1. Sang Jomblowati

2.7K 628 428
                                    

Jangan lupa klik bintang di pojok kiri bawah. Sekalian, ramein cerita ini sama komennya, ya.

Selamat membaca✨

______________________________________________

Shana mendekam di pojok kelas sambil memperhatikan teman-temannya. Sungguh, perasaan ngenes sebagai seorang jomblowati ini hampir membunuhnya sekarang. Melihat temannya yang berpasang-pasangan, membuat jiwa julid, iri, dan dengkinya naik ke ubun-ubun.

Shana jomblo, oke, ia mengakui hal itu. Tapi pertanyaan yang membuat kepalanya sangat mendidih adalah, kenapa hanya ia yang terlihat mengenaskan di sini? Padahal bukan hanya dirinya yang jomblo di kelas ini.

Contohnya saja, Roseanne, dia jomblo, tapi ia terlihat baik-baik saja, tidak seperti Shana yang ngenes. Jean juga jomblo, tapi bertengkar dengan Wendy membuat ngenesnya tidak terlihat. Arion dan Bara, mereka jomblo sih, tapi nggak bikin mereka ngenes. Kenawhy? Karena mereka anak basket, and you know lah, anak basket itu banyak yang suka. Bella, juga jombo seperti Shana, tapi dia tinggal nunggu kepastian dari David. Shana jangankan nunggu kepastian, orang yang akan memberinya kepastian itu saja tidak jelas asal, wujud, dan keberadaannya sekarang.

Sebenarnya di kelas Shana banyak yang berstatus jomblo, kalau diabsen satu-persatu, akan membuang-buang waktu. Tapi mereka sama sekali tidak mempermasalahkannya. Berbeda dengan Shana yang mempermasalahkan semua hal yang ada di hidupnya. Her last name is sumber masalah.

Ah iya, ada lagi yang membuat Shana makin merasa ngenes dengan status jomblo yang disandangnya. Kaisar, sang sahabat , yang playboynya sudah mendarah daging. Ganti pacar udah kayak ganti kaus kaki, alias dia ganti pacar tiap hari. Lalu apa kabar dengan Shana yang belum pernah pacaran? Hanya bisa makan salak tiap hari sambil nontonin Kaisar yang pacaran di depan rumahnya.

Shana sudah menelusuri penyebab ia tak kunjung sold out, tapi ia hanya satu alasan yang ia dapat, yakni dirinya kurang centil. Penampilan? Shana tergolong kelas menengah, nggak cantik-cantik amat, dan nggak jelek-jelek amat. Cuma ya gitu, tingginya sedikit kurang memadai. Tapi nggak ada yang salah juga dengan tubuh yang kecil, Shana kan bisa terlihat imut.

Oke kembali ke topik penyebabnya tidak punya pacar alias jomblo. Shana itu kurang centil. Kenapa bisa seperti itu? Sudah jelas karena dirinya berteman dengan Kaisar. Memang sih, Kaisar itu suka gonta-ganti pacar. Tapi, prioritasnya tetap Shana, terserah apapun yang terjadi, ia tetap akan memprioritaskan Shana. Sampai bumi ini tremor sekalipun.

Karena ada Kaisar, jadi di setiap hari hidupnya Shana itu sudah ditemani oleh Kaisar. Shana sebenarnya merasa cukup dengan Kaisar yang selalu ada untuknya. Tapi yang paling menyebalkan, perasaan ngenes muncul di saat-saat seperti ini. Kaisar pergi menghabiskan waktu dengan pacarnya disaat-saat waktu luang seperti jam istirahat. Membuat Shana harus menggigit selembar demi selembar kertas di buku catatannya agar dirinya lebih pintar. Eh bukan, ya kali Shana makan catatan biar pintar, ya biar rasa kesalnya tersalurkan lah.

Shana menumpukan dagunya ke atas meja, pasrah dengan kejombloan yang tidak memiliki garis finish ini. Shana bukannya tidak punya teman lain yang bisa ia ajak bermain, malahan ia memiliki banyak teman. Hanya saja, Shana terlalu malas untuk bergerak. Setiap waktu selalu ia habiskan untuk berhibernasi. Gimana mau jadi centil coba, berpindah satu senti saja bagi Shana merupakan cobaan berat.

Byurrr!

Di tengah kekhidmatan menikmati pemandangan teman-teman kelasnya yang sedang berpacaran, tiada angin, tiada hujan, tiada badai, rambut Shana tiba-tiba sudah diguyur oleh air yang entah dari mana asalnya. Padahal di luar matahari bersinar sangat terik, tidak mungkin ada hujan sekarang. Walaupun ada hujan, tidak mungkin juga airnya sampai ke dalam kelas Shana. Atap kelas Shana kan tidak bocor.

SHANA (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang