Ulah Sika

297 14 0
                                    

"Kita putus."

Perkataan Syafiq membuat Sika terdiam dan kebingungan.

"Maksud kamu apa?" Tanya Sika. "Gue sayang sama lo fiq." Ucap Sika sambil memeluk tubuh Syafiq.

Syafiq mendorong tubuh Sika agar jauh dari nya.

"Lo kan yang udah buat tulisan itu dan bawa nama gue agar Bella benci sama gue."

Sika terdiam dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Syafiq.

"Iya kan?"

"YA"

Sika tertawa bahagia. "Gue berhasil membuat mantan lo jadi benci sama lo. Well, I win." Ucap Sika.

"Lo mau tahu kenapa gue begini?" Kata Sika sambil menarik dasi Syafiq. "Karena gue nggak suka ngeliat kalian berdua bersama. Gue benci sama Bella, kenapa Bella selalu ada di hati lo dan Bella selalu kelihatan bahagia. Udah lama gue mau buat lo pisah sama Bella dan akhirnya berhasil." Jelas Sika.

Syafiq tersenyum dan tepuk tangan sangat kagum dengan permainan Sika.

"Good job Sika." Ucap Syafiq.
"Lo lah wanita murahan itu!"

"Aku nggak peduli, mau murahan atau apapun itu. Yang pasti, gue udah menang sekarang." Cetus Sika.

Syafiq memajukan langkahnya mendekati Sika dan memegang pundak gadis itu.

"Gue akan menyelesaikan semua ini!"

Setelah mengatakan itu, Syafiq berjalan dan ingin mencari Bella.

"PERCUMA!" Teriak Sika.
"BELLA UDAH BENCI SAMA LO!"

Perkataan Sika menghentikan langkah kaki Syafiq.

"Beribu cara lo jelaskan dan minta maaf ke Bella. Wanita itu gak bakal maafin lo, karena lo sendiri udah mengatakan dia murahan dan pelacur!" Kata Sika berjalan mendekati Syafiq.

Syafiq menatap Sika dengan penuh amarah. Jika Sika ini seorang laki-laki, mungkin saja Syafiq udah menghajarnya habis-habisan.

Syafiq memilih untuk berjalan jauh dari Sika, dari pada Syafiq berhadapan dengan seorang perempuan licik ini.

"FIQ." Panggil Rizki berjalan menghampiri Syafiq.

"Kebetulan ada lo, ikut gue!" Ucap Syafiq sambil menarik tangan Rizki.

"Kemana?"

"Menyelesaikan masalah besar."

Rizki pun setuju, ia mengikuti Syafiq dan membantu Syafiq.

****

Satu jam telah berlalu, Bella berada di kelas nya dan terus menangis tanpa henti.

Sahabatnya juga ikutan menangis melihat penderitaan yang Bella hadapi.

"Udah Bel, please jangan nangis." Ucap Dina yang berusaha membujuk Bella.

Hari ini Bella benar-benar sangat kacau. Bella benci Syafiq dan juga Sika.

Tokk..tokk..tokk..

Suara ketukan pintu, semua memandang ke arah sumber suara.

Gerombolan kakak kelas berjalan masuk dan menghampiri Bella.

"Mau ngapain lo kesini!" Cetus Dina yang langsung berdiri menlindungi Bella.

Kakak kelas itu yang tadi nya mendorong Bella hingga gadis ini jatuh ke lantai.

"Gue mau ngomong sama Bella." Ucap salah satu kakak tersebut.

"Jangan ganggu Bella, Pergi!" Ucap Nanda.

"Gue mau minta maaf."
"Bel, maafin kita. Kita salah paham sama lo, seharusnya kita nggak percaya sama tulisan yang berada di mading." Ucap kakak itu dengan nada lembut dan raut wajah menyesal.

Bella melihat kakak kelas itu satu persatu, seperti nya mereka beneran tulus meminta maaf ke Bella.

"U--udah Bella maafin." Ucap Bella gugup dan berusaha untuk tersenyum.

Dina langsung melihat ke arah Bella. Bella tersenyum dan kakak kelas itu sangat bahagia karena telah di maafkan oleh Bella.

"Beneran Bel?" Tanya kakak itu.

"Iya."

"Boleh gue peluk elo?"

Bella menganggukkan kepala nya. Mereka pun saling berpelukan.

"Semoga masalah lo cepat kelar ya Bel." Ucap kakak itu

****

Hallo teman-teman...

Maaf cerita nya singkat, di karenakan author sedang sibuk dengan tugas sekolahan.😢

Penasaran cerita selanjutnya?
Ikuti terus yaa cerita Sudah Terlambat.

Jangan lupa vote😊

Follow my intagram @lisdaarnda_

Sudah Terlambat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang