"Duhhh gue kuliah dimana ya?" Cetus Bella ngomong sendiri sambil mondar mandir didalam kamar nya.
Tokk..tokk.tookk..
"Boleh ayah masuk?" Kata ayah sambil mengketuk pintu kamar Bella.
"Iya yah."
Ayah masuk ke kamar dan membawakan 2 buah roti keju dan memberikannya ke Bella. Ayah menatap wajah putri semata wayang nya ini yang tampak kebingungan.
"Anak ayah kenapa?" Tanya ayah yang melihat kegelisahan dan kebingungan Bella.
"Ayah, apa Bella boleh melanjutkan pendidikan keluar negeri?"
Ayah nggak menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Bella. Ayah terdiam dan kemudian tersenyum.
"Tentu." Ucap ayah tiba-tiba.
Bella seakan-akan nggak percaya kalo sang ayah tercinta akan mengizinkan nya untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
"Kalo itu yang membuat Bella sukses dan itu keinginan Bella, kenapa ayah harus melarang anak kesayangan ayah ini." Ucap ayah lagi.
"Tapi,..."
"Bella, jika Bella ingin melanjutkan pendidikan diluar negeri, Bella harus yakin dengan diri Bella sendiri. Nggak boleh dengerin omongan orang, harus yakin, ayah dukung!!" Ucap ayah.
Bella terharu mendengar perkataan sang ayah, tanpa disadari air mata nya mengalir dipipi dan Bella langsung memeluk erat ayahnya.
"Terima kasih ayah, Bella bersyukur memiliki orangtua seperti ayah. Ayah bukan hanya seorang ayah, bagi Bella ayah juga seorang ibu untuk Bella." Ujar Bella.
Ayah tersenyum mendengar perkataan putri tercintanya ini. "Kamu mau kuliah dimana?" Tanya ayah.
"Pengennya sih kuliah kedokteran yang berada di Amerika." Ujar Bella penuh semangat.
"Ayah dukung!!"
Bella tersenyum dan bersemangat untuk melanjutkan pendidikannya. Kini, Bella sudah mengetahui arah hidupnya setelah lulus dari SMA.
Bella segera mengeluarkan leptopnya dan browsing. Sebenarnya, kuliah kedokteran yang berada di Amerika udah di browsing jauh hari oleh Bella sebelum UN dilaksanakan.
Sebenarnya Bella udah mendaftarkan diri ke universitas yang berada disana saat ujian telah berakhir. Hanya saja Bella merahasiakan ini dari ayah dan sahabatnya.
Ayah orang pertama yang mengetahui kalo Bella akan melanjutkan pendidikannya ke Amerika.
"Ini udah daftar tinggal menunggu hasil ya sayang?" Tanya ayah sambil melihat ke arah layar leptop.
"Iya yah, pengumuman kelulusannya tanggal 16 nanti. Ini masih seleksi kelulusan nilai doang, jika Bella lulus lewat daftar online ini, Bella akan ke Amerika dan langsung menuju kampusnya untuk tes tertulis menentukan lulus atau nggak nya." Jelas Bella penuh semangat.
"Tanggal 16? 3 hari lagi dong. Pantesan akhir-akhir ini kamu jarang makan, jarang bantuin ayah, kemana-mana pegang buku. Ternyata ini penyebabnya." Ucap ayah sambil geleng-geleng kepala melihat perubahan putrinya.
Bella tertawa kecil dan merasa malu. "Maaf ayah." Ucapnya.
"Gapapa, belajar rajin-rajin. Semoga kamu lulus ya sayang." Ujar ayah menyemangati Bella.
****
Semalaman Bella dan ayah membahas kampus di Amerika. Bella merasa jantungnya hampir copot menunggu keputusan lulus atau enggaknya.
Pagi ini, Bella dan teman-temannya datang ke SMA Garuda atas permintaan pak Arianda. Pak Arianda meminta anak kelas 12 tetap berada disekolah, karena ingin membantu sebagian siswa untuk melanjuti pendidikannya di berbagai Universitas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sudah Terlambat ☑️
Genç Kurgu"Siapa bilang penyesalan itu datang di awal? Siapa bilang menjaga cinta itu mudah? Kini cinta itu telah menghilang dan hanya tinggal sebuah penyesalan dan sebutir kenangan yang indah" -Salsabilla Humairoh "Kesabaran memiliki batas, setiap pria memil...