Selamat Tinggal Mr.Purnama I

371 9 0
                                    

Di kelas...

Selasa ini, bertepatan pada tanggal 13 september Syafiq pergi ke Makassar untuk melanjutkan sekolah disana selama 6 bulan.

Bella merasa sangat sedih, akan tetapi di depan teman-teman nya, Bella ceria dan semangat seperti nggak ada kejadian yang melukai nya.

Teman-teman Bella tahu bahwa Bella hanya pura-pura ceria. Setiap 5 menit, Bella mengecek handphone nya dan berharap ada motif pesan dari Syafiq.

"Lo nunggu pesan dari Syafiq ya Bel?" Tanya Nanda melihat tingkah Bella yang gelisah.

"Hmm.."

"Ikut gue."

Nanda menarik tangan Bella keluar dari kelas dan duduk di kursi depan kelas.

"Lo cerita ke gue, apa yang lo rasakan saat ini." Ujar Nanda menatap mata Bella.

"Bella nggak bisa tanpa Syafiq. Bella udah memaksakan diri untuk melupakan Syafiq, namun nggak bisa Nda... Jika Bella memaksa kan diri, malah ini yang akan menyakitkan hati Bella." Jelas Bella menahan air mata nya agar nggak keluar.

"Sekarang gini, jika lo beneran nggak bisa move on dari Syafiq. Lo tunggu kabar dari dia, lo harus chat dia tiap hari dan menanyakan kabar nya. Jika dia nggak balas dalam waktu yang lama, apa boleh buat Bel, lo harus bisa melepaskan dia."

"Lo tau nggak Bel? Jika seorang pria benar-benar mencintai wanita, pria itu nggak bakal membuat wanita menunggu dan memberi kepastian."

"Layaknya lo sekarang, lo sanggup LDR tanpa kabar, 6 bulan bukan waktu yang singkat Bel. Sama aja secara nggak langsung Syafiq udah ninggalin lo. Hubungan kalian gantung Bel. Gue sarankan, lo harus melupakan dia dan ceria."

Jelas Nanda membuat hati Bella tersentuh. Bella nggak sanggup menahan air mata nya lagi, air mata Bella mengalir membasahi pipi nya.

"Gimana cara nya?" Tanya Bella menghapus air mata nya.

"Lo harus cari kesibukan sendiri, dengan lo memiliki kesibukan akan sangat mudah untuk lo melupakan Syafiq."

"Ingat Bel, jangan buta karena cinta. Belum tentu Syafiq merasakan apa yang lo rasakan sekarang. Buat hati mu bahagia." Ujar Nanda menghapus air mata Bella.

Bella berfikir sejenak dan menghapus air mata yang mengalir di pipi nya.

"Gue udah buat keputusan Nda, gue akan ninggalkan Syafiq. Benar kata lo, gue nggak boleh buta karena cinta." Kata Bella dengan memberikan senyum kaku.

"Jika mencintaimu harus sesakit ini, aku lebih memilih nggak mencintai sama sekali. Cinta membuat hati menjadi buta."

****

Sepulang sekolah, Bella nggak langsung pulang ke rumah. Melainkan Bella pergi kerumah Syafiq untuk bertemu dengan nya.

Bella menekan bel rumah Syafiq, akan tetapi nggak ada satu orang pun yang membuka kan nya.

"Nyari siapa? Syafiq?" Tanya seseorang dibelakang Bella.

"Eh, kecebong. Ngapain lo disini?" Tanya Bella kaget dengan kedatangan Rizki.

"Lah, lo ngapain disini?" Kata Rizki malah balik nanya.

Bella nggak menjawab pertanyaan dari Rizki. Bella terdiam memandang Rizki, seperti nya pria ini mengejeknya.

"Percuma lo kesini, keluarga nya nggak ada. Udah pada pergi Makassar." Kata Rizki menggaruk kepala belakang nya yang tak gatal.

"Ohh, thanks info nya. Bella pulang dulu." Kata Bella berjalan satu langkah meninggalkan Rizki.

Sudah Terlambat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang