Ujian Kenaikan Kelas

319 11 0
                                    

Nggak terasa udah selesai 5 bulan menjalani semester II dan tiba waktu nya ujian.

Sebelum itu hubungan Syafiq dan Bella semakin erat dan sangat bahagia. Mereka terus tersenyum, tertawa dan suka duka mereka jalani bersama.

Tiba saat nya ujian, Bella fokus belajar hingga selama seminggu jarang berkomunikasi dengan Syafiq.

Bella hanya dapat berkomunikasi secara langsung di sekolah. Yaa itu karena ayah Bella mensita handphone Bella selama seminggu.

Hari senin ini akan dilaksanakan ujian Matematika dan Bhs Inggris.

"Bel, gue takut nggak bisa jawab soalnya." Ujar Nanda duduk di antara Bella dan Dina.

"Emang lo nggak belajar apa?" Tanya Dina menarik rambut Nanda.

"Udah tapi nggak lengket di kepala apa yang gue pelajari."

Bella dan Dina tertawa dengan tingkah Nanda yang menggemaskan.

"Heiii.." Kata Mira menghampiri Bella, Dina dan Nanda.

"Rizka mana? Biasanya kalian selalu berdua." Tanya Nanda.

"Dia ke kelas sebelah bentar. Eh ada berita terbaru nihh.." Ujar Mira.

"Apaan?" Jawab mereka bersamaan.

"Dengar kabar kata nya kelas 2 nanti lokal akan di acak lohh." Kata Mira dengan raut wajah sedih.

"Ha? Yang bener?" Tanya mereka bersamaan.

"Iya, tadi buk Henni wakil kurikulum bilang lokal akan di acak sewaktu kenaikan kelas supaya kita lebih akrab dengan teman yang lain nya." Jelas Mira sambil tersenyum.

"Wihhhh, nggak menutup kemungkinan nihh Bella dan Syafiq akan sekelas." Ujar Dina menatap Bella.

"Gue nggak suka, karena bakal pisah deh dari kalian. Takutnya ntar pada sombong dan lupa diri." Kata Nanda dengan raut wajah sedih.

"Jangan sedih, ntar kita ikutan sedih." Kata Bella mengelus rambut Nanda.

Nanda langsung memeluk Bella dengan erat.

"Nanda nggak mau pisah dari Bella." Ujar Nanda yang gak melepaskan pelukannya.

"Ciee Nanda aja, kita mah nggak." Ujar Dina dan Mira bersamaan.

"Kalian juga." Kata Nanda sambil memeluk Dina dan Mira.

"Guru pengawas datang!!" Teriak Rizka berlari masuk ke kelas.

Semua murid kembali ke tempat duduk nya masing-masing dan mengikuti ujian di hari pertama.

****

Setelah selesai ujian pertama, Bella and the genk seperti biasa beli jajan di kantin bu Nisa dan memesan miso.

"Ehh, gimana tadi ujian nya, mudah kan soalnya?" Tanya Bella melihat satu persatu wajah temannya yang lesu.

"Mudah pala lu peang, susah begitu. Setengah mati gue menjawab nya Bel." Ujar Nanda kesal dengan pertanyaan Bella.

"By the way, tumben lo bisa menjawab Matematika, bukannya lo suka ribet sama tuhh pelajaran." Ujar Dina sambil makan krupuk.

"Gue udah belajar."

"Oh iya, Bella kan Queen mapel." Kata Nanda menepuk pundak Bella.

"Nggak semua mata pelajaran." Kata Bella kesal.

"Alahhh, dulu sewaktu smp denger kabar lo juara umum terus." Kata Nanda terus menyakat Bella.

"Udah ah, ntar gara-gara ini jadi kelahi. By the way, gimana  sekarang Bel? Masih bekerja sama dengan kak Bagas jadi modeling?" Tanya Mira mengalih pembicaraan.

"Hmm, masih kok Mir. Hanya saja seminggu ini break dulu. Takut ntar mengganggu konsentrasi belajar." Jelas Bella.

"Terus apa respon kak Bagas dengan hubungan kita?" Tanya seorang pria menghampiri meja tempat Bella and the genk duduk.

Semua mata tertuju pada sumber suara, siapa lagi kalo bukan Syafiq, kekasihnya Bella.

"Ehh.. itu.. hmmm"

"Kenapa? Kak Bagas nggak tahu?" Tanya Syafiq tersenyum.

"Tau kok, kak Bagas hanya bilang langgeng doang." Kata Bella.

"Yang bener?"

"Iya Syafiq."

"Masa?"

"Aghhhhh nyeselin!" Teriak Bella.

Semua tertawa melihat tingkah Bella seperti anak-anak di hadapan Syafiq.

"Eh, gabung sama kita makan disini." Tawar Dina kepada Syafiq.

"Nggak ah, gue udah duluan tadi. Kalian aja makan, makan sampe puas."

"Bayarin kek, hitung-hitung pj." Kata Nanda menyindir Syafiq.

"Yaudah gue bayarin." Kata Syafiq sambil menggelengkan kepala nya.

"Horeee.." Teriak mereka bersamaan.

"Syafiq balik ke kelas dulu ya. Bella makan nya pelan-pelan jangan laju-laju." Ujar Syafiq sambil mengacak-acak rambut Bella.

Syafiq membayar pesanan yang dipesan oleh Bella and the genk kemudian berjalan menuju ke kelas.

Kringggggg.....

Bel sekolah udah berbunyi, Bella dan temannya kembali ke kelas dan mengikuti ujian selanjutnya.

****

Sepulang sekolah, Bella diantar oleh Syafiq. Sejak saat mereka balikan, hampir tiap hari Syafiq mengantar Bella pulang kerumah.

Itu keinginan Syafiq sendiri, Syafiq juga memberikan surprise berupa boneka, coklat dan banyak lagi.

Hubungan Bella dan Syafiq semakin di penuhi dengan bumbu-bumbu cinta walau banyak yang ingin menghancurkannya.

Namun, karena cinta mereka begitu kuat. Syafiq dan Bella tetap bertahan dan nggak ada kata pisah.

Sebenarnya Bella sering di teror, di labrak dan dihina oleh kakak kelas. Bella juga ada mengeluh dengan apa yang terjadi pada nya. Akan tetapi, Bella nggak mau kehilangan Syafiq dan tetap ingin bersama Syafiq.

Syafiq selalu menjaga Bella dan berusaha ada disamping Bella.

Disepenjang jalan menuju ke rumah Bella. Syafiq terus menerus membuat gadis ini tertawa bahagia.

Sesampainya di depan rumah Bella, Bella turun dari motor Syafiq dan menatap wajah Syafiq.

"Gimana tadi ujiannya?" Tanya Bella memulai pembicaraan.

"Rada susah sih, tapi Syafiq bisa jawab kok. Kalo Bella?" Kata Syafiq nanya balik.

"Hehe Bella juga bisa jawab."

"Semangat ya sayang ujiannya."

"Iya, Syafiq juga ya."

"Bel, udah denger kabar kan kelas 2 nanti akan ada acak kelas." Kata Syafiq memegang tangan Bella.

"Hmm iya."

"Syafiq ingin sekali sekelas sama Bella, jika kita sekelas Syafiq akan duduk di samping atau di belakang Bella agar kita bisa dekat dan terus bersama. Syafiq udah nyaman sama Bella." Kata Syafiq tersenyum.

"Iya, Bella juga ingin sekali sekelas sama Syafiq."

"Yaudah sana masuk ke rumah. Makan terus mandi, jangan lupa belajar."

"Iya deh, see you my love." Ujar Bella tersenyum bahagia.

"Hehe iya sayangku. Kalo gitu Syafiq duluan, see you."

Syafiq menghidupkan motornya dan pergi pulang ke rumah.

Bella pun masuk kerumah dengan senyuman yang indah di bibir nya.

"Huhh, besok ujian. Bella harus bisa jadi juara umum." Ujar Bella ngomong sendirian.

Semoga kita sekelas Syafiq!

****

Sudah Terlambat ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang