Amerika hari ini juga.
Bella melepaskan pelukan ayahnya, Bella kembali menatap ketiga sahabatnya. Mereka saling berpelukan dan menangis bersama.
"KITA SAYANG LO BEL!!" Ucap ketiga sahabat Bella dengan suara melemah.
"Bella juga sayang kalian."
Setelah beberapa menit dan menenangkan diri. Bella berniat untuk langsung menuju ke dalam pesawat, lantaran pramugari udah mengumumkan jadwal keberangkatan akan berlangsung 10 menit lagi.
"Bella pergi dulu." Ucap Bella sambil memaksakan senyuman diwajahnya.
"Iya Bella." Jawab mereka bersamaan.
Bella melambaikan tangannya dan membalik kan badan berjalan meninggalkan mereka.
"BELLA!!" Teriak seseorang di belakang Bella.
Bella menghentikan langkah kaki saat mendengar teriakan orang itu. Bella membalikkan badannya, orang itu berlari ke arah Bella dan langsung memeluk erat tubuh Bella.
"Syaa..Syafiq." Ucap Bella terbata-bata.
"Jangan pergi, Syafiq mohon." Kata Syafiq dengan nada suara melemah.
Bella terdiam sejenak dan memejamkan mata nya agar nggak menangis di hadapan Syafiq.
"Syafiq nggak mau Bella pergi jauh, Syafiq mau berada disisi Bella." Ujar Syafiq lagi.
Bella melepaskan pelukan Syafiq secara perlahan dan berusaha tersenyum dihadapan Syafiq.
"Bella Syafiq mohon jangan pergi."
"Syafiq, biarkan Bella pergi." Ujar Bella yang masih tersenyum dihadapan Syafiq. "Fiq, kehidupan kita udah berbeda. Kita udah menjalani hidup masing-masing, Syafiq harus bisa tanpa Bella disisi Syafiq." Lanjut Bella sambil menahan air mata nya agar nggak mengalir.
"Syafiq sayang sama Bella."
"Iya Bella tahu kok Syafiq sayang sama Bella, tapi kita udah nggak bisa bersama."
"Bel, selama ini Syafiq hanya memberikan penderitaan dalam diri Bella. Syafiq nggak pernah bikin Bella bahagia, Syafiq sangat ingin menembus itu semua." Ujar Syafiq yang seperti nya menahan air matanya agar nggak mengalir.
Bella tersenyum mendengar perkataan Syafiq barusan. Air mata nya mengalir membasahi pipi nya. "Bella bahagia kok selama kenal Syafiq, Bella sangat bahagia. Bella bersyukur pernah menjadi bagian dalam hidup Syafiq." Ucap Bella penuh ketulusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudah Terlambat ☑️
Teen Fiction"Siapa bilang penyesalan itu datang di awal? Siapa bilang menjaga cinta itu mudah? Kini cinta itu telah menghilang dan hanya tinggal sebuah penyesalan dan sebutir kenangan yang indah" -Salsabilla Humairoh "Kesabaran memiliki batas, setiap pria memil...