Korban selesai

333 14 0
                                    

"Bella maaf." Ucap Nanda berjalan menghampiri Bella.

Bella dan Dina yang tadi nya berjalan menuju gerbang sekolah terhenti oleh perkataan Nanda yang berada di belakangnya.

"Bella." Ujar Nanda menatap Bella.
"Gue nggak bermaksud kok buat lo sakit hati. Gue hanya ingin merasakan pacaran sama Syafiq." Lanjutnya.

Bella tersenyum dan menatap Nanda "iya, gapapa."

Syafiq menghampiri mereka bertiga dengan motor yang di kendarainya.

"Yuk Nan, pulang." Ujar Syafiq.

"Bella, maa..."

"Nggak perlu minta maaf, gih pulang.. udah ditungguin tuh sama Syafiq." Ucap Bella memotong pembicaraan Nanda.

"Tapi kita jangan marahan dan bertengkar karena ini ya Bel."

"Iya."

Nanda langsung memeluk Bella dengan erat.

"Terima kasih, kalo gitu gue duluan." Ucap Nanda yang kemudian menaiki motor Syafiq.

Dina memperhatikan mata Bella yang menahan tangis. Dina mengerti apa yang dirasakan oleh Bella, sangat sakit sekali. Mana ada orang yang tahan melihat seseorang yang dicintai bersama orang lain terutama sahabat dekat nya sendiri.

Untuk pertama kali nya, ini yang paling menyakitkan. Batin Bella.

"Yuk, pulang." Ujar Dina.

Bella meanggukkan kepalanya. Bella dan Dina pun pulang bareng hari ini.

"Ntar malam lo ada dirumah nggak?" Tanya Dina.

"Iya, kenapa?"

"Boleh gue main kerumah lo?"

"Tentu."

****

Malam pun tiba...

Dengan keadaan langit yang begitu cerah, banyak sekali bintang disana. Bella keluar rumah sambil membawa leptopnya.

Bella duduk di bangku yang berada di halaman rumah nya. Bella melihat dan mencari informasi mengenai sekolah kedokteran di Amerika.

"Nggak lama lagi, gue bakalan kesana ngikutin test." Ujar Bella sambil menatap layar leptopnya.

Bella terlihat fokus ke layar, Bella juga mempelajari beberapa soal tentang ilmu alam.

Entah mengapa yang tadinya fokus, berubah menjadi bleng. Pikiran Bella seketika dipenuhi dengan nama Syafiq.

Bella meletakkan leptop disebelah nya kemudian menatap langit yang dipenuhi bintang yang sangat indah.

"Kenapa gue harus menyesal?"
"Bukannya Syafiq yang udah nyakitin gue?"
"Emang gue dulu nya salah, tapi setelah gue berusaha berubah dia malah nyakitin gue."
"Ayo dong Bella, jangan pikirkan cowok gaje seperti dia."

Bella sedari tadi ngomong dan ngomel-ngomel sendiri dengan diri nya sendiri. Bella masih nggak percaya dengan perasaan nya yang masih mencintai Syafiq.

Brummm...

Suara motor berhenti di depan rumah Bella. Bella melihat ke arah depan rumahnya.

"Hey Bella."

"Eh, Dina."

Gadis yang bernama Dina masuk ke gerbang rumah Bella dan menghampiri Bella.

"Sendiri aja." Ujar Dina yang kemudian langsung duduk disebelah Bella.

"Iya nih, gue lagi browsing tentang sekolah kedokteran di Amerika."

Dina meangguk-anggukkan kepala nya. "Gimana?"

Sudah Terlambat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang